- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jusuf Kalla: Jangan Ada Lagi Islam Radikal, Bangkitkan Islam Wasathiyah


TS
User telah dihapus
Jusuf Kalla: Jangan Ada Lagi Islam Radikal, Bangkitkan Islam Wasathiyah

Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, berpesan agar umat islam di Indonesia tidak menjadi islam yang radikal. Ia ingin masyarakat Indonesia menjadi islam yang moderat.
Hal ini ia sampaikan dalam Silaturahmi Nasional dan Musyawarah Nasional Ke 1 Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Jumat (17/6).
“Kita juga tentu inginkan bahwa di negeri kita islam yang wasathiyah, jangan nanti kita dikenal sebagai islam yang radikal, tapi islam yang wasathiyah [moderat],” kata Jusuf Kalla dalam sambutannya, Jumat (17/6).
Maka dari itu, dia ingin alumni lulusan Timur Tengah ini bisa berperan dalam menyebarkan ajaran-ajaran islam yang sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
“Dakwah itu bukan hanya kalau kita LC yang disampaikan tadi langsung ceramah, tapi bagaimana tadi memberikan contoh-contoh yang baik dan memberikan dorongan semangat pada seluruh masyarakat,” tuturnya.
Terakhir, JK berpesan kepada seluruh alumni JATTI agar tidak mengekslusifkan kelompok sendiri. Ia ingin agar alumni Timur Tengah dan alumni dalam negeri saling berbaur dalam menyebar kebaikan.
“Saya sarankan bahwa alumni Timur Tengah ini tidak jadi eksklusif, tidak membawa diri eksklusif dengan alumni dalam negeri, katakanlah begitu, supaya tak terjadi suatu perbedaan,” pungkasnya.
Jusuf Kalla: Jangan Ada Lagi Islam Radikal, Bangkitkan Islam Wasathiyah | kumparan.com
Ane termasuk yang nggak percya dengan Konsep Islam Moderat. Islam Ekstrim dan Moderat itu ibarat Bad cop, Good Cop strategy dalam konteks Indonesia. mereka kelihatan beda, tapi visinya sebenarnya sama.
selama mereka mesih ingin membangkitkan trdisi syariah abad 9 ke dalam negara modern, Moderat maupun ekstrimis sebenarnya sama aja. Ane lebih sepakat dengan Islam sekuler yaitu:
1. Silahkan se sholeh mungkin menegakkan syariah jika untuk diri sendiri.
2.Jangan membawa syariah dalam kehidupan publik. masalah publik harus dselesaikan dengan logika ilmiyah, bukan dengan syariah kadaluarsa zaman Abbasiyah.








GoKiEeLaBieEzZ dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.9K
57


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan