Aksi penipuan, saat ini di era modern menjadi salah satu tindak kejahatan yang marak terjadi dan sangat sulit untuk diberangus karena banyaknya pelaku dan pandainya berkelit dalam menjalankan aksi penipuan.

Mulai dari penipuan secara langsung atau bahkan juga melalui media sosial atau internet dapat dilakukan begitu mudahnya dengan berbagai modus yang sulit ditebak.

Kekurang waspadaan masyarakat dimanfaatkan untuk menguras habis harta benda oleh para pelaku kejahatan penipuan dengan kecanggihan tekhnologi dan juga kepandaian dalam membujuk rayu calon korban.

Salah satu kasus penipuan yang saat ini sedang marak terjadi adalah kasus penipuan yang pelakunya mengatas namakan pihak atau pegawai Bank GanSis. Tidak sedikit orang yang tertipu dengan telpon atau pesan singkat yang meminta korban untuk melakukan beberapa hal yang akhirnya berujung penipuan.

Setelah beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial seorang supir ojek online tertipu oleh orang yang mengatasnamakan pihak Bank yang menginformasikan menang undian dan berakibat hilangnya uang 65 juta dari rekening pribadi, kini kejadian serupa kembali terulang GanSis.

Dilansir dari akun Instagram @memodesos dibagikan sebuah video dari akun Tik Tok @callmw_syu yang memperlihatkan seorang wanita menangis karena mengalami penipuan yang mengatasnamakan Bank dan membuat uang 16 juta di dalam rekening pribadi wanita tersebut hilang ludes tidak tersisa.

Adapun kronologis kejadiannya menurut caption unggahan, wanita tersebut mendapat sebuah sms yang mengatasnamakan Bank yang menginformasikan terkait pembaharuan biaya transaksi dengan mengirim link untuk mengupdate data.

Setelah mengisi data tersebut tiba-tiba uang sebesar 16 juta langsung ditarik dan dikirim ke rekening lain dalam satu transaksi.

Melihat sering terjadinya kasus penipuan dengan modus mengaku sebagai pegawai bank yang meminta data untuk keperluan pembaharuan data, menang undian, dan lain sebagainya, maka ini harus dijadikan sebagai perhatian khusus bagi semua masyarakat termasuk dengan lembaga perbankan sendiri.

Bagi para masyarakat yang mendapatkan pesan singkat, telepon, atau email dari orang yang mengaku sebagai pegawai Bank tentu sangat tidak dianjurkan untuk menanggapi atau bahkan memberikan berbagai macam informasi data yang diminta.

Demi keamanan jika memang Agan dan Sista penasaran akan informasi yang diberikan oleh orang yang mengaku pegawai Bank tersebut, akan sangat lebih baik jika Agan Sista mendatangi langsung Bank terkait untuk menanyakan secara langsung kepada customer servis terkait informasi yang masih diragukan kebenarannya.

Jika Agan dan Sista sudah bisa membentengi diri sendiri dengan selalu waspada dan tidak mudah percaya terhadap kabar, pesan, atau informasi yang belum valid maka kalian juga akan terhindar dari penipuan.

Mudah-mudahan kedepannya kejadian ini dapat dijadikan pelajaran bagi Agan Sista semua agar lebih berhati-hati dan selalu waspada.