- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
GAWAT!! Banser NU Turun Tangan Desak Gubernur Ganjar Pranowo Usut Wadas


TS
albyabby91
GAWAT!! Banser NU Turun Tangan Desak Gubernur Ganjar Pranowo Usut Wadas
GAWAT!! Banser NU Turun Tangan Desak Gubernur Ganjar Pranowo Usut Wadas

Desa Wadas masih memanas. Akhir-akhir ini banyak sekali tokoh dan Ormas yang juga turut prihatin dan mengambil perananan atas keprihatinan mereka terhadap persoalan yang menimpa warga di Purworejo itu. Bukan apa-apa, kasus yang sedang di investigasi oleh Komnas HAM itu masih terus bergulir dan menjadi bola liar yang jika tidak di tangani dengan serius malah akan semakin berdampak buruk bagi reputasi dan popularitas Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng yang terkenal ramah dan murah senyum kepada publik itu.
Terbaru, Banser, sebutan untuk anggota Gerakan Pemuda Anshor Nahdlatul Ulama, Organisasi sayap dari Ormas Islam terbesar di Indonesia itu turut menyatakan sikap dan mendesak Ganjar agar tidak main-main dalam penyelesaian kasus Wadas. Hal ini adalah pernyataan sikap yang tidak main-main sebab selama ini Banser di kenal sebagai pendukung militan Pemerintah dan juga Gubernur Jateng itu yang notabene adalah kader dari partai penguasa PDI Perjuangan besutan putri proklamator Ir. Soekarno, Megawati Soekarno Putri.
Menyikapi hal tersebut, Pengamat Politik Rocky Gerung dalam sebuah wawancara di akun Youtube Rocky Gerung Official bersama Forum News Network (FNN) yang di pandu oleh Hersubeno Arif yang tayang pada Rabu, 14 Februari 2022 ikut menyatakan pendapatnya. Beliau menyatakan bahwa rentetan peristiwa yang terjadi beberapa hari ini adalah keadaan yang semakin menjelaskan masalah struktural bangsa ini, yakni ambisi kekuasaan dari para pejabat dengan cara mengikatkan modal kepada para pemilik korporasi tanpa menghiraukan penderitaan dan penindasan kepada rakyat kecil. Selanjutnya dia menghubungkan peristiwa Wadas dengan apa yang sedang terjadi di Sulawesi Tengah, di mana penolakan terhadap rencana penambangan emas di wilayah Parigi Moutong yang berujung tewasnya satu orang warga. Semua itu adalah desain dari para pemodal atau yang di istilahkannya "raja-raja" dari pusat yang mengendalikan bisnis mereka di daerah dengan memanfaatkan aparat untuk mengusir masyarakat sekitar tidak hanya dari lahan yang menjadi sumber mata pencaharian tetapi bahkan dari rumahnya sendiri. Beliau menambahkan dengan mengingatkan sejarah bahwa pada masa kolonial penjajah Belanda pernah menyingkirkan petani sehingga pada puncaknya terjadi revolusi petani dan itu semakin menegaskan bahwa dari dulu konflik agraria di negara ini tidak pernah tuntas terselesaikan. Setiap ada permasalahan dalam negara, petani dan buruh akan menjadi pihak yang paling tertekan dan di rugikan oleh negara. Saat ini keterpurukan hidup petani di contohkan bahkan untuk mencicil harga pupuk saja mereka mengalami kesulitan dan efeknya saat terjadi sesuatu yang mereka anggap sebagai kegiatan yang merugikan maka akan timbul akumulasi kemarahan bahkan kebencian sebagai bentuk "contigious effect" atau dampak berkelanjutan dan telah berlangsung di mana-mana.
Lebih lanjut secara khusus Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait desakan dari Banser NU yang menyampaikan dukungannya kepada warga Wadas dan mendesak Gubernur Ganjar dan Presiden Jokowi agar mengusut tuntas kasus ini agar tidak menimbulkan polemik dan kerugian yang terus-menerus kepada masyarakat Wadas. Dia menyatakan sikap NU terkesan mendua sebab ada relasi politik antara PDI-P dengan para petinggi NU tetapi jika ledakan sosial ini tumbuh secara sporadis dan diikat oleh isu yang sama yaitu isu politik yaitu perubahan politik yang di percepat maka NU akan kehilangan kepercayaan publik.
"Jadi NU sebaiknya terus jadi penuntun bangsa, supaya kalau terjadi potensi crack (keretakan) itu ada NU atau beberapa tokohnya karena kita gak tahu dalam beberapa bulan ini eskalasinya seberapa jauh" tutur Rocky.
Rocky juga menambahkan keadaan hari-hari ini bisa menimbulkan eskalasi kemarahan publik dan menyinggung sikap Presiden Jokowi yang hingga saat ini tidak mengucapkan satu pun kalimat tentang peristiwa Wadas, Sulawesi Tengah dan soal-soal lain yang terkait di dalamnya. Rocky juga kemudian mengomentari pernyataan Gus Yahya, Ketua Umum PBNU, yang menyatakan dalam pelantikannya beberapa waktu lalu bahwa ia akan berupaya membawa NU untuk menjaga jarak dengan Partai Politik. Dalam membaca gerak politik NU katanya selalu ada taktik tetapi jangan sampai itu menjadi sebuah strategi yang pragmatis apalagi oportunis hanya demi menghalangi tokoh lain, semisal Erick Thohir beroperasi dan macam-macam taktik lainnya. Menurutnya, kita harus berhati-hati dalam menyikapi segala hal dan ini menuntut profesionalitas Polri berupa disiplin aparat, mengayomi masyarakat, tidak melakukan kekerasa atau tindakan represif yang berusaha di bangun oleh Kapolri dan kita harus mengapresiasi dan mendukungnya.
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ewas-tertembak
https://makassar.terkini.id/tuntut-j...e-warga-wadas/

Desa Wadas masih memanas. Akhir-akhir ini banyak sekali tokoh dan Ormas yang juga turut prihatin dan mengambil perananan atas keprihatinan mereka terhadap persoalan yang menimpa warga di Purworejo itu. Bukan apa-apa, kasus yang sedang di investigasi oleh Komnas HAM itu masih terus bergulir dan menjadi bola liar yang jika tidak di tangani dengan serius malah akan semakin berdampak buruk bagi reputasi dan popularitas Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng yang terkenal ramah dan murah senyum kepada publik itu.
Terbaru, Banser, sebutan untuk anggota Gerakan Pemuda Anshor Nahdlatul Ulama, Organisasi sayap dari Ormas Islam terbesar di Indonesia itu turut menyatakan sikap dan mendesak Ganjar agar tidak main-main dalam penyelesaian kasus Wadas. Hal ini adalah pernyataan sikap yang tidak main-main sebab selama ini Banser di kenal sebagai pendukung militan Pemerintah dan juga Gubernur Jateng itu yang notabene adalah kader dari partai penguasa PDI Perjuangan besutan putri proklamator Ir. Soekarno, Megawati Soekarno Putri.
Menyikapi hal tersebut, Pengamat Politik Rocky Gerung dalam sebuah wawancara di akun Youtube Rocky Gerung Official bersama Forum News Network (FNN) yang di pandu oleh Hersubeno Arif yang tayang pada Rabu, 14 Februari 2022 ikut menyatakan pendapatnya. Beliau menyatakan bahwa rentetan peristiwa yang terjadi beberapa hari ini adalah keadaan yang semakin menjelaskan masalah struktural bangsa ini, yakni ambisi kekuasaan dari para pejabat dengan cara mengikatkan modal kepada para pemilik korporasi tanpa menghiraukan penderitaan dan penindasan kepada rakyat kecil. Selanjutnya dia menghubungkan peristiwa Wadas dengan apa yang sedang terjadi di Sulawesi Tengah, di mana penolakan terhadap rencana penambangan emas di wilayah Parigi Moutong yang berujung tewasnya satu orang warga. Semua itu adalah desain dari para pemodal atau yang di istilahkannya "raja-raja" dari pusat yang mengendalikan bisnis mereka di daerah dengan memanfaatkan aparat untuk mengusir masyarakat sekitar tidak hanya dari lahan yang menjadi sumber mata pencaharian tetapi bahkan dari rumahnya sendiri. Beliau menambahkan dengan mengingatkan sejarah bahwa pada masa kolonial penjajah Belanda pernah menyingkirkan petani sehingga pada puncaknya terjadi revolusi petani dan itu semakin menegaskan bahwa dari dulu konflik agraria di negara ini tidak pernah tuntas terselesaikan. Setiap ada permasalahan dalam negara, petani dan buruh akan menjadi pihak yang paling tertekan dan di rugikan oleh negara. Saat ini keterpurukan hidup petani di contohkan bahkan untuk mencicil harga pupuk saja mereka mengalami kesulitan dan efeknya saat terjadi sesuatu yang mereka anggap sebagai kegiatan yang merugikan maka akan timbul akumulasi kemarahan bahkan kebencian sebagai bentuk "contigious effect" atau dampak berkelanjutan dan telah berlangsung di mana-mana.
Lebih lanjut secara khusus Rocky Gerung memberikan pandangannya terkait desakan dari Banser NU yang menyampaikan dukungannya kepada warga Wadas dan mendesak Gubernur Ganjar dan Presiden Jokowi agar mengusut tuntas kasus ini agar tidak menimbulkan polemik dan kerugian yang terus-menerus kepada masyarakat Wadas. Dia menyatakan sikap NU terkesan mendua sebab ada relasi politik antara PDI-P dengan para petinggi NU tetapi jika ledakan sosial ini tumbuh secara sporadis dan diikat oleh isu yang sama yaitu isu politik yaitu perubahan politik yang di percepat maka NU akan kehilangan kepercayaan publik.
"Jadi NU sebaiknya terus jadi penuntun bangsa, supaya kalau terjadi potensi crack (keretakan) itu ada NU atau beberapa tokohnya karena kita gak tahu dalam beberapa bulan ini eskalasinya seberapa jauh" tutur Rocky.
Rocky juga menambahkan keadaan hari-hari ini bisa menimbulkan eskalasi kemarahan publik dan menyinggung sikap Presiden Jokowi yang hingga saat ini tidak mengucapkan satu pun kalimat tentang peristiwa Wadas, Sulawesi Tengah dan soal-soal lain yang terkait di dalamnya. Rocky juga kemudian mengomentari pernyataan Gus Yahya, Ketua Umum PBNU, yang menyatakan dalam pelantikannya beberapa waktu lalu bahwa ia akan berupaya membawa NU untuk menjaga jarak dengan Partai Politik. Dalam membaca gerak politik NU katanya selalu ada taktik tetapi jangan sampai itu menjadi sebuah strategi yang pragmatis apalagi oportunis hanya demi menghalangi tokoh lain, semisal Erick Thohir beroperasi dan macam-macam taktik lainnya. Menurutnya, kita harus berhati-hati dalam menyikapi segala hal dan ini menuntut profesionalitas Polri berupa disiplin aparat, mengayomi masyarakat, tidak melakukan kekerasa atau tindakan represif yang berusaha di bangun oleh Kapolri dan kita harus mengapresiasi dan mendukungnya.
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ewas-tertembak
https://makassar.terkini.id/tuntut-j...e-warga-wadas/







penikmatbucin dan 7 lainnya memberi reputasi
4
2.5K
41


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan