Ngopi : Ngobrolin Motivasi Diri



Apa kamu khawatir dengan dirimu? Segalanya hampa terasa. Seakan tidak tau harus berbuat apa atau melakukan aktivitas berulang-ulang yang membosankan.

Kamu merasa semuanya baik-baik saja sehingga tidak ada gairah dalam hidup. Seperti kerbau, bagun tidur, makan, kerja, pulang, kimpoi, tidur, bangun lagi begitu seterusnya. Ada pula sebaliknya, begini salah, begitu salah semuanya seakan terasa buntu. Apapun yang dilakukan seakan tidak berguna. Kamu merasa sudah berjuang yang didapat lelah saja.

Sebenarnya kamu tau berbagai macam bualan khotbah dan motivasi. Begini dan begitu, tetap saja semuanya beku. Jika sudah demikian, apa yang harus dilakukan?

Bodo amat, amat aja kaga bodo! Benarkah Seseorang Butuh Ambisi untuk Hidup?



Ya, kiranya tidak ada salahnya seseorang memiliki ambisi. Justru, sebenarnya itu diperlukan untuk mewujudkan berbagai macam impian. Menjalankan kenyataan dari apa yang diharapkan.

Olehnya, kamu akan melompat dari wilayah zona nyaman. Memiliki ambisi hidup akan lebih termotivasi, lebih bersemangat dan bergairah.

Kamu tidak akan lagi mau menunggu, melainkan langsung action menjemput asa. Menantang diri sendiri untuk bisa melampaui batas.


Bagi ingin freedom suatu hal, dengan ambisi kamu akan mulai mendisiplinkan diri. Misalnya ingin jadi penulis freedom, kamu mulai disiplin menulis. Ingin freedom financial, mulai disiplin investasi dan seterusnya.

Katakan Ambisi Yes, Ambisius No



Kendati demikian, ambisi ibarat api menyala-nyala namun jika menjadi ambisius akan membakar segalanya. Oleh karena itu gunakan ambisi secukupnya.

Jika boleh diibaratkan mobil, selambat atau laju apapun mobil dikendarai, pastikan rem dan kopling terkendali. Sehingga tau kapan untuk berhenti dan tau kapan untuk ngegas.

Apalagi jika sampai ambisius menghalalkan segala yang haram. Hanya menunggu waktu, bisa dipastikan hasilnya karam.


Jadikan Kamu Ahlinya, Bisa?



Patri sedalam mungkin bahwa kamu ahlinya. Dengan bakat dan semangat yang kamu punya, kamu latih hingga mahir. Kamu dapat menjadi apapun yang kamu mau. Syaratnya kamu ahli dalam bidang tersebut.

"Kemampuan itu diraih bukan pemberian," kata Radhea Putra Surya.

Ya bakat itu omong kosong, adanya bakat itu dilatih. Terus belajar dan latih apapun yang sudah kamu putuskan.

Membangun Culture Bermartabat



Sedikit cerita tentang di kantor kaskus. Kamu menaruh barang apapun tidak akan hilang atau dicuri. Lingkungan kerja membangun culture disiplin dan anti maling. Tidak boleh mengambil apa yang bukan haknya.

Terlihat sepintas sederhana, tapi itu sebuah value yang sangat penting. Andaikan culture itu bisa diterapkan pada para pejabat, kiranya indonesia tidak akan ada koruptor.

Demikian juga kita, kapanpun dan dimanapun bangun tradisi bermartabat. Sekecil apapun, tegas, disiplin dan jujur. Sehingga akan punya akar trust yang kuat dan tahan badai.

Di Mana Ada Gula di Situ Ada Semut



Perhatikan semut beriringan. Mereka bekerja sama untuk satu tujuan. Yaitu sumber makanan. Mereka juga bekerja dalam jaringan.

Berbagi berkomunitas, satu semut berkelana dan saat menemukan makanan akan memanggil kawanan semut untuk diangkut ke sarang.

Demikian jaringan itu penting. Circle pertemananmu mempengaruhi bagaimana dalam mencapai tujuan.

Oleh sebab itu, perluas jaringan pertemanan dan bagun relasi sebanyak mungkin. Membangun silaturahmi menambah rezeki.

Apa Kesimpulannya?


"Seseorang butuh ambisi untuk bertahan hidup," kata Levi Ackerman AOT

Ya seseorang membutuhkan ambisi untuk hidup, minimal ambisi bertahan hidup. Apapun yang terjadi, tidak harus berlari, tersebab hidup adalah perjalanan bukan pelarian.

Jalani hidup dengan bahagia, terus berkarya dan fokus hingga finish.

Tidak Ada Istilah "Terlalu Bersemangat"

Sudah seharusnya siapapun kita memang perlu mengatur segala kegiatan secara tepat dan manajemen waktu.

Demikian kita akan merasa lebih bahagia, lengkap dan utuh sebagai manusia.

Bagaimana sahabat kaskuser, punya pendapat lain? Mari diskusi disini. Belajar Bersama Bisa dan Terimakasih.

Sumber : dokpri