yellowmarkerAvatar border
TS
yellowmarker
Balapan Sapi di Indonesia, Lahir dari Tradisi Petani

12 Mei 2022, 06:21 WIB
Simak berbagai budaya Balapan Sapi yang ada di Indonesia.

Antara/Saiful Bahri

PIKIRAN RAKYAT –Indonesia terkenal memiliki banyak budaya yang tersebar di berbagai daerah.

Kendati demikian, budaya-budaya tersebut memiliki keunikannya tersendiri. Salah satunya budaya Balapan Sapi.

Balapan Sapi atau biasa disebut Karapan Sapi merupakan salah satu acara kebudayaan yang cukup populer di beberapa daerah di Indonesia.

Budaya ini telah dimulai sejak ratusan tahun, dan masing-masing daerah memiliki ciri khasnya tersendiri.

Maka tak heran jika budaya ini sampai terkenal ke mancanegara, dan menjadi daya tarik bagi wisatawan luar negeri untuk datang ke daerah-daerah yang menghelat Balapan Sapi ini.

Dirangkum Pikiran-Rakyat.com, berikut budaya Balapan Sapi terkenal di Indonesia untuk tidak dilewatkan:

1. Karapan Sapi Madura


Balapan Sapi yang pertama berasal dari Madura, Jawa Timur. Masyarakat di sana sering menyebutnya sebagai Karapan Sapi.

Karapan ini bukan hanya sekadar upacara adat yang diadakan di Madura, namun juga sebagai simbol yang memiliki makna tersendiri. Karapan Sapi dianggap sebagai simbol harkat dan martabat masyarakat Madura sebagai penghasil sapi berkualitas tinggi.

Sapi yang digunakan dalam karapan sapi ini bukan sembarang sapi. Bahkan sapi-sapi tersebut mendapatkan perlakuan istimewa dari para pemiliknya sebelum digunakan untuk bertanding.

Seperti mendapatkan tempat tinggal di garasi rumah, pijatan khusus dari sang pemiliknya, dan menikmati makanan spesial berupa 80 butir telur ayam serta jamu khusus tiap harinya untuk menjaga stamina.

Ada dua macam perayaan Karapan Sapi, yaitu Bupati Cup dan Presiden Cup. Bupati Cup diadakan 2 kali per tahun, dengan pemenangnya bisa melanjutkan ke President Cup Nantinya.

Biasanya akan diadakan dari bulan September sampai Awal Oktober. Panjang rute dalam perlombaan ini antara 180-200 meter. Sapi-sapi itu biasa menyelesaikan rute tersebut dalam waktu 14-18 detik.

2. Pacu Jawi


Tak hanya di Pulau Jawa, balapan sapi juga ada di Pulau Sumatera, tepatnya berada di Tanah Minang. Pacu Jawi atau yang lebih dikenal dengan Pacu Sapi adalah salah satu atraksi budaya yang paling populer disana.

Asal mula Pacu Jawi diadakan oleh para petani dan masyarakat sekitar di Tanah Datar guna mengisi waktu luang sesudah panen selesai. Namun, seiring berjalannya waktu Budaya Pacu Jawi ini dijadikan sebagai perlombaan sekaligus tontonan yang sangat menarik untuk disaksikan warga sekitar.

Pacu Jawi ini menggunakan dua ekor sapi yang dipacu oleh seorang joki diatas bajak pacu yang terbuat dari bambu. Dalam balapan sapi ini yang dilihat bukanlah sapi yang sampai lebih dulu garis finish.

Namun, pemenangnya dilihat dari sapi mana yang bisa berlari dengan lurus sampai titik yang sudah ditentukan oleh panitia. Ini semua sesuai dengan filosofi Pacu Jawi yang menginginkan rakyat dan pemimpin bisa berjalan beriringan bersama.

3. Makepung Jembrana Bali


Selain wisata alamnya yang sangat eksotis, Bali memiliki budaya yang cukup beragam. Salah satu nya lomba Pacu Kerbau.

Di Jembrana, Bali, terdapat lomba pacu kerbau yang cukup terkenal di sana, yakni Makepung yang artinya berkejar-kejaran.

Makepung menjadi atraksi budaya yang diminati masyarakat Indonesia dan turis mancanegara sehingga dijadikan sebagai agenda tahunan wisata di Bali.

Terciptanya lomba pacu kerbau ini berawal dari petani yang melakukan makepung di sela waktu membajak sawah saat musim panen.

Mereka mengaitkan gerobaknya ke seekor kerbau, dan gerobak tersebut akan dinaiki oleh seorang joki yang akan memacu si kerbau tersebut agar bisa berlari dengan cepat.

Kini makepung mengalami perkembangan. Sejak tahun 1970-an, aturan dan kelengkapan bahan juga berubah. Kerbau yang dikaitkan ke gerobak sekarang menjadi dua ekor dengan hiasan mahkota di kepala.

Untuk bentuk gerobak lebih kecil dan dipasang bendera merah atau hijau sebagai pertanda lawan. Lapangan pertandingannya pun berbentuk huruf U dengan panjang 1-2 km, dan diikuti lebih dari sekitar 300 peserta.

Dalam menentukan pemenang makepung pun cukup unik. Peserta dinyatakan sebagai pemenang jika mencapai finish pada urutan pertama, dan berjarak minimal 10 meter dari lawannya.

Jika jarak keduanya kurang dari 10 meter, maka peserta yang berada di urutan kedua yang dinyatakan sebagai pemenangnya.

4. Malean Sampi, Lombok, NTB


Malean Sapi, adalah budaya balapan sapi yang berasal dari daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat, terutama di daerah Kabupaten Lingsar dan Kabupaten Narmada.

Kata Malean Sampi berasal dari Bahasa Sasak-lombok yang artinya mengejar sapi. Tradisi ini merupakan sebuah ungkapan rasa syukur atas hasil panen petani, dan untuk menyambut panen berikutnya.

Sebelum acara dimulai, para tamu undangan akan disajikan tontonan permainan khas Lombok yang disebut peresean. Acara ini diawali dengan parade sapi dengan diiringi music gamelan.

Sapi yang mengikuti lomba harus pejantan yang telah keluar tanduk keras dan sudah disuntik. Sapi yang mengikuti lomba ini biasanya dihias dengan macam-macam hiasan dan umbul-umbul.

Tugas Joki di sini mengendalikan sapi yang berlari di area sawah berlumpur sepanjang 200 meter. Tidak ada istilah kalah dan menang. Sapi yang mampu berlari lurus akan menjadi perhatian pembeli, sehingga bisa terjual hingga Rp30 juta.

Nah, demikian budaya Balapan Sapi yang berada di berbagai daerah di Indonesia. Masing-masing budaya memiliki keunikannya sendiri sesuai daerah asalnya.***(Muhamad Taufiq Mushthafa)




Diubah oleh yellowmarker 24-05-2022 07:52
37sanchi
valkyr9
nomorelies
nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
3
646
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan