- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Moldova Tambah Pasukan Tempur, Eskalasi di Transdniestrian Memanas


TS
dragonroar
Moldova Tambah Pasukan Tempur, Eskalasi di Transdniestrian Memanas
Moldova Tambah Pasukan Tempur, Eskalasi di Transdniestrian Memanas
Rabu, 27 April 2022 17:23 WIB

Moldova. eufordigital.eu
TEMPO.CO, Jakarta - Moldova mengadakan pertemuan dewan keamanan darurat menyusul ada tanda-tanda memburuknya keamanan di wilayah Transdniestrian. Presiden Maia Sandu menyampaikan kekuatan pro-perang tertarik untuk mengacaukan situasi di kawasan itu.
"Dari informasi yang kami miliki saat ini, upaya eskalasi ini berasal dari faksi-faksi pro-perang di kawasan Transdniestrian," kata Sandu seperti dilansir Reuters, Rabu, 27 April 2022.
Pihak berwenang di Transdniestria sebelumnya menyebut ledakan telah merusak dua tiang radio, yang menyiarkan dalam bahasa Rusia. Salah satu unit militer di wilayahnya juga disebut telah diserang.
Otoritas menyalahkan Ukraina dengan memberlakukan darurat ancaman "teroris" dan memperkenalkan pos pemeriksaan di sekitar kota-kotanya. "Jejak serangan ini mengarah ke Ukraina. Saya berasumsi bahwa mereka yang mengorganisir serangan ini memiliki tujuan untuk menyeret Transdniestria ke dalam konflik," ujar Vadim Krasnoselsky, Pemimpin Transdniestria Pro-Moskow, kepada TASS, Rabu, 27 April 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpendapat sebaliknya. Dalam beberapa hari terakhir, Ukraina menuduh pasukan Rusia menembakkan rudal dan melakukan operasi di Transdniestria, wilayah yang berbatasan dengan Ukraina di barat daya.
"Ini menunjukkan bahwa jika Moldova mendukung Ukraina, inilah yang akan terjadi," kata Zelensky dalam konferensi pers di Kyiv dengan direktur jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi pada hari Selasa, 26 April 2022, demikian dilansir CNN.
Menyusul ketegangan konflik yang meningkat, Sandu menyebut situasi di Transdniestria sekarang memang kompleks. Kendati demikian, Sandu meminta warganya untuk tetap tenang, sebab dewan keamanan Moldova telah merekomendasikan untuk meningkatkan kesiapan tempur pasukan dan meningkatkan jumlah patroli.
Tidak hanya itu, pemeriksaan di dekat perbatasannya dengan Transdniestria dan pemantauan infrastruktur penting juga telah diinstruksikan. Sandu juga menyampaikan, Moldova tidak memiliki rencana untuk mengadakan pembicaraan langsung ihwal Transdniestria dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rusia telah memiliki pasukan secara permanen yang berbasis di Transdniestria sejak runtuhnya Uni Soviet. Transdniestria mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1990. Namun demikian tidak ada anggota PBB yang mengakui kedaulatannya dan wilayah tersebut dianggap bagian dari Moldova.
Pekan lalu, seorang pejabat senior militer Rusia mengatakan fase kedua dari apa yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina. Rencana itu termasuk untuk mengambil kendali penuh atas Ukraina selatan dan meningkatkan aksesnya ke Transdniestria.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow mengikuti peristiwa di Transdniestria dengan cermat. Pada hari Selasa, seperti dilaporkan RIA, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Moskow ingin menghindari skenario campur tangan di Transdniestria.
https://dunia.tempo.co/read/1586576/...s/full&view=ok
Rabu, 27 April 2022 17:23 WIB

Moldova. eufordigital.eu
TEMPO.CO, Jakarta - Moldova mengadakan pertemuan dewan keamanan darurat menyusul ada tanda-tanda memburuknya keamanan di wilayah Transdniestrian. Presiden Maia Sandu menyampaikan kekuatan pro-perang tertarik untuk mengacaukan situasi di kawasan itu.
"Dari informasi yang kami miliki saat ini, upaya eskalasi ini berasal dari faksi-faksi pro-perang di kawasan Transdniestrian," kata Sandu seperti dilansir Reuters, Rabu, 27 April 2022.
Pihak berwenang di Transdniestria sebelumnya menyebut ledakan telah merusak dua tiang radio, yang menyiarkan dalam bahasa Rusia. Salah satu unit militer di wilayahnya juga disebut telah diserang.
Otoritas menyalahkan Ukraina dengan memberlakukan darurat ancaman "teroris" dan memperkenalkan pos pemeriksaan di sekitar kota-kotanya. "Jejak serangan ini mengarah ke Ukraina. Saya berasumsi bahwa mereka yang mengorganisir serangan ini memiliki tujuan untuk menyeret Transdniestria ke dalam konflik," ujar Vadim Krasnoselsky, Pemimpin Transdniestria Pro-Moskow, kepada TASS, Rabu, 27 April 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berpendapat sebaliknya. Dalam beberapa hari terakhir, Ukraina menuduh pasukan Rusia menembakkan rudal dan melakukan operasi di Transdniestria, wilayah yang berbatasan dengan Ukraina di barat daya.
"Ini menunjukkan bahwa jika Moldova mendukung Ukraina, inilah yang akan terjadi," kata Zelensky dalam konferensi pers di Kyiv dengan direktur jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi pada hari Selasa, 26 April 2022, demikian dilansir CNN.
Menyusul ketegangan konflik yang meningkat, Sandu menyebut situasi di Transdniestria sekarang memang kompleks. Kendati demikian, Sandu meminta warganya untuk tetap tenang, sebab dewan keamanan Moldova telah merekomendasikan untuk meningkatkan kesiapan tempur pasukan dan meningkatkan jumlah patroli.
Tidak hanya itu, pemeriksaan di dekat perbatasannya dengan Transdniestria dan pemantauan infrastruktur penting juga telah diinstruksikan. Sandu juga menyampaikan, Moldova tidak memiliki rencana untuk mengadakan pembicaraan langsung ihwal Transdniestria dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Rusia telah memiliki pasukan secara permanen yang berbasis di Transdniestria sejak runtuhnya Uni Soviet. Transdniestria mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 1990. Namun demikian tidak ada anggota PBB yang mengakui kedaulatannya dan wilayah tersebut dianggap bagian dari Moldova.
Pekan lalu, seorang pejabat senior militer Rusia mengatakan fase kedua dari apa yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina. Rencana itu termasuk untuk mengambil kendali penuh atas Ukraina selatan dan meningkatkan aksesnya ke Transdniestria.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow mengikuti peristiwa di Transdniestria dengan cermat. Pada hari Selasa, seperti dilaporkan RIA, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, Moskow ingin menghindari skenario campur tangan di Transdniestria.
https://dunia.tempo.co/read/1586576/...s/full&view=ok
0
875
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan