- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Rebutan Daging Babi, Anggota KKB Papua Saling Bunuh, Satu Orang Tewas


TS
mabdulkarim
Rebutan Daging Babi, Anggota KKB Papua Saling Bunuh, Satu Orang Tewas
Rebutan Daging Babi, Anggota KKB Papua Saling Bunuh, Satu Orang Tewas Ditembak Teman

Belum Tuntas Total, KKB Papua Kembali Tantang TNI-Polri Perang Terbuka. Foto: Ilustrasi pasukan KKB Papua.
TRIBUNBATAM.id, PAPUA - KKB Papuapun kembali menjadi perhatian. Seakan buta mata buta hati, itulah yang terjadi pada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua saat ini.
Kasus yang kini viral itu mengungkap cerita seorang petani di wilayah pedalaman Papua, memelihara seekor babi untuk kebutuhan rumah tangganya.
Tatkala ternak itu sudah besar dan hendak dijual, tiba-tiba dua pria bersenjata datang dan mengambil paksa ternak tersebut.
Lantaran berada di bawah tekanan, sang petani pun tak punya pilihan, kecuali melepaskan ternak itu biar bisa selamat.
Dan sesaat kemudian, ternak kepunyaan petani itu pun dibawa pergi dari honai yang ditempatinya selama ini.
Dari video yang viral di jagat maya itu, terungkap kabar, bahwa kedua pria tersebut merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Hanya saja tak disebutkan dari kelompok mana pria bersenjata itu datang, dan dimana wilayah para KKB itu berada.
Salah satu aktivitas TNI di Papua, seperti tampak dalam gambar berikut.
Tak disebutkan pula di kampung mana peristiwa pilu itu menimpa petani pemilik ternak babi tersebut.
Namun dari video yang beredar terungkap fakta, bahwa beberapa saat setelah KKB mengambil paksa ternak tersebut, datanglah prajurit TNI Polri di wilayah itu.
Seakan tak mau menyia-nyiakan kesempatan, pada saat itu juga petani tersebut mengadukan kisah kasusnya kepada TNI Polri.
Ia menyebutkan bahwa dua pria bersenjata telah datang ke honai-nya dan membawa paksa ternak babi yang dipelihara selama ini.
Petani tersebut tak bisa berbuat banyak, karena diancaman jika tak merelakan ternak itu untuk dibawa pergi.
Mendengar hal tersebut, TNI Polri pun hanya bisa tertegun. Sebab beberapa saat sebelumnya, prajurit TNI Polti itu berpapasan dengan dua pria yang memikul seekor babi.
Akan tetapi kedua pria tersebut tidak membawa senjata api sebagaimana yang dikisahkan oleh petani naas tersebut.
Namun ciri-ciri ternak yang dipikul, sama persis dengan yang dituturkan oleh sang petani tersebut.
Olehnya, TNI Polri pun langsung mengambil sikap dengan mengejar kedua oknum pria tersebut.
Mereka bergerak cepat membuntuti pelaku melalui jalur jalan tikus yang sebelumnya dilalui oleh oknum pelaku.
Untuk memudahkan TNI Polri meringkus pelaku tersebut, TNI Polri pun berpencar dan melakukan pengepungan.
Atas bantuan warga sebagai pemandu jalan, usaha itu pun membuahkan hasil nyata.
Tatkala posisi oknum pelaku sudah di depan mata, prajurit TNI pun langsung meringkusnya.
Kedua pelaku itu pun digelandang ke Pos Keamanan untuk diinterogasi.
Tatkala proses interogasi sedang berlangsung, tiba-tiba di kejauhan sana terlihat asap api membumbung tinggi.
Menurut kedua oknum pelaku, di titik asap api itulah ternak babi tersebut hendak dibawa untuk selanjutnya dibakar dan disantap bersama.
Berdasarkan penuturan tersebut, prajurit TNI Polri pun mendatangi lokasi yang dimaksud.
Benar saja. Dari balik teropong terlihat beberapa pria bersenjata api mondar mandir di dekat perapian.
Tak lama kemudian, muncul lagi sejumlah pria bersenjata dengan maksud yang sama, yakni menyantap ternak babi hasil rampasan.
Setelah melakukan pengamatan yang detail, prajurit TNI Polri pun memancing dengan sebuah tembakan peringatan.
Bak gayung bersambut. Tembakan itu dibalas pula dengan tembakan secara membabi buta oleh komplotan pengacau tersebut.
Dalam kondisi yang demikian, TNI Polri berusaha menghindar dengan maksud mencegah korban jiwa.
Akan tetapi KKB malah semakin beringas. KKB terus menyerang tanpa mempedulikan keselamatan.
Ketika suasana sedang genting, salah satu anggota KKB yang merupakan penunjuk jalan bagi prajurit TNI ke tempat itu, tiba-tiba melarikan diri.
Dalam situasi yang demikian, oknum anggota KKB itu tiba-tiba jatuh karena terkena tembakan.
Oknum anggota KKB itu lantaran ditembak oleh teman-temannya sendiri.
Anggota KKB itu jatuh karena terkena tembakan yang dilakukan secara membabi buta oleh KKB.
Kasus ini sebenarnya tidak terjadi. Namun karena yang bersangkutan hendak melarikan diri dari pengamanan TNI Polri, sehingga ia pun terkena timah panas.
Dalam kasus itu, aparat TNI Polri telah berusaha memberikan pertolongan, namun usaha itu sia-sia karena nyawa korban tak bisa diselamatkan.
Sementara untuk meladeni tindakan KKB tersebut, prajurit TNI terpaksa mengambil tindakan tegas terukur.
Hanya dengan beberapa kali tembakan, sniper kebanggaan TNI itu mampu menumbangkan satu dua awak KKB.
Mendapat perlakuan yang demikian, KKB pun menghentikan aksinya dan memilih melarikan diri sambil membawa korban tembakan.
Kejadian semacam ini sesungguhnya bukan fakta baru di tanah Papua. Sebab kelompok teroris bersenjata saban hari melancarkan aksi-aksi kriminalnya.
Untuk mendapatkan bahan kebutuhan hidup, milsanya, komplotan KKB itu sering melakukan perampokan.
Perampokan itu kerap disertai dengan kekerasan, sehingga tak jarang menimbulkan korban jiwa.
Seperti halnya dalam peristiwa yang kini viral di media sosial tersebut.
Kelompok yang melakukan perampokan itu umumnya tak dikenal masyarakat, termasuk para korban perampokan.
Oleh karena itu TNI Polri menjadi satu-satunya harapan masyarakat dalam menciptakan keamanan di Papua.
Mungkin karena itu sehingga TNI Polri menjadi musuh utama KKB. TNI Polri dianggap sebagai penghalang aksi-aksi KKB dalam merebut kemerdekaan.
Jika TNI Polri jadi penghalang dalam aksi merebut kemerdekaan, misalnya, lantas mengapa rakyat sipil di Papua juga jadi korban keganasan KKB?
Mengapa harta milik rakyat selalu dirampok oleh KKB? Bukankah cara itu berseberangan dengan perjuangan KKB dalam merebut kemerdekaan yang disebut-sebut untuk rakyat Papua?
Bila mendasarkan argumen pada fakta yang ada, maka jangan salahkan para pihak jika ada yang berasumsi bahwa spirit KKB merebut kemerdekaan hanya alasan belaka.
Karena pada hakikatnya, KKB haus kekuasaan. KKB ingin menjadi penguasa di Papua, sehingga tak ada cara lain kecuali melawan siapa pun yang bertentangan dengannya. benarkah? Walahualam. (frans krowin/*)
https://batam.tribunnews.com/2022/05...eman?page=all.

Berita dari jaringan Tribun.Beberapa terbit dengan kisah sama. Tapi nggak tahu benar nggak. Namun mengingat reputasi KKB bisa bunuh sesama sendiri mungkin sih

Belum Tuntas Total, KKB Papua Kembali Tantang TNI-Polri Perang Terbuka. Foto: Ilustrasi pasukan KKB Papua.
TRIBUNBATAM.id, PAPUA - KKB Papuapun kembali menjadi perhatian. Seakan buta mata buta hati, itulah yang terjadi pada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua saat ini.
Kasus yang kini viral itu mengungkap cerita seorang petani di wilayah pedalaman Papua, memelihara seekor babi untuk kebutuhan rumah tangganya.
Tatkala ternak itu sudah besar dan hendak dijual, tiba-tiba dua pria bersenjata datang dan mengambil paksa ternak tersebut.
Lantaran berada di bawah tekanan, sang petani pun tak punya pilihan, kecuali melepaskan ternak itu biar bisa selamat.
Dan sesaat kemudian, ternak kepunyaan petani itu pun dibawa pergi dari honai yang ditempatinya selama ini.
Dari video yang viral di jagat maya itu, terungkap kabar, bahwa kedua pria tersebut merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Hanya saja tak disebutkan dari kelompok mana pria bersenjata itu datang, dan dimana wilayah para KKB itu berada.
Salah satu aktivitas TNI di Papua, seperti tampak dalam gambar berikut.
Tak disebutkan pula di kampung mana peristiwa pilu itu menimpa petani pemilik ternak babi tersebut.
Namun dari video yang beredar terungkap fakta, bahwa beberapa saat setelah KKB mengambil paksa ternak tersebut, datanglah prajurit TNI Polri di wilayah itu.
Seakan tak mau menyia-nyiakan kesempatan, pada saat itu juga petani tersebut mengadukan kisah kasusnya kepada TNI Polri.
Ia menyebutkan bahwa dua pria bersenjata telah datang ke honai-nya dan membawa paksa ternak babi yang dipelihara selama ini.
Petani tersebut tak bisa berbuat banyak, karena diancaman jika tak merelakan ternak itu untuk dibawa pergi.
Mendengar hal tersebut, TNI Polri pun hanya bisa tertegun. Sebab beberapa saat sebelumnya, prajurit TNI Polti itu berpapasan dengan dua pria yang memikul seekor babi.
Akan tetapi kedua pria tersebut tidak membawa senjata api sebagaimana yang dikisahkan oleh petani naas tersebut.
Namun ciri-ciri ternak yang dipikul, sama persis dengan yang dituturkan oleh sang petani tersebut.
Olehnya, TNI Polri pun langsung mengambil sikap dengan mengejar kedua oknum pria tersebut.
Mereka bergerak cepat membuntuti pelaku melalui jalur jalan tikus yang sebelumnya dilalui oleh oknum pelaku.
Untuk memudahkan TNI Polri meringkus pelaku tersebut, TNI Polri pun berpencar dan melakukan pengepungan.
Atas bantuan warga sebagai pemandu jalan, usaha itu pun membuahkan hasil nyata.
Tatkala posisi oknum pelaku sudah di depan mata, prajurit TNI pun langsung meringkusnya.
Kedua pelaku itu pun digelandang ke Pos Keamanan untuk diinterogasi.
Tatkala proses interogasi sedang berlangsung, tiba-tiba di kejauhan sana terlihat asap api membumbung tinggi.
Menurut kedua oknum pelaku, di titik asap api itulah ternak babi tersebut hendak dibawa untuk selanjutnya dibakar dan disantap bersama.
Berdasarkan penuturan tersebut, prajurit TNI Polri pun mendatangi lokasi yang dimaksud.
Benar saja. Dari balik teropong terlihat beberapa pria bersenjata api mondar mandir di dekat perapian.
Tak lama kemudian, muncul lagi sejumlah pria bersenjata dengan maksud yang sama, yakni menyantap ternak babi hasil rampasan.
Setelah melakukan pengamatan yang detail, prajurit TNI Polri pun memancing dengan sebuah tembakan peringatan.
Bak gayung bersambut. Tembakan itu dibalas pula dengan tembakan secara membabi buta oleh komplotan pengacau tersebut.
Dalam kondisi yang demikian, TNI Polri berusaha menghindar dengan maksud mencegah korban jiwa.
Akan tetapi KKB malah semakin beringas. KKB terus menyerang tanpa mempedulikan keselamatan.
Ketika suasana sedang genting, salah satu anggota KKB yang merupakan penunjuk jalan bagi prajurit TNI ke tempat itu, tiba-tiba melarikan diri.
Dalam situasi yang demikian, oknum anggota KKB itu tiba-tiba jatuh karena terkena tembakan.
Oknum anggota KKB itu lantaran ditembak oleh teman-temannya sendiri.
Anggota KKB itu jatuh karena terkena tembakan yang dilakukan secara membabi buta oleh KKB.
Kasus ini sebenarnya tidak terjadi. Namun karena yang bersangkutan hendak melarikan diri dari pengamanan TNI Polri, sehingga ia pun terkena timah panas.
Dalam kasus itu, aparat TNI Polri telah berusaha memberikan pertolongan, namun usaha itu sia-sia karena nyawa korban tak bisa diselamatkan.
Sementara untuk meladeni tindakan KKB tersebut, prajurit TNI terpaksa mengambil tindakan tegas terukur.
Hanya dengan beberapa kali tembakan, sniper kebanggaan TNI itu mampu menumbangkan satu dua awak KKB.
Mendapat perlakuan yang demikian, KKB pun menghentikan aksinya dan memilih melarikan diri sambil membawa korban tembakan.
Kejadian semacam ini sesungguhnya bukan fakta baru di tanah Papua. Sebab kelompok teroris bersenjata saban hari melancarkan aksi-aksi kriminalnya.
Untuk mendapatkan bahan kebutuhan hidup, milsanya, komplotan KKB itu sering melakukan perampokan.
Perampokan itu kerap disertai dengan kekerasan, sehingga tak jarang menimbulkan korban jiwa.
Seperti halnya dalam peristiwa yang kini viral di media sosial tersebut.
Kelompok yang melakukan perampokan itu umumnya tak dikenal masyarakat, termasuk para korban perampokan.
Oleh karena itu TNI Polri menjadi satu-satunya harapan masyarakat dalam menciptakan keamanan di Papua.
Mungkin karena itu sehingga TNI Polri menjadi musuh utama KKB. TNI Polri dianggap sebagai penghalang aksi-aksi KKB dalam merebut kemerdekaan.
Jika TNI Polri jadi penghalang dalam aksi merebut kemerdekaan, misalnya, lantas mengapa rakyat sipil di Papua juga jadi korban keganasan KKB?
Mengapa harta milik rakyat selalu dirampok oleh KKB? Bukankah cara itu berseberangan dengan perjuangan KKB dalam merebut kemerdekaan yang disebut-sebut untuk rakyat Papua?
Bila mendasarkan argumen pada fakta yang ada, maka jangan salahkan para pihak jika ada yang berasumsi bahwa spirit KKB merebut kemerdekaan hanya alasan belaka.
Karena pada hakikatnya, KKB haus kekuasaan. KKB ingin menjadi penguasa di Papua, sehingga tak ada cara lain kecuali melawan siapa pun yang bertentangan dengannya. benarkah? Walahualam. (frans krowin/*)
https://batam.tribunnews.com/2022/05...eman?page=all.

Berita dari jaringan Tribun.Beberapa terbit dengan kisah sama. Tapi nggak tahu benar nggak. Namun mengingat reputasi KKB bisa bunuh sesama sendiri mungkin sih






666fapfap dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.5K
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan