Viral disebut seorang pengemudi Alphard memaki maki polisi yang sedang mengatur lalin, sehingga menimbulkan banyak komentar dari berbagai kalangan di Indonesia. Dalam salah satu portal disebutkan kronologi kejadian sebagai berikut,






Apa yang membuat seseorang cepat tersulut emosinya, sehingga segampang itu memaki dan mengbodohan orang lain ?

Dalam kasus ini penyebabnya adalah si pria alphard hanya menggunakan perasaannya saja, lalu memberikan penilaian berdasarkan sudut pandang nya semata.

Kalau orang tua tempoe Doeloe menyebutkan tong kosong nyaring bunyinya, maka hal itu benar adanya.
Lalu kenapa pepatah tersebut seolah tak pernah menjadi dasar kepribadian agar tidak gampang menghakimi ?

Jawaban nya dikarenakan pepatah itu diterjemahkan sebagai seluruh kehidupannya, sehingga setiap orang masing masing sudah merasa pintar dan bukan tong kosong, sebagaimana sering terjadi seorang profesor dalam bidang studi tertentu, tapi dengan lantang memberikan penilaian terhadap hal yang bukan bidangnya.

Hei sekolah saja dari awal sudah membagi kedalam berbagai kejuruan, bukankah itu mengartikan bahwa tidak semua hal bisa kita kuasai.

Kembali ke pria Alphard, dikasus ini hanya dikarenakan adanya rekayasa lalin sehingga arus kendaraannya dialihkan lalu saat dia kembali ke tempat dimana arus lalin tersebut dialihkan dia lihat arus lalin kembali normal
Si pria langsung menghakimi lalu mengatakan bodoh.
Si pria Alphard mungkin ahli dibidang usaha, tapi dibidang rekayasa lalin sebaiknya dia tidak bersuara sebab suaranya akan seperti tong kosong yang nyaring bunyinya.

Apakah dia tak sadar bila para polisi tersebut lebih lama berada di tempat tersebut, tentunya mereka para polisi itu yang paham bagaimana cara mengurai kemacetannya, tentunya bersifat opsional dimana pengalihan lalin terjadi pada saat macet saja, bila sudah tidak macet lalin tersebut maka alur lalin dikembalikan seperti semula. Tentunya pihak polisi yang bertugas ditempat itu yang lebih mengetahui.

Sebaiknya kasus si pria Alphard ini bisa menjadi pelajaran buat semua orang, bagaimana agar bisa menahan diri untuk tidak cepat menghakimi hanya karena berdasarkan yang diketahuinya saja atau berdasarkan sudut pandang nya semata.

Serahkan pada ahlinya itu lebih baik, daripada yang bukan ahlinya ikut bicara maka yang muncul justru kericuhan.

Demikianlah sedikit opini tentang mudahnya orang mengbodohan orang lain, mungkin opini agan sista ada yang lebih baik, silahkan di sampaikan dengan baik melalui kolom komentar.

1.Berdasarkan opini pribadi
2.sumber referensi tercantum