
Quote:
Aktivitas penambangan cryptocurrency saat ini bukan sesuatu hal yang asing. Banyak orang melakukannya. Termasuk para mahasiswa, untuk menambah pundi-pundi saat menimba ilmu di perguruan tinggi.
Menariknya dalam hasil penelitian terbaru, para peneliti dari Cisco menemukan bahwa para mahasiwa tercatat sebagai penambang cryptocurrency terbesar kedua setelah sektor energi dan listrik.
Dalam penelitian, para peneliti Cisco memantau penambangan cryptocurrency di berbagai industri. Para mahasiswa menguasai sebanyak 22 persen penambangan cryptocurrency.
Para mahasiswa tersebut menambang cryptocurrency dengan memanfaatkan listrik di kamar asrama mereka. Sehingga saat lulus, mereka memperoleh banyak uang dari hasil penambangan.
"Anda mengoperasikan (mesin penambangan) di kamar asrama selama empat tahun, Anda lulus dari perguruan tinggi dengan banyak uang receh," kata Austin McBride, peneliti ancaman di Cisco, dalam surelnya seperti diterima PCMag, Rabu (6/3/2019).
Jadi, para mahasiwa tersebut dapat menjalankan mesin penambangan di asrama atau perpustakaan kampus. Pada saat yang sama, mereka tidak khawatir soal biaya listrik untuk menambang cryptocurrency dan tetap mendapatkan untung.
Sementara itu, sektor energi dan listrik mendominasi penambangan cryptocurrency dengan persentase sebesar 34 persen.
Berikutnya di peringkat ketiga dan seterusnya adalah kesehatan (7 persen), media (6 persen), pemerintahan (4 persen), manufaktur (3 persen) dan layanan keuangan (2 persen), dan lainnya (15 persen).
Cisco dalam penelitiannya menggunakan produk keamanan yang disebut Umbrella. Produk ini dapat memonitor koneksi jaringan klien untuk memblokir aktivitas yang mencurigakan, termasuk penambangan cryptocurrency di internet.
Source: KoinRocket.id/news
Menariknya dalam hasil penelitian terbaru, para peneliti dari Cisco menemukan bahwa para mahasiwa tercatat sebagai penambang cryptocurrency terbesar kedua setelah sektor energi dan listrik.
Dalam penelitian, para peneliti Cisco memantau penambangan cryptocurrency di berbagai industri. Para mahasiswa menguasai sebanyak 22 persen penambangan cryptocurrency.
Para mahasiswa tersebut menambang cryptocurrency dengan memanfaatkan listrik di kamar asrama mereka. Sehingga saat lulus, mereka memperoleh banyak uang dari hasil penambangan.
"Anda mengoperasikan (mesin penambangan) di kamar asrama selama empat tahun, Anda lulus dari perguruan tinggi dengan banyak uang receh," kata Austin McBride, peneliti ancaman di Cisco, dalam surelnya seperti diterima PCMag, Rabu (6/3/2019).
Jadi, para mahasiwa tersebut dapat menjalankan mesin penambangan di asrama atau perpustakaan kampus. Pada saat yang sama, mereka tidak khawatir soal biaya listrik untuk menambang cryptocurrency dan tetap mendapatkan untung.
Sementara itu, sektor energi dan listrik mendominasi penambangan cryptocurrency dengan persentase sebesar 34 persen.
Berikutnya di peringkat ketiga dan seterusnya adalah kesehatan (7 persen), media (6 persen), pemerintahan (4 persen), manufaktur (3 persen) dan layanan keuangan (2 persen), dan lainnya (15 persen).
Cisco dalam penelitiannya menggunakan produk keamanan yang disebut Umbrella. Produk ini dapat memonitor koneksi jaringan klien untuk memblokir aktivitas yang mencurigakan, termasuk penambangan cryptocurrency di internet.
Source: KoinRocket.id/news