Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

belita.lukoAvatar border
TS
belita.luko
PENDETA yang Jadi Korban Penembakan OTK
PENDETA yang Jadi Korban Penembakan OTK Diduga Ditembak dari Atas Bukit Dekat Rumah

PENDETA yang Jadi Korban Penembakan OTK

TRIBUN-MEDAN.com,DELISERDANG- Warga sekaligus para tetangga Fernando Tambunan, Pendeta yang jadi korban penembakan OTK dan tinggal di komplek perumahan Victoryland Desa Jaharun A Kecamatan Galang Kabupaten Deliserdang menduga korban ditembak dari atas bukit yang ada di dekat rumah Senin, (27/6/2022) malam.

Hal ini lantaran warga ada menemukan puntung rokok yang masih hidup diatas bukit.

Warga semakin yakin karena saat kejadian tidak ada orang yang mencurigan terlihat di area komplek.

"Suamiku setelah polisi datang itu sempat ikut naik ke atas bukit. Katanya ada dua puntung rokok juga di atas bukit itu. Masih hidup juga puntung rokoknya. Mungkin setelah kejadian itu masih tetap diatas memantau makanya masih hidup puntungnya. Setelah polisi datang baru pergi,"ucap Boru Barus tetangga korban Selasa, (28/6/2022).

Pantauan www.tribun-medan.com, rumah korban berada di area belakang komplek tepatnya blok H 11.

Di sekitaran rumah juga banyak terdapat banyak rumah kosong yang belum berpenghuni.

Kurang dari 20 meter sisi kanan rumah juga terdapat perbukitan dengan tanaman rumput liar dan pepohonan sawit.

Saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan atas kasus ini.

Belum dapat dipastikan senjata jenis apa yang digunakan pelaku untuk menembak korban.

Motif juga masih terus didalami terus.

"Korban juga sedang dirujuk ke Medan. Motif sedang didalami. Selebihnya tanya Kasat Reskrim ya. Dibawa ke Adam Malik korban,"kata Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji.

Korban sebelumnya dirawat di RSUD Amri Tambunan.

Ia mengalami luka tembak bagian dada.

Korban juga belum dapat ditemui oleh awak media.

Seorang pendeta yang tinggal di Kabupaten Deliserdang ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) Senin, (27/6/2022) malam. Korban bernama Fernando Tambunan (47) yang tinggal di Dusun III Desa Jaharun A Kecamatan Galang. Informasi yang dihimpun peristiwa penembakan tersebut terjadi sekira pukul 21.00 WIB.

Saat itu korban dan istrinya sedang berada di duduk di depan rumah di komplek Victoryland.

Ia baru saja selesai makan malam dan sedang santai memegang hp.

Tiba-tiba korban langsung kesakitan di bagian dadanya dan mengeluh pada istrinya.

Darah pun sempat tercecer di bagian lantai depan rumah. Setelah itu korban pun dilarikan ke klinik terdekat.

Karena klinik tidak sanggup selanjutnya korban pun dirujuk ke RSUD Amri Tambunan di Lubukpakam.

"Saya datang sudah dibawa ke rumah sakit. Nggak ada yang lihat siapa yang nembak. Dia baru tinggal di desa kita ini sekitar setengah tahun. Kerjaannya memang pendeta dan istrinya guru paud,"kata Suparno Kepala Dusun III Desa Jaharun A.

Hingga saat ini korban masih mendapat perawatan intensif dari pihak rumah sakit. Sementara kasusnya sedang ditangani oleh pihak Polresta Deliserdang. Tim INAFIS Polresta Deliserdang pun sempat melakukan olah TKP di lokasi rumah korban.

Belum diketahui motif penembakan ini. Kasus ini dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi menyebut pihaknya belum dapat memastikan jenis senjata api yang digunakan oleh pelaku.

"Kita menunggu hasil operasi dulu baru tau nanti jenisnya senapan atau apa. Karena katanya tidak ada dengar juga suara letusan. Kita sedang kumpulkan juga saksi karena daerah perumahan korban ini sepi bisa dibilang,"kata I Kadek.


Fernando Tambunan (47) Pendeta yang menjadi korban penembakan sampai saat ini masih mendapatkan perawatan di RSUD Amri Tambunan Selasa, (28/6/2022).

Warga perumahan Victoryland Desa Jaharun A Kecamatan Galang itu dilarikan oleh pihak keluarga ke rumah sakit Pemkab Deliserdang ini Senin, (27/6/2022) malam sekira pukul 21.30 WIB.

Humas RSUD Amri Tambunan, Sri Rezeki menyebut korban datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan luka lecet di lengan kiri bawa dan luka tembak.

Meski ada pendarahan dijumpai di bagian luka tembak namun tidak aktif. Pemeriksaan oleh dokter IGD pun saat itu langsung dilakukan.

"Pasien tidak ada sesak nafas dan ketinggalan bernafas, baik dada kiri ataupun kanan, dikonsul ke dokter bedah anjuran rontgen thorax,"ucap Sri Rezeki.

Sri menyebut setelah dirontgen pasien dianjurkan untuk rawat inap, namun tidak ada indikasi untuk operasi cito.

Sri sempat mengomentari soal adanya pemberitaan yang muncul di media online yang menyebutkan kalau pihak RSUD disituasi malam itu sempat menyinggung soal bagaimana untuk pembiayaan.

"Pada saat dijelaskan rawat inap oleh dokter IGD, pasien memang bertanya masalah biayanya. Kemudian diarahkan untuk konsultasi ke supervisor masalah biaya. BPJS tidak menanggung biaya luka tembak,"ucap Sri.

Sri menegaskan kalau dari supervisor tidak ada meminta uang atau apapun.

Saat itu disebut malah keluarga yang bolak balik memikirkan masalah biaya dan sempat mau pulang karena memikirkan biaya.

"Tapi supervisor edukasi ulang supaya jangan karena biaya jadi tidak dirawat inap.Jadi opini yang tercantum diberita saya rasa tidak benar," sebut Sri.

https://medan.tribunnews.com/2022/06...rumah?page=all

suara tembakan tak terdengar, berarti lumayan jauh

sniper jamaah anjeng maha besar al pedofiliah atau mafia tambal ban ? emoticon-Takut
qavir
qavir memberi reputasi
2
611
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan