- Beranda
- Komunitas
- Automotive
- Otomotif
Apa saja kekurangan mobil buatan Jepang?


TS
gee.cc17
Apa saja kekurangan mobil buatan Jepang?
Spesifikasi Seadanya
Mobil Jepang yang kini beredar memang memiliki model yang bermacam-macam dan cukup terjangkau. Harga yang murah bukan hanya dikarenakan pabriknya yang telah menjamur di Indonesia, tapi juga spesifikasinya yang memang ‘seadanya’.
Spek mobil Jepang rata-rata memang didesain untuk kendaraan yang efisien dan kompak. Apalagi dengan kemunculan mobil LCGC (Low Cost Green Car). Mobil murah ini dibekali spesifikasi pas-pasan. Mulai dari kapasitas mesin, fitur keamanan hingga keselamatan seolah-olah hanya untuk memenuhi regulasi minimum yang ditetapkan di Indonesia.
Ambil contoh misalnya material plastik murahan yang tipis yang kini sangat mudah ditemukan di hampir seluruh desain interior mobil Jepang. Selain itu, tidak seperti mobil Eropa atau Amerika, mobil Jepang memiliki material yang lebih rapuh pada eksteriornya.
Onderdil atau sparepart mobil Jepang memang sangat mudah ditemukan dan juga didukung oleh pelayanan yang baik. Tapi hal ini juga mengindikasikan bahwa sparepart mobil Jepang tidak seawet mobil Eropa atau Amerika.

Pelit Fitur
Demi menjaga production cost agar tetap ramping, mobil Jepang memiliki kebiasaan hanya membekali fitur-fitur tertentu saja. Padahal, para pesaingnya dari pabrikan negara lain tampak selalu mengedepankan inovasi pada pengalaman berkendara melalui terobosan teknologi canggih dan kompleks.
Selain itu, pabrikan asal Jepang sangat gemar membagi-bagi mobil mereka ke beberapa varian. Pilihan-pilihan tersebut diklaim untuk memudahkan para konsumen memilih fitur-fitur yang tersedia. Jika kembali dibandingkan dengan, misalnya mobil Eropa, hampir tidak ditemukan mobil mana yang membagi variannya lebih dari 2 atau 3 macam.
Usia Pakai Pendek
Mobil Jepang, terutama keluaran 2 dekade terakhir mengadopsi material yang bisa dibilang tipis dan mudah keropos. Sebenarnya penggunaan material ini agar mobil menjadi lebih ringan dan dapat menambah daya laju mobil atau juga dapat mengurangi konsumsi BBM.
Tapi inovasi tersebut justru dapat berimbas pada usia pakainya. Mobil Jepang sekarang rata-rata memiliki usia layak pakai paling lama sekitar 15 tahun, beda dengan mobil Eropa yang bisa menembus 20-25 tahun. Ya, tapi tergantung pada pemeliharaannya dan perawatannya, sih.
Usia pakai yang pendek ini juga disebabkan oleh produsennya sendiri. Mobil Jepang lebih sering melakukan facelift pada variannya. Facelift ini justru dianggap akan dapat mematikan model sebelumnya karena telah dianggap ketinggalan zaman, padahal penggunaannya baru 2 atau 3 tahun.
Kapasitas Mesin Kecil
Kei car di Jepang sudah tidak aneh lagi, mobil dengan bentuk sangat kompak dengan kapasitas mesin maksimal 660cc ini pun coba diadaptasi di Indonesia. Adaptasi dilakukan dengan berbagai penyesuaian seperti pada kapasitas mesin dan fitur. Namun tetap ada yang kurang sesuai untuk pasar lokal.
Mobil bermesin kecil kurang cocok jika dibawa jarak jauh seperti keluar kota. Masyarakat Indonesia sebenarnya lebih membutuhkan kendaraan dengan durabilitas tinggi. Manfaatnya akan sangat terasa ketika musim mudik atau liburan tiba.
Mobil Jepang yang kini beredar memang memiliki model yang bermacam-macam dan cukup terjangkau. Harga yang murah bukan hanya dikarenakan pabriknya yang telah menjamur di Indonesia, tapi juga spesifikasinya yang memang ‘seadanya’.
Spek mobil Jepang rata-rata memang didesain untuk kendaraan yang efisien dan kompak. Apalagi dengan kemunculan mobil LCGC (Low Cost Green Car). Mobil murah ini dibekali spesifikasi pas-pasan. Mulai dari kapasitas mesin, fitur keamanan hingga keselamatan seolah-olah hanya untuk memenuhi regulasi minimum yang ditetapkan di Indonesia.
Ambil contoh misalnya material plastik murahan yang tipis yang kini sangat mudah ditemukan di hampir seluruh desain interior mobil Jepang. Selain itu, tidak seperti mobil Eropa atau Amerika, mobil Jepang memiliki material yang lebih rapuh pada eksteriornya.
Onderdil atau sparepart mobil Jepang memang sangat mudah ditemukan dan juga didukung oleh pelayanan yang baik. Tapi hal ini juga mengindikasikan bahwa sparepart mobil Jepang tidak seawet mobil Eropa atau Amerika.
Pelit Fitur
Demi menjaga production cost agar tetap ramping, mobil Jepang memiliki kebiasaan hanya membekali fitur-fitur tertentu saja. Padahal, para pesaingnya dari pabrikan negara lain tampak selalu mengedepankan inovasi pada pengalaman berkendara melalui terobosan teknologi canggih dan kompleks.
Selain itu, pabrikan asal Jepang sangat gemar membagi-bagi mobil mereka ke beberapa varian. Pilihan-pilihan tersebut diklaim untuk memudahkan para konsumen memilih fitur-fitur yang tersedia. Jika kembali dibandingkan dengan, misalnya mobil Eropa, hampir tidak ditemukan mobil mana yang membagi variannya lebih dari 2 atau 3 macam.
Usia Pakai Pendek
Mobil Jepang, terutama keluaran 2 dekade terakhir mengadopsi material yang bisa dibilang tipis dan mudah keropos. Sebenarnya penggunaan material ini agar mobil menjadi lebih ringan dan dapat menambah daya laju mobil atau juga dapat mengurangi konsumsi BBM.
Tapi inovasi tersebut justru dapat berimbas pada usia pakainya. Mobil Jepang sekarang rata-rata memiliki usia layak pakai paling lama sekitar 15 tahun, beda dengan mobil Eropa yang bisa menembus 20-25 tahun. Ya, tapi tergantung pada pemeliharaannya dan perawatannya, sih.
Usia pakai yang pendek ini juga disebabkan oleh produsennya sendiri. Mobil Jepang lebih sering melakukan facelift pada variannya. Facelift ini justru dianggap akan dapat mematikan model sebelumnya karena telah dianggap ketinggalan zaman, padahal penggunaannya baru 2 atau 3 tahun.
Kapasitas Mesin Kecil
Kei car di Jepang sudah tidak aneh lagi, mobil dengan bentuk sangat kompak dengan kapasitas mesin maksimal 660cc ini pun coba diadaptasi di Indonesia. Adaptasi dilakukan dengan berbagai penyesuaian seperti pada kapasitas mesin dan fitur. Namun tetap ada yang kurang sesuai untuk pasar lokal.
Mobil bermesin kecil kurang cocok jika dibawa jarak jauh seperti keluar kota. Masyarakat Indonesia sebenarnya lebih membutuhkan kendaraan dengan durabilitas tinggi. Manfaatnya akan sangat terasa ketika musim mudik atau liburan tiba.






koi7 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.6K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan