- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Jerman Tolak Akui Taliban karena Afghanistan Kian Mengerikan


TS
Novena.Lizi
Jerman Tolak Akui Taliban karena Afghanistan Kian Mengerikan
Jerman Tolak Akui Taliban karena Afghanistan Kian Mengerikan
Islamabad, Beritasatu.com- Jerman tolak mengakui Taliban sebagai penguasa sah Afghanistan selama kondisinya masih mengerikan. Seperti dilaporkan Reuters, Selasa (7/6/2022), pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.
Lebih jauh, Annalena Baerbock menyerukan seruan internasional bersatu pada Taliban untuk perubahan.
Tidak ada pemerintah asing yang secara resmi mengakui Taliban sejak mereka mengambil alih Afghanistan Agustus lalu ketika pasukan asing yang didukung AS mundur setelah dua dekade perang.
"Ketika kami melihat ke seberang perbatasan, situasinya mengerikan," kata Baerbock, dalam konferensi pers di Islamabad, ibu kota negara tetangga Pakistan.
Baerbock memperingatkan krisis kemanusiaan dan ekonomi yang menjulang di Afghanistan. Di negara itu, dia mengatakan anak perempuan kehilangan pendidikan, perempuan dikeluarkan dari kehidupan publik dan suara-suara yang berbeda ditekan.
"Selama mereka menempuh jalan ini, tidak ada ruang untuk normalisasi dan apalagi pengakuan terhadap Taliban sebagai penguasa sah negara itu, pada saat yang sama kami tidak akan meninggalkan rakyat Afghanistan," katanya, seraya menambahkan bahwa Jerman akan mengirim bantuan kemanusiaan.
Pejabat Taliban menyangkal tuduhan pelanggaran hak dan mengatakan mereka sedang bekerja untuk menciptakan kondisi di mana mereka akan membuka sekolah menengah untuk anak perempuan.
Selama bertahun-tahun, Pakistan melihat Taliban sebagai blok efektif terhadap pengaruh saingan lama India di Afghanistan. Pakistan telah menyerukan keterlibatan dengan Taliban, dengan menyatakan dunia tidak mampu menghadapi krisis kemanusiaan.
Namun Menteri Luar Negeri baru Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari, mengatakan bahwa Taliban harus memperhatikan keprihatinan masyarakat internasional tentang hak dan keamanan.
"Adalah harapan kami bahwa pihak berwenang Afghanistan akan responsif terhadap harapan masyarakat internasional mengenai penghormatan inklusivitas terhadap hak asasi manusia semua warga Afghanistan termasuk perempuan dan tindakan efektif melawan terorisme," katanya.
Baerbock menyerukan persatuan untuk menekan Taliban.
"Masyarakat internasional harus bersatu dan bersama-sama memberi tahu Taliban dengan lantang dan jelas - Anda menuju ke arah yang salah," katanya.
Baerbock juga mengatakan Jerman dan Pakistan telah merampingkan sistem untuk membawa pengungsi Afghanistan ke Jerman melalui Pakistan. Lebih dari 14.000 warga Afghanistan yang sangat berisiko telah dapat melakukan perjalanan ke Jerman selama beberapa bulan terakhir.
https://www.beritasatu.com/news/9367...ian-mengerikan
Rabu, 8 Juni 2022 | 09:30 WIB
Negara-negara Barat telah membuat janji bantuan untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang meningkat di Afghanistan dengan syarat Taliban menghormati hak asasi manusia, khususnya hak perempuan untuk bekerja dan pendidikan. (Foto: AFP)

Islamabad, Beritasatu.com- Jerman tolak mengakui Taliban sebagai penguasa sah Afghanistan selama kondisinya masih mengerikan. Seperti dilaporkan Reuters, Selasa (7/6/2022), pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock.
Lebih jauh, Annalena Baerbock menyerukan seruan internasional bersatu pada Taliban untuk perubahan.
Tidak ada pemerintah asing yang secara resmi mengakui Taliban sejak mereka mengambil alih Afghanistan Agustus lalu ketika pasukan asing yang didukung AS mundur setelah dua dekade perang.
"Ketika kami melihat ke seberang perbatasan, situasinya mengerikan," kata Baerbock, dalam konferensi pers di Islamabad, ibu kota negara tetangga Pakistan.
Baerbock memperingatkan krisis kemanusiaan dan ekonomi yang menjulang di Afghanistan. Di negara itu, dia mengatakan anak perempuan kehilangan pendidikan, perempuan dikeluarkan dari kehidupan publik dan suara-suara yang berbeda ditekan.
"Selama mereka menempuh jalan ini, tidak ada ruang untuk normalisasi dan apalagi pengakuan terhadap Taliban sebagai penguasa sah negara itu, pada saat yang sama kami tidak akan meninggalkan rakyat Afghanistan," katanya, seraya menambahkan bahwa Jerman akan mengirim bantuan kemanusiaan.
Pejabat Taliban menyangkal tuduhan pelanggaran hak dan mengatakan mereka sedang bekerja untuk menciptakan kondisi di mana mereka akan membuka sekolah menengah untuk anak perempuan.
Selama bertahun-tahun, Pakistan melihat Taliban sebagai blok efektif terhadap pengaruh saingan lama India di Afghanistan. Pakistan telah menyerukan keterlibatan dengan Taliban, dengan menyatakan dunia tidak mampu menghadapi krisis kemanusiaan.
Namun Menteri Luar Negeri baru Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari, mengatakan bahwa Taliban harus memperhatikan keprihatinan masyarakat internasional tentang hak dan keamanan.
"Adalah harapan kami bahwa pihak berwenang Afghanistan akan responsif terhadap harapan masyarakat internasional mengenai penghormatan inklusivitas terhadap hak asasi manusia semua warga Afghanistan termasuk perempuan dan tindakan efektif melawan terorisme," katanya.
Baerbock menyerukan persatuan untuk menekan Taliban.
"Masyarakat internasional harus bersatu dan bersama-sama memberi tahu Taliban dengan lantang dan jelas - Anda menuju ke arah yang salah," katanya.
Baerbock juga mengatakan Jerman dan Pakistan telah merampingkan sistem untuk membawa pengungsi Afghanistan ke Jerman melalui Pakistan. Lebih dari 14.000 warga Afghanistan yang sangat berisiko telah dapat melakukan perjalanan ke Jerman selama beberapa bulan terakhir.
https://www.beritasatu.com/news/9367...ian-mengerikan




djetmchudose dan tepsuzot memberi reputasi
2
690
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan