Siapa disini yang suka dengan Rocky Gerung, bisa dibilang basic Rocky ini adalah filsafat. Namun dirinya lebih dikenal sebagai seorang pengamat politik, peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, dan dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Rocky Gerung yang sering terlihat sangat cerdas ketika memberikan pemahamannya kepada lawan bicara, tentu membuat banyak pihak oposisi terpesona. Pemikirannya yang berdasarkan filsafat membuat kata-katanya menjadi banyak kontroversi.
Ketika pemikir filsafat diajak berdebat memang akan semakin rumit. Saya punya sedikit cerita, bagaimana cara pemikir filsafat ini melakukan debat.
Quote:
Jadi, pada suatu hari para siswa sedang asik nongkrong dan ngopi di kantin. Ada seseorang yang datang dengan tergopoh-gopoh dan menantang Udin Petot untuk berdebat.
Udin yang melihatnya cuman nyengir, ternyata yang datang si Ucup yang menantang tentang filsafat Ketuhanan. Udin tanpa ragu pun mengiyakan, sambil sruput kopi tipis-tipis.
Ucup mengatakan "Tuhan itu empiris!"
Udin kemudian mengatakan, "Tidak, Tuhan itu tidak empiris"
Karena debat bukan untuk mengalahkan namun memberikan pemahaman, maka semua yang mau didebatkan harus didefinisikan dengan jelas. Biar semua paham dulu dari awal, begitu juga dengan Ucup yang bertanya kepada Udin.
"Kalau Tuhan itu tidak empiris, jelaskan dulu apa definisi Tuhan?" Tanya Ucup.
Udin pun menjelaskan "Yang dimaksud dengan Tuhan itu adalah, konsepsi Manusia tentang pribadinya sendiri dalam mode yang ultra" (pemikiran ini adalah pemikiran Ibn Arabi).
Ucup lalu menyanggah, "Berarti itu empiris"
Udin kembali, menggeleng dan berkata "Itu tidak empiris, maksud saya, definisi yang saya sebutkan barusan adalah definisi nominal benar yang palsu. Karena menjadi satu masalah besar, kalau kita mau berusaha mendefinisikan Tuhan karena dia tidak memiliki kelas dan tidak memiliki nominal, karena itu tidak ada orang yang bisa mendefinisikan tentang Tuhan! Kecuali definisi itu dalam bentuk konsepsi yang dipahami oleh manusia secara umum.
Jadi yang saya sampaikan tadi adalah definisi palsu, sehingga dengan begitu ketika ada orang mengatakan bahwa saya secara empiris pernah mengalami pengalaman spiritual atau berjumpa dengan Tuhan, atau melihat Tuhan, mimpi bertemu nabi, atau perjalanan ke langit melihat surga dan neraka.
Itu mungkin pengalaman empiris, tetapi itu belum tentu pengalaman empiris tentang Tuhan!"
Ucup garuk-garuk kepala, "darimana kamu bisa ambil kesimpulan itu?"
Udin pun menjawab, "dari berfikir"
Lalu ditanya lagi "apa yang dimaksud dengan berfikir?"
Udin kembali menjawab, "Itu adalah tanya jawab di dalam benak!"
"Apa itu benak?" tanya Ucup.
"Abtraksi, dalam otak yang mewujud dalam ide" jawab Udin.
Dan pertanyaan terus dilakukan Ucup hingga Udin terus saja menjawab hingga batas waktu cape mereka berdua. Itulah kisah debat, yang mungkin terjadi juga pada juragan kalau sedang diskusi di sebuah forum debat.
Poin dari kisah diatas, adalah salah satu contoh yang biasa dilakukan para ahli filsafat yang memulai debat dengan mencocokkan definisi yang akan dibahas.
Seperti apa itu air? Tentu harus dijelaskan dulu, kalau tidak bisa menjelaskannya maka akan kalah dalam perdebatan. Dan akan muter-muter jawabnya kena skak mat oleh lawan debat.
Jadi, debat filsafat itu untuk memberikan pemahaman untuk orang lain bukan mengalahkan argument lawan. Trik ini yang dipakai oleh Rocky Gerung dalam memenangi perdebatan.
Jadi construct berfikirnya itu sistematis, kronologis, dimulai dari hal yang paling mendasar yaitu konsepsi definisi, barulah kemudian nanti muncul ke teori dan seterusnya.
Jadi Rocky Gerung ini tahu setiap definisi dari setiap kata yang ia lontarkan, orang lain tidak. Karena dia latarnya filsafat.
Jadi, bagaimana pahamkan kenapa Bung Rocky sering menang debat, definisi itu diperlukan untuk memulai sebuah perdebatan.
Apa juragan punya pendapat berbeda, atau ada pemikiran yang berbeda silahkan disampaikan.
Sumber
klik,
klik,
klik