Dirjen WHO Percaya Teori Covid-19 Akibat Kebocoran di Laboratorium Wuhan

Selasa, 21 Juni 2022 | 11:52 WIB


Dirjen WHO Percaya Teori Covid-19 Berasal Dari Kebocoran di Laboratorium. (Pixabay)

AYOINDONESIA.COM – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dilaporkan mempercayai teori asal-usul Covid-19 yang berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan, China. Informasi ini diketahui ketika baru-baru ini Tedros menceritakan soal kepercayaannya itu kepada seorang politisi senior Eropa.

Tedros bercerita bahwa kebocoran virus di laboratorium Wuhan merupakan teori yang paling memungkinkan, sebagai awal dari merebaknya pandemi Covid-19 di dunia. Namun, memang secara terbuka Tedros menyampaikan bahwa seluruh hipotesis bisa terjadi dan WHO terus menyelidiki asal mula pandemi ini.

Informasi soal pendapat Tedros itu berawal dari sebuah surat kabar asal Inggris, The Mail. The Mail mengutip ‘sumber pemerintah’ secara anonim dalam laporannya tentang pendapat pribadi Tedros.

Secara umum, terdapat dua hipotesis utama soal asal mula Covid-19. Pertama, yaitu bahwa virus tersebut berasal dari alam yang dibawa oleh hewan inang, kemungkinan besar merupakan kelelawar, lalu berevolusi untuk menularkan ke manusia. Teori ini yang paling banyak bisa diterima oleh sebagian besar ilmuwan.

Lalu hipotesis kedua mengatakan bahwa para peneliti di Institut Virologi Wuhan, sebuah laboratorium China yang mempelajari virus Corona, kemungkinan telah membuat genetic salah satu sampel virus dan menciptakan SARS-CoV-2, lalu virus tersebut bocor dari laboratorium. Teori ini sempat disebut sebagai teori konspirasi gila oleh sebagian besar ahli kesehatan masyarakat.

Beberapa penyelidikan tentang asal-usul Covid-19 berulang kali gagal menemukan bukti yang jelas. Kurangnya bukti untuk mendukung hipotesis pertama dan tekanan publik dari para ilmuwan yang menginginkan hipotesis kedua agar diselidiki, membuat WHO akhirnya menyatakan bahwa kedua teori tersebut tetap masuk akal.

Sebuah kelompok penasehat ilmiah yang dibentuk oleh WHO untuk menyelidiki asal mula pandemi merilis laporan awal 10 hari lalu yang mengatakan "penyelidikan lebih lanjut" diperlukan untuk menentukan asal-usul sebenarnya Covid-19. Sementara para penyelidik WHO tidak menemukan bukti baru yang mendukung teori kebocoran laboratorium.

Dalam pernyataan publik, Tedros mengatakan ada tanggung jawab moral kepada mereka yang telah menderita dan meninggal karena Covid-19 untuk mempelajari bagaimana virus itu muncul.

"Semua hipotesis harus tetap di atas meja sampai kami memiliki bukti yang memungkinkan kami untuk mengesampingkan hipotesis tertentu masuk atau keluar," kata Tedros berbicara kepada negara-negara anggota WHO, dilansir dari The Blaze, Selasa 21 Juni 2022.

Investigasi internasional tentang asal-usul virus juga telah diperumit oleh keengganan China untuk bersikap transparan. Pembatasan dari pejabat Partai Komunis China telah mencegah para ilmuwan mengakses data yang penting untuk mempelajari lebih lanjut tentang Covid-19.

China dengan tegas menolak tuduhan bahwa virus itu berasal dari laboratorium Wuhan dan sebaliknya, mereka justru mengalihkan kesalahan ke AS dengan menuduh bahwa Covid-19 bocor dari fasilitas militer AS.

https://www.ayoindonesia.com/interna...ratorium-wuhan