- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mahfud soal Dugaan 300 Sertifikat Warga Bogor Hasil Redistribusi Disita Satgas BLBI


TS
User telah dihapus
Mahfud soal Dugaan 300 Sertifikat Warga Bogor Hasil Redistribusi Disita Satgas BLBI
Penjelasan Mahfud soal Dugaan 300 Sertifikat Warga Bogor Hasil Redistribusi Disita Satgas BLBI
Kompas.com, 27 Juni 2022, 11:56 WIB
Komentar
Komentar Lihat Foto
KOMPAS.com/Dian Erika
Menkopolhukam Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).
Menkopolhukam Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).
Penulis: Achmad Nasrudin Yahya
| Editor: Dani Prabowo
JAKARTA, KOMPAS.com -
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara terkait informasi 300 sertifikat redistribusi tanah warga Jasinga, Bogor, Jawa Barat, yang diduga disita Satgas BLBI.
Mahfud menjelaskan, obyek tanah yang terletak di Jasinga berbeda dengan aset PT Bank Asia Pasific (Aspac) yang disita Satgas BLBI di Kawasan Bogor Raya Golf, Sukaraja, Bogor, pekan lalu.
Tanah seluas 89,1 hektare ini berdiri atas nama PT Bogor Raya Development, PT Asia Pacific Permai, dan PT Bogor Real Estatindo.
“Obyek yang diberitakan itu terkait dengan aset Bank Namura Internusa atas nama James S Januardy,” kata Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Pengacara Sebut Harjono Bersaudara Terkejut Asetnya Disita Satgas BLBI
Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mengutip pernyataan Mahfud tersebut.
Mahfud menegaskan bahwa pada prinisipnya sertifikat yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada masyarakat melalui Program Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dijamin pemerintah.
Asal, kata dia, sertifikat tersebut tidak palsu dan tidak terkait mafia tanah.
“Jika obyek di areal sitaan BLBI bisa dengan pelepasan hak kepada pemegang sertifikat,” katanya.
Sebelumnya, Satgas BLBI menyita fasilitas lapangan golf dan dua bangunan yang berdiri di atas tanah 89,1 hektare milik obligor Setiawan Harjono dan Hendrawan Harjono.
“Dua Harjono” ini merupakan pemilik PT Bank Aspac yang mempunyai utang kepada negara sebesar Rp 3,57 triliun.
“Perkiraan awal nilai aset yang disita sebesar kurang lebih Rp 2 triliun,” kata Ketua Pengarah Satgas BLBI Mahfud MD saat memberikan sambutan dalam rangkaian penyitaan aset di Bogor, dikutip dari Kompas TV, Rabu (22/6/2022).
Adapun tanah dan bangunan yang disita berdiri atas nama PT BRD, PT Asia Pacific Permai, dan PT Bogor Real Estatindo seluas total keseluruhan 89,1 hektare.
https://www.google.com/amp/s/amp.kom...l-redistribusi
Penjelasan yg ga bikin jelas
Kompas.com, 27 Juni 2022, 11:56 WIB
Komentar
Komentar Lihat Foto
KOMPAS.com/Dian Erika
Menkopolhukam Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).
Menkopolhukam Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (20/6/2022).
Penulis: Achmad Nasrudin Yahya
| Editor: Dani Prabowo
JAKARTA, KOMPAS.com -
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD angkat bicara terkait informasi 300 sertifikat redistribusi tanah warga Jasinga, Bogor, Jawa Barat, yang diduga disita Satgas BLBI.
Mahfud menjelaskan, obyek tanah yang terletak di Jasinga berbeda dengan aset PT Bank Asia Pasific (Aspac) yang disita Satgas BLBI di Kawasan Bogor Raya Golf, Sukaraja, Bogor, pekan lalu.
Tanah seluas 89,1 hektare ini berdiri atas nama PT Bogor Raya Development, PT Asia Pacific Permai, dan PT Bogor Real Estatindo.
“Obyek yang diberitakan itu terkait dengan aset Bank Namura Internusa atas nama James S Januardy,” kata Mahfud dikutip dari akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, Senin (27/6/2022).
Baca juga: Pengacara Sebut Harjono Bersaudara Terkejut Asetnya Disita Satgas BLBI
Kompas.com telah mendapatkan izin untuk mengutip pernyataan Mahfud tersebut.
Mahfud menegaskan bahwa pada prinisipnya sertifikat yang telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo kepada masyarakat melalui Program Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dijamin pemerintah.
Asal, kata dia, sertifikat tersebut tidak palsu dan tidak terkait mafia tanah.
“Jika obyek di areal sitaan BLBI bisa dengan pelepasan hak kepada pemegang sertifikat,” katanya.
Sebelumnya, Satgas BLBI menyita fasilitas lapangan golf dan dua bangunan yang berdiri di atas tanah 89,1 hektare milik obligor Setiawan Harjono dan Hendrawan Harjono.
“Dua Harjono” ini merupakan pemilik PT Bank Aspac yang mempunyai utang kepada negara sebesar Rp 3,57 triliun.
“Perkiraan awal nilai aset yang disita sebesar kurang lebih Rp 2 triliun,” kata Ketua Pengarah Satgas BLBI Mahfud MD saat memberikan sambutan dalam rangkaian penyitaan aset di Bogor, dikutip dari Kompas TV, Rabu (22/6/2022).
Adapun tanah dan bangunan yang disita berdiri atas nama PT BRD, PT Asia Pacific Permai, dan PT Bogor Real Estatindo seluas total keseluruhan 89,1 hektare.
https://www.google.com/amp/s/amp.kom...l-redistribusi
Penjelasan yg ga bikin jelas


vegasigitp memberi reputasi
1
807
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan