- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
PSSI, Kita Adalah Korban Atraksi Para Badut
TS
metalbee
PSSI, Kita Adalah Korban Atraksi Para Badut
Pada beberapa waktu lalu melalui laman resminya, merilis sebuah artikelyang menuai banyak hujatan. Bagaimana tidak? Penulis artikel dalam situs tersebut menjabarkan klaim sepihak PSSI yang mengatakan bahwa kemenangan Indonesia atas Kuwait dalam laga perdana kualifikasi Piala Asia 2023 adalah berkat peran tokoh utama yang tidak lain dan tidak bukan merupakan Ketua Umum PSSI itu sendiri, Mochamad Iriawan atau yang kerap disapa Iwan Bule. Dalam beberapa waktu berikutnya Iwan Bule membantah klaim tersebut.
Dikutip dari Detik Sport, Iwan mengatakan, "Saya tidak pernah memberikan statement seperti itu. Saya tidak pernah mengklaim yang paling hebat, saya hanya bagian partikel yang menyukseskan timnas," kata Iriawan kepada pewarta.
Tapi, ya, seperti yang kita ketahui bersama, ini adalah PSSI.
PSSI acap kali membuat kehebohan dengan segala macam tingkahnya yang kocak dan menjengkelkan. Ajang narsis juga bisa kalian jumpai di situs resminya. PSSI tidak pernah berhenti melawak, jika pendiri sekaligus ketua umum pertama PSSI, Soeratin Sosrosoegondo, masih hidup. Dia akan malu dan pergi mengurung diri di kamar selama mungkin.
Kita juga ketahui bersama politik erat dengan PSSI. Fakta yang kita akui bersama bahwa nyaris seluruh ketua umum-nya berkecimpung ke dalam kolam politik yang sarat akan kepentingan. Seolah-olah PSSI adalah batu loncatan yang potensial. Belum lagi kapasitas para petinggi PSSI baik pusat maupun daerah dalam pemahamannya seputar sepakbola tidak begitu mumpuni.
Baru-baru ini PSSI (lagi-lagi) mengeluarkan pernyataan kontroversial. Dimana mereka berencana memindahkan tugas Shin Tae-yong dari yang awalnya mengurus Timnas Kelompok Umur (U-19 & U-23) dan juga Senior, menjadi hanya fokus ke Timnas U-20 saja. Dengan dalih bahwa Shin tae-yong keteteran dan harus mempersiapkan diri untuk Piala Dunia U-20 tahun depan. Ini adalah keputusan paling aneh dan cacat berpikir. Bayangkan pelatih sekelas Shin Tae-yong, yang pernah membawa Korea Selatan menundukan Jerman si juara bertahan Piala Dunia edisi 2014 harus melatih Timnas Kelompok Umur. Alih-alih dibiarkan melatih Timnas Senior.
Apa mereka tidak pernah berpikir bahwa prestasi Timnas Kelompok Umur tidak akan memengaruhi bahkan memperbaiki ranking FIFA? Dan tetap saja beban dijatuhkan kepada Timnas Senior untuk menggebrak ranking tersebut.
Pastinya kita semua tahu rencana ini digunakan untuk memperbaiki nama PSSI yang terlanjur kotor dan hina di mata publik. Dengan prediksi jika Timnas U-20 sukses di Piala Dunia, nama mereka akan harum. Padahal kita semua sudah tahu. Ini adalah PSSI. PSSI seperti menjilat ludah mereka sendiri. Pada awal dikontraknya Shin Tae-yong, mereka pede mengatakan akan memberikan keleluasaan pada Shin Tae-yong.
Ada juga perihal training centre yang sampai saat ini Tim sekelas Tim Nasional pun tidak memilikinya. Kita masih menyewa dengan tarif tertentu, yang mana seharusnya kita mampu membuat training centre sendiri. Lagi-lagi Shin Tae-yong harus disalahkan. Pihak PSSI sendiri mengatakan hal kecl seperti ini tidak perlu sampai naik ke media. Bayangkan? Hal kecil saja tidak bisa mereka atasi.
Kasihan Shin Tae-yong harus memakan kotoran terus-terusan.
Untuk saat ini saya tekankan bahwa kita tidak pantas iri oleh pencapaian Vietnam yang sudah melesat jauh. Haruslah kita iri pada negara kecil seperti Timor Leste yang mana sejauh yang saya tahu, federasinya tidak bertingkah aneh-aneh.
Kita akui bersama bahwa PSSI adalah ladang politik paling asik bagi para elit. Dan kita adalah korban yang terpaksa menonton atraksi para badut ketimbang menyaksikan Timnas Indonesia juara. Mari kita do'akan PSSI tidak lagi menjadi ajang pencarian muka dan juga arena bermain para badut yang tidak kompeten di bidangnya.
Sepakbola adalah hiburan semua golongan. Semua kelas. Semua orang. Lagi-lagi ini merupakan kekonyolan PSSI yang harus kita maklumi.
0
595
2
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan