- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Berburu Viral Dengan Bikin Video Konten 'NEGATIF', Benarkah Demikian ?


TS
aprilaza
Berburu Viral Dengan Bikin Video Konten 'NEGATIF', Benarkah Demikian ?
Mudahnya Viral Dengan Bikin Video Konten 'NEGATIF', Benarkah Demikian ? !

Viral dari konten
pic : google
Suka atau tidak suka, memang kita harus mengakui jika faktanya konten-konten yang berisi hal negatif justru lebih mudah untuk viral dan dibicarakan oleh banyak orang dibandingkan konten yang positif,
kita ambil contoh yang baru-baru ini viral dimana seorang wanita menggunakan hijab yang membuat konten video tiktok memamerkan pakaian dalamnya dan juga lekuk tubuhnya, dan tak butuh lama video ini pun langsung viral bahkan hampir seluruh netizen di Indonesia membicarakannya.

filter kamera jaman now memang ruarr biasa
pic : google
Jika contoh diatas masih kurang sebagai bukti jika konten negatif bisa dengan mudah menarik perhatian dan viral, ada satu lagi kasus seorang mahasisiwi keperawatan yang curhat saat pasang kateter pada pasien pria juga dengan mudah menjadi viral dan pastinya panen hujatan.

pic : google
Dengan fakta-fakta tersebut, maka pertanyaanya pentingnya adalah kenapa konten yang viral tersebut lebih banyak berisikan hal negatif? Apa mungkin masyarakat kita ini cenderung lebih suka menonton konten yang negatif?
Menurut seorang psikolog klinis bernama Arrundina, sebenarnya konten yang viral ini adalah sebuah konten yang dianggap menarik untuk dibicarakan, baik bersama teman ataupun keluarga.
Pada initinya memang ada beberapa orang yang memiliki kecenderungan untuk bertujuan agar viral, supaya bisa dibicarakan oleh orang lain sehingga mendapatkan validasi.
dan biasanya yang jadi sering menjadi bahan perbincangan masyarakat dan cepet viral ya tentunya konten yang negatif, maka dari itu orang-orang membuat beberapa konten kontroversi supaya viral.

poc : google
Tapi bukan hal ini berarti jika konten positif tidak bisa mendapatkan banyak perhatian dari netizen ya gans.
Ada juga kok konten-konten positif yang menjadi viral, dan hal itu juga menjadi bukti bahwa bukan sebuah keharusan jika konten yang viral itu pasti selalu konten yang negatif.

pic : google
Hanya saja masalahnya, konten-konten positif ini tidak mudah untuk mendapatkan perhatian masyarakat ketimbang konten-konten yang negatif,
tentunya kondisi seperti ini tidak semestinya dibiarkan, harus ada tindakan tegas yang membuat orang-orang terutama para generasi milineal tidak berlomba-lomba membuat konten negatif hanya demi viral dan popularitas di dunia maya,
mau sampai kapan hal-hal negatif dan merugikan orang lain terus diselesaikan dengan klarifikasi serta permintaan maaf?
Bagaimana menurut pendapat gansis?
---------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis : Aprilaza
Tulisan : Pribadi
Sumber :1dan
2

Viral dari konten
pic : google
Suka atau tidak suka, memang kita harus mengakui jika faktanya konten-konten yang berisi hal negatif justru lebih mudah untuk viral dan dibicarakan oleh banyak orang dibandingkan konten yang positif,
kita ambil contoh yang baru-baru ini viral dimana seorang wanita menggunakan hijab yang membuat konten video tiktok memamerkan pakaian dalamnya dan juga lekuk tubuhnya, dan tak butuh lama video ini pun langsung viral bahkan hampir seluruh netizen di Indonesia membicarakannya.

filter kamera jaman now memang ruarr biasa
pic : google
Jika contoh diatas masih kurang sebagai bukti jika konten negatif bisa dengan mudah menarik perhatian dan viral, ada satu lagi kasus seorang mahasisiwi keperawatan yang curhat saat pasang kateter pada pasien pria juga dengan mudah menjadi viral dan pastinya panen hujatan.

pic : google
Dengan fakta-fakta tersebut, maka pertanyaanya pentingnya adalah kenapa konten yang viral tersebut lebih banyak berisikan hal negatif? Apa mungkin masyarakat kita ini cenderung lebih suka menonton konten yang negatif?

Menurut seorang psikolog klinis bernama Arrundina, sebenarnya konten yang viral ini adalah sebuah konten yang dianggap menarik untuk dibicarakan, baik bersama teman ataupun keluarga.
Pada initinya memang ada beberapa orang yang memiliki kecenderungan untuk bertujuan agar viral, supaya bisa dibicarakan oleh orang lain sehingga mendapatkan validasi.
dan biasanya yang jadi sering menjadi bahan perbincangan masyarakat dan cepet viral ya tentunya konten yang negatif, maka dari itu orang-orang membuat beberapa konten kontroversi supaya viral.

poc : google
Tapi bukan hal ini berarti jika konten positif tidak bisa mendapatkan banyak perhatian dari netizen ya gans.
Ada juga kok konten-konten positif yang menjadi viral, dan hal itu juga menjadi bukti bahwa bukan sebuah keharusan jika konten yang viral itu pasti selalu konten yang negatif.

pic : google
Hanya saja masalahnya, konten-konten positif ini tidak mudah untuk mendapatkan perhatian masyarakat ketimbang konten-konten yang negatif,
tentunya kondisi seperti ini tidak semestinya dibiarkan, harus ada tindakan tegas yang membuat orang-orang terutama para generasi milineal tidak berlomba-lomba membuat konten negatif hanya demi viral dan popularitas di dunia maya,
mau sampai kapan hal-hal negatif dan merugikan orang lain terus diselesaikan dengan klarifikasi serta permintaan maaf?
Bagaimana menurut pendapat gansis?
---------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis : Aprilaza
Tulisan : Pribadi
Sumber :1dan
2



Diubah oleh aprilaza 15-06-2022 09:49






a.w.a.w.a.w dan 20 lainnya memberi reputasi
21
3.3K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan