- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Banjarmasin Dilahap Api: Peristiwa Jumat Kelabu


TS
newsmerahputih
Banjarmasin Dilahap Api: Peristiwa Jumat Kelabu

Merahputih.com - Tepat 25 tahun yang lalu, kota Banjarmasin dilahap api akibat imbas amukan massa kerusuhan. Meskipun sudah banyak tercatat demonstrasi sepanjang pemerintahan Soeharto dengan dalil kritik terhadap rezim Orde Baru. Peristiwa Jumat Kelabu di Banjarmasin menjadi salah satu yang terbesar dan menyisakan duka dalam sejarah Indonesia.
Tanggal 23 Mei 1997 harusnya menjadi hari yang meriah bagi partai Golongan Karya (GOLKAR). Di hari Jumat yang penuh berkah, GOLKAR memang sudah memiliki rencana untuk mengadakan kampanye di putaran terakhir demi menarik simpati masyarakat. Berawal dari pembagian saputangan dengan gambar beringin khas GOLKAR dan bekal nasi bungkus kepada warga sekitar. Di putaran kampanye kali ini target GOLKAR memang masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah seperti pedagang kecil, tukang ojek, dan tukang becak. Agenda pagi GOLKAR masih terpantau aman dan terarah.
Sayangnya ketika menjelang menit terakhir Shalat Jumat, rombongan mobil dan motor milik anggota partai tidak mengindahkan perintah satgas yang saat itu meminta mereka untuk melewati jalur lain karena jamaah di Masjid Noor belum selesai beribadah. Alhasil suara riuh motor yang lalu lalang di depan Masjid Noor membuat para jamaah tersinggung dan terganggu.

Bagai tersulut api dalam sekejap, amarah para jamaah mendorong masyarakat sekitar untuk ikut terbawa suasana yang kemudian memicu demonstrasi besar-besaran. Banjarmasin dilahap api dalam sekejap. Fasilitas publik dirusak secara brutal dengan senjata seadanya. Gedung sekolah hingga pusat perbelanjaan dijarah dan dibakar habis. Tak berhenti di situ, massa demonstrasi juga membabat habis area perumahan tidak lagi memedulikan nyawa orang tak bersalah. Hari itu ratusan jiwa orang melayang sia-sia yang akhirnya menyisakan duka sampai saat ini.
Sudah sejak lama masyarakat telah muak dengan rezim Orde Baru yang dikenal hobi membungkam suara-suara kecil. Pemerintah juga dinilai tidak mampu menyelesaikan krisis ekonomi ditambah begitu mudahnya memberikan izin bagi pengusaha swasta kelas menengah ke atas. Sementara masyarakat kelas menegah ke bawah hanya bisa menelan ludah ketika usaha kecilnya harus bersanding dengan pusat perbelanjaan mewah. Sebelum kampanye digelar, rakyat telah lama memendam amarah karena pemerintah begitu mudah memberikan izin pembangunan Mitra Plaza. Alhasil peristiwa Jumat Kelabu dianggap sebagai amarah masyarakat yang lama terpendam dan akhirnya meledak saat anggota partai tertangkap berlaku seenaknya di tengah ibadah Shalat Jumat.
Sumber




newsbolaskor dan kabarotocom memberi reputasi
2
799
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan