- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Susunan Buku Itu Saksi Kisah Kami
TS
NovellaHikmiHas
Susunan Buku Itu Saksi Kisah Kami
Tubuhnya lumayan tinggi, kulitnya juga putih bersih untuk ukuran laki-laki, ada jenggot tipis rapih menghiasi dagunya. Namanya Arif, ia adalah laki-laki yang pernah hadir dalam hidupku. Ia pula yang berhasil mengubah penampilan dan sikapku.
Semua berawal perjumpaanku dengannya disebuah toko buku. Toko buku yang terletak di seberang jalan masjid Al Falah di tengah-tengah kota Pahlawan.
Waktu itu aku masih istirahat setahun untuk tidak melanjutkan kuliah dulu, ingin mencoba kerja dulu di sebuah toko buku. Sedangkan Arif adalah salah satu suplier toko tempatku bekerja.
Awalnya kami, hanya berkomunikasi sekedar urusan toko. Baik itu terkait produk-produknya yang dititipkan ke toko, barang laku dan harga-harga saja.
Namun, hingga akhirnya ia meminta nomor ponselku. Pada akhirnya kuberikan karena selama beberapa kali komunikasi tidak ada kata-kata ataupun perilakunya yang tidak sesuai.
Berlanjutlah kami ngobrol via BBM waktu itu, dari situ aku dapati bagaimana tentang pemikirannya, begitu pula tentang visi misi hidupnya. Lambat laun benih-benih simpati tumbuh pada hati ini. Begitupun pada hatinya, tidak jarang ia menasihatiku bagaimana seorang wanita itu menjaga diri, menutup aurat, meski aku sudah berkerudung, ia menunjukkan bagaimana kerudung yang dikenakan para sahabiyyah.
Hari-haripun berlalu, hingga Arif menyatakan ingin meminangku. Ku katakan padanya, kalau ia memang berniat sungguh-sungguh, maka kuminta ia untuk menemui ayahku.
*****
Datanglah Arif kerumah dan menemui ayahku. Ia utarakan niatnya kepada ayah. Pada pertemuan itu, ayah menanyakan kepada lelaki berwajah lancip itu dengan pertanyaan selama ini hingga saat itu mengaji dimana, belajar agama dimana dan aktif di organisasi apa.
Lelaki dengan celana hitam dan koko pakistan itu menjawab semua pertanyaan ayah. Aku pikir ayah akan setuju dan sepaham dengan lelaki yang telah berhasil mengisi hatiku.
Akan tetapi benar-benar diluar dugaan, sepulangnya lelaki berkaca mata minus itu, begitu banyak cacat, cela dan penolakan ayah karena ketidak sesuaian organisasi yang diikutinya, begitu juga visi dan misinya.
Saat itu juga, tidak hanya ayah yang menolak lelaki sholih menurutku itu, akan tetapi ibukupun juga tidak menyetujui jika hubungan kami berlanjut hingga jenjang pernikahan.
Dada ini tiba-tiba begitu sesak, bulir-bulir bening di ujung mata berjatuhan tidak tertahan. Berasa kaki ini tidak lagi menginjak bumi lagi. Tadi, aku sudah berusaha yakinkan ayah dan ibu bahwa tentang organisasi dan aliran yang dianutnya, bisa perlahan untuk di rubah.
Tapi, ayah dan ibu sedikitpun tidak bisa menerima dan mentolerir akan hal itu. Terpaksa kisah kasih kami harus kandas dan tidak dapat berlanjut hingga pernikahan. Walaupun luka di hati ini dan hatinya telah menganga, namun semua harus kami rasai dengan ikhlas. Meski itu tidak mudah dijalani.
Tulisan : NovellaPribadi
Sumber gbr. : Google, pinterest.
s3chamdani dan 26 lainnya memberi reputasi
27
1.2K
14
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan