Quote:
Dr Norshahril Saat, anggota senior Yusof Ishak Institute bandingkan UAS dengan nama besar ulama Indonesia, seperti; Quraish Shihab, Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid dan Ahmad Syafii Maarif. (channelnewsasia.com)
KATA LOGIKA - Dr Norshahril Saat, peneliti senior di ISEAS-Yusof Ishak Institute menilai popularitas Ustadz Abdul Somad (UAS) dibangun hanya dengan humor, tanpa ilmu keislaman.
Yusof Ishak Institute mengkaji, jika UAS hanya seorang penceramah populer, kharismatik dan humoris, bukan ulama sarat dengan keilmuannya, seperti ulama lainnya di Indonesia.
Norshahril, anggota senior Yusof Ishak Institute, bandingkan UAS yang humoris dengan nama besar ulama Indonesia, seperti; Quraish Shihab, Nurcholish Madjid, Abdurrahman Wahid dan Ahmad Syafii Maarif yang sarat keilmuan Islam.
“Jika UAS dibolehkan datang ke Singapura,” kata Norshahril, ia jamin UAS tidak akan diizinkan berkhotbah.
Dikutip KATA LOGIKA dari channelnewsasia.com (23/5), disebutkan bahwa UAS tidak akan bisa berkhotbah di masjid-masjid lokal tanpa izin atau persetujuan dari otoritas Islam di Singapura.
Singapura secara konsisten melarang perilaku apa pun, terlepas dari keyakinan pelakunya, yang berpotensi membahayakan kerukunan beragama. ***
Editor: Ade Kurniawan
Sumber:
https://www.katalogika.com/internasi...ilmu-keislaman

...
