Anak melaporkan ibu kandung ke Polisi, sepertinya sudah bukan kejadian baru melainkan kejadian yang berulang-ulang terjadi selama beberapa tahun belakangan.

Seorang ibu yang telah berjasa banyak untuk anak ternyata bisa sebegitu saja hilang semua jasanya hanya sebuah permasalahan kecil yang tidak jauh-jauh adalah rebutan harta waris atau percekcokan lainnya.

Masih dengan kasus yang hampir sama yaitu seorang ibu dilaporkan oleh anak kandungnya ke Polisi, kali ini terjadi di daerah Pandan Salas, Kelurahan Mayura, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Seorang ibu bernama Alimin berusia 68 tahun dilaporkan oleh anak kandungnya ke Polisi karena mencuri ponsel.

Berdasarkan penjelasan dari pihak Kepolisian Polsek Sandubaya, kejadian pencurian ponsel tersebut terjadi kurang lebih pada akhir tahun 2021 lalu. Alimin mencuri ponsel dari anak kandungnya dari ruang tamu dan dijual dengan harga 1,6 juta untuk membayar utang.

Adapun alasan mencuri handphone anak kandungnya sendiri, Alimin mengaku dendam terhadap anak dan menantunya.

Alimin setiap hari dipekerjakan oleh Suheni anak kandungnya sendiri untuk menjaga anak dari Suheni dan mencuci namun tanpa pernah gaji.

Merasa capek dan jengkel akhirnya Alimin pun nekat mengambil handphone milik Suheni yang ada di ruang tamu dan dijualnya seharga 1,6 juta untuk membayar utang.

Merasa kehilangan handphone akhirnya Suheni pun melapor Kepolisi dan ternyata pelakunya adalah Alimin sang ibu kandung.

Saat ini Alimin telah ditetapkan sebagai tersangka, dituntut dengan pasal 367 tentang pencurian dalam keluarga namun tidak ditahan dan hanya diwajibkan untuk melapor atas beberapa pertimbangan dari pihak Kepolisian.

Melihat kejadian ini tentu sangat miris ya GanSis. Pasalnya seorang anak kandung tega melaporkan ibu kandungnya sendiri Kepolisi karena sebuah kesalahan kecil.

Memang aksi pencurian yang dilakukan oleh siapapun itu tidak pernah dapat dibenarkan GanSis, namun perlu diingat dan disadari kembali apa yang membuat sang ibu tega mencuri handphone dari anak kandungnya sendiri, melainkan karena anak kandungnya tidak peduli terhadap kehidupan ibunya.

Dari kejadian ini Agan dan Sista dapat mengambil pelajaran bahwasanya tanggung jawab mengurus orang tua itu merupakan kewajiban dari anak-anaknya. Jangan merepotkan orang tua dengan memperbudak mereka tanpa gaji, karena itu adalah bentuk kedzaliman yang nyata.

Mudah-mudahan kedepannya tidak terulang kejadian serupa, Agan dan Sista bisa sedikit membalas jasa orang tua dengan merawat mereka dengan baik di masa-masa tuanya.