Sejak kecil aku terbiasa dengan melihat sosok-sosok astral. Bentuknya beragam, banyak dari mereka menampakan diri seperti umumnya hantu di nusantara.. Banyak juga yang bentuknya tak pernah terekspos. Entah kenapa, mungkin karena bentuknya ganjil atau terlalu aneh.

Hingga aku memasuki masa remaja, masa-masa anak lelaki mengenal dunia nakal. Penglihatanku akan sosok mereka semakin berkurang. Mungkin karena tak suci lagi. Entahlah..

Seiring berjalannya waktu, aku tak lagi bisa melihat mereka dengan mata telanjang. Tapi indera-ku menjadi tajam.

Aku tak pernah berguru, aku hanya mengikuti arus dan takdir yang tuhan berikan kepadaku..

Saat memasuki usia dewasa awal, hidup membawaku kepada pengalaman-pengalaman yang semakin aneh menurutku..

Beberapa kali orang terdekatku meminta pertolongan akan gangguan dari makhluk astral, dari hal yang biasa hingga hal yang cukup berat. Anehnya aku bisa menuntaskan itu semua.

Beberapa kali juga aku didatangi makhluk dengan wujud seperti iblis dengan niat untuk menyerangku. Tapi entah kenapa mereka tak bisa berkutik. Padahal aku tak melakukan apapun.

Menurut pengakuan dari beberapa kenalan, aku sering dikirimi santet dan teluh.. Tapi semua itu tak pernah sampai kepadaku alias mental begitu saja seakan tak bisa menembus dinding.

Dan, setiap kali aku menginjakan kaki di tempat keramat atau yang menurut orang banyak bahwa tempat tersebut angker dan penuh gangguan, mereka(astral) selalu menjauh seakan tak mau berada didekatku. Sering kali hal ini membuatku bertanya-tanya sendiri dan mencoba mencari jawaban.
Contoh kasus, beberapa tahun lalu temanku bertempat tinggal di pemukiman yang jarang penduduk, lokasinya masih banyak sawah.. Dia sering bercerita bahwa sosok-sosok disana seringkali menampakan wujudnya dan memberikan gangguan-gangguan. Yang paling aneh adalah saat kejadian bak sampah(yang tinggi warna biru) di tempat tinggalnya itu terbang tanpa ada angin atau hal apapun yang sekiranya bisa membuatnya bergerak, apalagi terbang..
Tapi saat aku tiba disana, aku tak melihat apapun sama sekali. Hanya pemukiman yang hening dan banyak suara anjing melolong(saat itu jam 2 pagi).
Menurut kesaksian dari teman 1 atap temanku yang mana dia juga lulusan pesantren, semua sosok astral di lokasi itu pergi menjauh saat aku datang...

Semua makin membuatku pusing, ingin rasanya tidak peduli, tapi namanya manusia pasti memiliki rasa penasaran. Penasaran yang aku alami lebih kepada diri sendiri. Seakan semakin aku mencoba mengenal diriku, semakin aku tak tahu apa-apa.

Dan tak terhitung seberapa sering aku menemui orang asing, rasanya seakan aku sedang diserang secara bathin walau jarak berdekatan(mungkin sedang 'nge-test'). Yang ujungnya selalu mereka mual dan muntah setelah mencoba mengujiku. Beberapa orang juga sering canggung didepanku.

Beberapa kali aku bertanya kepada ahli supranatural, entah itu ahli agama, paranormal, dan beberapa orang yang diakui oleh banyak orang memiliki ilmu kebathinan tingkat tinggi.. Jawaban mereka semua selalu sama, "nanti kamu tahu sendiri". Itu jawaban yang menjengkelkan menurutku.

Bahkan dari beberapa ahli tersebut meramal dan 'membaca'ku. Ada yang bilang, 'kamu gak perlu gubris ikan teri', 'level kamu itu bukan hal yang receh', 'kamu harus sadar siapa dirimu', 'kamu gak perlu mencari guru karena kamu sudah punya guru sejati' dan lain sebagainya. Isi ramalannya tak bisa kuungkap karena terlalu gila menurutku. Hal-hal tersebut sebenarnya enggan untuk aku pikirkan, tapi dari semua pengalaman yang kualami seakan memang mengarahkanku kearah sana.

Aku semakin bertanya-tanya dan semua semakin buram.

Hampir setiap hari aku bermimpi, mimpi yang tidak bisa kusebut sebagai mimpi. Seringkali didalam alam mimpi aku bertemu sosok-sosok besar legendaris(yang bisa dicari di web pencarian). Banyak dari mereka menitipkan sesuatu kepadaku, entah itu kalimat, benda, mustika, pusaka dan lain sebagainya. Yang mana mereka tidak berkata apapun saat memberikan benda-benda tersebut, seakan mereka hanya ingin aku menyimpannya. Entah untuk apa.

Aku juga sering diajak 'jalan-jalan' secara tiba-tiba. Entah itu bertemu sosok, atau diberikan visual kilas balik(cerita). Sosok-sosok itu juga beberapa kali memberikanku wejangan yang aku tak paham sama sekali isinya. Karena bahasa yang mereka ucapkan seperti kalimat yang multitafsir.

Yahh, entahlah. Biar semua mengalir apa adanya. Karena hidup ini milik yang maha kuasa.