Kaskus

Entertainment

fanli784Avatar border
TS
fanli784
Festival Para Dewa yang Dirayakan Tanpa Busana
Festival Para Dewa yang Dirayakan Tanpa Busana


Ribuan Warga Kota Chiba, Jepang tengah merayakan Festival Para Dewa untuk mengungkapkan rasa syukur mereka terhadap sejumlah dewa yang mereka percayai pada Minggu 23 Februari 2020.

Ribuan warga berkumpul dalam perayaan festival tahunan yang disebut Hadaka Matsuri ini bahkan bagi mereka yang berada di luar kota biasanya kembali ke kampung halamannya di Chiba untuk festival ini.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC, pemimpin agama, Noboyuki menyebut warga Jepang meyakini 8.000 dewa di antaranya Dewa Gunung, Laut, Perdagangan, dan Dewa Penjualan.

Festival para dewa dirayakan setiap tahun untuk menyampaikan terima kasih kepada para dewa.Acara ini juga menjadi momen yang tepat untuk berdoa bagi orang-orang yang merasakan kebahagiaan, kesehatan dan kemakmuran di kawasan pedesaan tempat mereka lahir.



Jepang mempercayai agama Shinto dan sudah dijalankan sejak abad keenam.
Noboyuki menyebut ribuan Shinto yang dikenal 'Kami' menghuni di seluruh elemen di alam seperti di pepohonan dan bebatuan di negara itu.

"Sekali dalam setahun masyarakat Ohara berkumpul untuk merayakan festival shinto untuk mendapatkan kebaikan dari dewa," kata dia.
Dia menyebut warga yang merayakan festival ini tidak mengenakan busana lengkap. Mereka hanya membaluti setengah badannya dengan kain berwarna putih.

Mereka yang terbagi dalam beberapa kelompok besar dibedakan lewat ikat kepala dengan warna yang berbeda, menandai mereka berada dalam satu kelompok yang sama.Setelah berumpul dengan kelompoknya masing-masing, kemudian mereka menggotong 18 replika kuil atau yang disebut Mikoshi dengan tandu.

Tidak hanya itu, tandu dan Mikoshi bagi masing-masing kelompok dicirikan dengan hiasan yang berbeda-beda. Mereka mempercayai dapat mengangkut dewa di antara Mikoshi.

Sesekali para warga melempar-lemparkan Mikoshi ke udara sambil berteriak seraya berdoa kepada dewa.
"Bersama-sama kita berdoa dan merayakan hasil panen tanaman dan tangkapan ikan yang melimpah," ujar dia.

Puncak festival ini ditandai dengan acara Shiofumi yang sangat spektakuler. Itu terlihat dari masing masing Mikoshi yang dibawa ke laut. Kemudian warga saling unjuk kekuatan dengan melempar Mikoshi itu ke udara.

Di lokasi ini warga bersama-sama berdoa atas kemakmuran atas kelimpahan kekayaan alam yang sudah mereka peroleh.

"Berdoa agar satu desa akan selalu makmur dan aman dan menunjukan rasa terima kasih untuk itu. Kalau setiap orang merelakan kekuatan mereka, (ibaratnya) kita akan hidup dan sehat," tuturnya.***


asmodeus489Avatar border
asmodeus489 memberi reputasi
2
632
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan