Seorang petani di daerah kami yang bernama Pak Sarman berhasil memanfaatkan sisa ampas kopi bubuk untuk membuat pupuk organik (kompos) untuk menyuburkan tanamannya berkat membaca artikel di internet, manfaat ampas bubuk kopi dapat membantu tanah menjadi keropos atau gembur. Ampas bubuk kopi juga dapat mencegah munculnya jamur dan hama yang dapat menyebabkan kerusakan pada tanaman.

Untuk memanfaatkan ampas bubuk kopi memang sangat mudah layaknya mengingkubasi sampah dapur organik, yang membuat permasalahan adalah butuh tenaga dan waktu untuk mengumpulkan ampas kopi tersebut. Pak Sarman ini memberikan tips untuk mendapatkan ampas kopi dengan cepat setiap harinya, yaitu dengan cara membeli sisa-sisa kopi dari setiap warung kopi (warkop) atau dari kafe diseputaran terdekatnya.

Setiap warung kopi dalam sehari bisa menghasilkan ampas kopi basah sekitar 100 - 600 gram setiap harinya, jika ada sepuluh warkop saja bisa menghasilkan sekitar 1-6 kg-an. Pak Sarman mengatakan, terkadang ia membayar ampas kopi basah tersebut dengan harga 8.000 rupiah setiap 1kg dan ada yang memberikannya secara gratis. Cara ini bisa menghemat pupuk kimia hingga jutaan rupiah, untuk mensiasatinya pemupukan lahan luas ampas kopi bisa dicampur dengan sampah organik dapur lainnya.



Setelah diseduh, ampas kopi biasanya dibuang begitu saja ke saluran pembuangan pencucian piring, setelah membaca tulisan ini sebaiknya Agan dan Sista yang memiliki tanaman di pekarangan rumah bisa memanfaatkan ampas kopi sebagai pupuk organik.

Ide ini muncul karena tingginya harga pupuk dan pestisida dipasaran, disatu sisi pupuk kimia juga cukup langkah di pelosok daerah. Tak jarang kotoran hewan ternak herbivora kerap digunakan dalam pertanian. Kenaikan harga pupuk juga mendorong biaya perawatan pertanian sangat mahal dan hal ini pastinya menyulitkan para petani dalam merawat tanamannya.



Harga pupuk naik dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir. Sementara itu harga nilai jual hasil pertanian juga rata-rata standar, inilah yang membuat para petani sayur mayur dan buah-buahan menjerit karena hasil dengan biaya perawatan lebih besar pasak daripada tiang.

Menggunakan kembali ampas kopi sebagai pupuk organik penyubur tanaman dianggap sebagai kunci untuk membantu para petani sayur-mayur dan buah-buahan bisa memangkas biaya perawatan secara signifikan dan menghasilkan keuntungan yang lebih baik.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan bisa mengedukasi para pembaca.



Penulis: Sambelterasi052
Referensi: homesandgardens.com - Are coffee grounds good for plants? Experts share their advice
Gabung Yuk di Komunitas: Toba Ethos