Banda Aceh— Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri berharap agar pelaksanaan syariat Islam di Provinsi Aceh bisa menjadi teladan bagi daerah lain di Indonesia. Bahkan syariat Islam di provinsi tersebut bisa menjadi model bagi dunia.

Jika Aceh gagal melaksanakan syariat Islam maka hal itu akan berdampak buruk. Tidak hanya bagi Aceh tetapi juga bagi daerah lain. Karena itu, dia berharap agar Aceh selalu memberikan contoh terbaik.

“Aceh harus menjadi contoh terbaik, karena kalau Aceh gagal, bagaimana dengan daerah lain,” ujar  Salim Segaf Al-Jufri saat silaturahmi dengan Ulama Aceh di Hotel Kryad Banda Aceh, dikutip dari laman resmi DPP PKS, Jumat (27/05/2022).

Menteri Sosial periode 2009-2014 itu berharap kader-kader PKS baik di parlemen maupun di luar parlemen berperan dan berkontribusi terhadap keberhasilan pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Memang, kata dia, banyak tantangan yang dihadapi. PKS harus bertanggung jawab dan menjawab tantangan tersebut.
Dengan begitu, Salim berpesan kepada struktur dan kader PKS untuk rajin bersilaturahmi dengan masyarakat.

Ia mengingatkan bahwa PKS bukan hanya milik kader PKS akan tetapi milik ummat dan bangsa Indonesia.
Perwakilan ulama yang hadir dalam kegiatan tersebut, Abi Daud Hasbi, meminta agar PKS terus mengorbit kader-kader yang memiliki jiwa amanah, jujur, mampu, berakhlakul karimah, ilmu bagus dan bermasyarakat, sehingga PKS semakin sukses ke depan.

“Kalau semua itu ada, maka masyarakat akan semakin yakin dengan PKS. Ke depan kalau tidak bisa dicari kader seperti itu maka PKS akan sukses di Aceh bahkan nasional, dan harus banyak anggota DPR RI dari PKS,” lanjutnya.

Sementara itu, Ketua MPU Banda Aceh Damanhuri Basyir mengakui banyak hal positif yang sudah dilakukan PKS. Menurutnya senyawa PKS dengan Aceh.
Damanhuri meminta PKS untuk memperjuangkan penambahan kuota Haji untuk Aceh mengingat daftar tunggu haji Aceh saat ini sangat lama.

Silaturahmi Ketua Majelis Syura PKS Dr Salim Segaf Al-Jufri dengan Ulama dihadiri oleh ketua fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, anggota DPR RI asal Aceh HM Nasir Djamil, Ketua DPP PKS Wilayah Sumbagut, ketua DPW PKS Mahyarrudin Yusuf dan pengurus DPW PKS Aceh. (Aza)

https://www.google.com/amp/s/indones...aerah-lain/amp

Pada abad 19 Turki Utsmani melakukan gerakan Tanzimat yang berarti Turki akan memodernisasi institusi kenegaraan dengan membuang konsep Syariat yang dinilai tidak relevan.

Dalam kasus di Aceh, sepeetinya Aceh susah berubah karena terlalu kuatnya oligarki syariah disana yang takit kehilangan pencaharian jika akhirnya ada pembaharuan..

Sementara disisi lain, kaum islamis di Indonesia juga ketakutan kalo Aceh berubah, jualan mereka tentang syariah bakalan tidak ada yang mendengarkan lagi.