Kaskus

Entertainment

xianying21Avatar border
TS
xianying21
Pemilu Era Orde Baru, Pemilu Demokrasi Semu dan Hanya Buang-Buang Waktu
Pemilu Era Orde Baru, Pemilu Demokrasi Semu dan Hanya Buang-Buang Waktu

Pemilihan Umum (Pemilu) zaman orde baru dilakukan sebanyak lima kali dan dalam lima kali tersebut semuanya Golkar yang menjadi pemenang. Pemilu era orba adalah Pemilu dengan demokrasi semu, setiap penyelenggaraannya berlangsung meriah dengan kampanye terbuka namun pada praktiknya penuh dengan kecurangan dan pada akhirnya kalau dilihat lagi sekarang adalah suatu kesia-siaan yang membuang-buang waktu, uang, pikiran, dan tenaga.

Pemilu era sangat diprediksi dan itu-itu saja untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto. Setiap lima tahun sekali rakyat dibuai harapan dengan akan adanya presiden yang baru tapi hasilnya tentu saja begitu-begitu saja.


Pemilu 1971, Pemilu Pertama di Orde Baru

Pemilu Era Orde Baru, Pemilu Demokrasi Semu dan Hanya Buang-Buang Waktu
Di orde lama, Pemilu hanya digelar satu kali yaitu pada 1955 karena kebijakan Presiden Soekarno. Setelah Soeharto berkuasa, Pemilu baru diadakan lagi pada 1971 dengan munculnya Golongan Karya alias Golkar. Peserta Pemilu 1971 berjumlah 9 parpol dan satu Golkar. Dalam Pemilu ini adalah Pemilu pertama yang tidak diikuti oleh PKI.

Golkar menjadi pemenang dengan persentase suara sebesar 62%, sangat mendominasi sekali. Inilah awal dominasi Golkar di bawah Soeharto yang akan terus dilakukan sampai dengan Pemilu 1997.

Pada Pemilu berikutnya, 1977. Soeharto mengadakan penyederhanaan partai yang disebut fusi. Parpol-parpol nasionalis melebur menjadi PDI dan parpol-parpol berasaskan Islam melebur menjadi PPP. Ditambah satu Golongan Karya.


Demokrasi Semu dan Mobilisasi PNS
Pemilu Era Orde Baru, Pemilu Demokrasi Semu dan Hanya Buang-Buang Waktu
Pemilu di orde baru sudah menjadi rahasia umum adalah demokrasi semu. Selain mobilisasi PNS untuk wajib memilih Golkar, juga terjadi penggembosan kekuatan kepada dua partai lain. Golkar menang adalah harga mati. Lalu ada dwifungsi abri, dan pemberangusan jurnalis sebagai salah satu pilar demokrasi yang tidak mencerminkan kekuasaan rakyat sama sekali.

Kampanye gila-gilaan setiap tahunnya tidak berpengaruh sama sekali. Mereka yang berharap PPP atau PDI menang sama saja dengan berharap bisa menghirup oksigen di Planet Jupiter, mustahil!

Pemilu 1997 menjadi Pemilu terakhir di era orde baru. Saat itu Golkar menang dengan persentase suara 68%. Menjadi Pemilu yang terakhir kalinya yang ada di bawah kekangan rezim Soeharto.

Setelah orde baru runtuh, Golkar lalu "bubar" dan dibuat ulang menjadi Partai Golkar yang secara ajaib menang pada Pemilu 2004 di mana Sang Beringin menang Pemilu dengan murni tanpa ada paksaan seperti di zaman si mbah. Kemenenangan Partai Golkar kala itu disebabkan oleh rakyat yang kecewa dengan pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Nah, gan. Menurut agan gimana? emoticon-Ngakak

Sumber Referensi

Sumber Referensi 2
0
1.1K
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan