Kaskus

News

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Moldova, Georgia, Estonia, Latvia, dan Lithuania Harus Siap-siap, Terungkap Rencana
Moldova, Georgia, Estonia, Latvia, dan Lithuania Harus Siap-siap, Terungkap Rencana Besar Putin

Minggu, 24 April 2022 19:51 WIB



Moldova, Georgia, Estonia, Latvia, dan Lithuania Harus Siap-siap, Terungkap Rencana



Kolase Tribun-Medan.com



Akhirnya Rusia Mengakui Ingin Mencaplok Ukraina. Inilah Negara yang Diprediksi Giliran Berikutnya. 





Moldova, Georgia, Estonia, Latvia, dan Lithuania Harus Siap-siap. Pada akhir Februari lalu, stasiun TV Rusia sempat membocorkan rencana besar Presiden Vladimir Putin. Namun, siaran itu langsung terpotong. Tapi sempat terucap bahwa ada sejumlah negara akan mendapat giliran setelah berhasil menginvasi Ukraina.

TRIBUN-MEDAN.COM - Rustam Minnekayev, wakil komandan Distrik Militer Pusat Rusia, mengatakan Rusia bertujuan mengambil kendali penuh atas Ukraina selatan dan timur selama perang.

Dilansir Reuters, kontrol itu akan memberi Rusia akses dari Crimea ke Transnistria, bagian Moldova yang memisahkan diri dan diduduki oleh Rusia.

Ini adalah pertama kalinya Rusia mengakui ambisi perolehan teritorial selama invasinya ke Ukraina dan mengancam Moldova.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov tidak mengomentari masalah ini ketika ditanya pada hari Jumat (22/4/2022).

Ukraina telah menunjuk komentar itu sebagai bukti perang akan meluas ke luar negara mereka.

“Mereka tidak akan berhenti. Komando distrik militer pusat Rusia mengumumkan korban berikutnya dari agresi Rusia," cuit Kementerian Pertahanan Ukraina dikutip dari Kompas.com.

“Setelah mendapatkan kendali atas Ukraina selatan, Rusia berencana untuk menyerang Moldova, di mana mereka mengatakan penutur bahasa Rusia sedang tertindas," tambahnya.

Pasukan Rusia telah memfokuskan kembali upaya mereka ke Ukraina timur setelah tidak membuat keuntungan yang signifikan pasca dua-bulan pertempuran.

Saat invasi berlanjut, Ukraina terus menuduh Rusia melakukan kejahatan perang, sementara Presiden Biden menyebut serangan itu sebagai “genosida.”



AS telah memberikan bantuan miliaran dollar yang mencakup senjata yang dibutuhkan negara itu untuk melawan pasukan Rusia.

Menteri pertahanan Ukraina mengatakan organisasi keamanan internasional telah gagal.

Biden bersumpah untuk menerima orang Ukraina, tetapi bukan sebagai pengungsi resmi.

AS dan negara-negara Barat lainnya mengatakan mereka tidak akan terlibat langsung dalam perang kecuali Rusia menyerang negara NATO.

Namun, aliansi NATO juga mengatakan situasinya bisa berubah jika Rusia mulai menggunakan senjata nuklir atau kimia.

Ukraina telah menuduh pasukan Rusia menggunakan senjata kimia, menargetkan warga sipil dan merudapaksa wanita dan anak-anak.

Moldova, Georgia, Estonia, Latvia, dan Lithuania Harus Siap-siap

Pada akhir Februari lalu, stasiun TV Rusia sempat membocorkan rencan besar Presiden Vladimir Putin. Namun, siaran itu langsung terpotong. Tapi sempat terucap bahwa ada sejumlah negara akan mendapat giliran setelah berhasil menginvasi Ukraina.

Di mana rencana Rusia untuk menginvasi sejumlah negara di antaranya Moldova, Estonia, Latvia, dan Lithuania telah disiarkan di TV pemerintah Rusia.

Disiarkan di TV, seorang mantan Staf Umum Rusia dan perwira angkatan udara telah merinci skenario potensial bagi Rusia untuk menyerang negara-negara Baltik menggunakan peta.



Melansir Express.co.uk, Jumat (18/3/2022) lalu, berita ini muncul ketika tentara NATO lakukan latihan militer di dekat perbatasan Rusia.

Kolonel Igor Korotchenko menjelaskan rencana tersebut dengan menggunakan peta sebagai panduan, dia mengatakan:

“Seperti inilah skenario untuk menangkap negara-negara Baltik.

“Serangan radio-elektronik Rusia dilakukan secara besar-besaran… (akibatnya) semua radar NATO menjadi buta dan tidak bisa melihat apa-apa.

“Pada saat ini, di pulau Gotland Swedia, pesawat militer Rusia mendarat dengan sistem rudal anti-pesawat S-400, dan sistem anti-kapal pesisir Bastion.

“Mereka dikerahkan - dan untuk saat ini tidak ada yang tahu atau melihat apa pun.

“Barat bertanya-tanya: 'Mengapa kita tidak melihat apa-apa? Apa yang terjadi dengan radar kami?'”

Sementara Swedia menjadi kekuatan netral, ada kemungkinan Rusia akan mencoba merebut Gotland untuk membantu mengambil alih Baltik.

Kolonel Igor kemudian menjelaskan bahwa Rusia dapat membuat Polandia tidak dapat memberikan bala bantuan.



Dia terus menjelaskan rencana tersebut: “Barat dan NATO yang tercengang akan tahu bahwa Rusia menyatakan zona larangan terbang sepanjang 400 km.



“Beberapa pasukan khusus Kanada, Inggris, Jerman dan Amerika Serikat, di Baltik (akan) dikepung dan menyerah.”

Hasil akhir yang diharapkan yakni negara-negara Baltik bersumpah setia kepada Moskow sementara Swedia menyetujui 99 persen sewa di Gotland.

Estonia, Latvia, dan Lituania adalah bagian dari Uni Soviet hingga keruntuhannya pada 1990-an dan sekarang menjadi anggota NATO. Halnya dengan Moldova dan Georgia sudah mendaftar ke Uni Eropa.

Sekarang ada kekhawatiran bahwa Putin akan mencoba merebut kembali kendali di sana seperti yang dia coba lakukan di Ukraina.

Hal itu juga dalam agenda kebijakan Putin dalam konstitusi Federasi Rusia pada Tahun 2000 silam yaitu, "Pemulihan Kembali Kedaulatan Atas Wilayah (Uni Soviet) dan Aspirasi Imperial".

Acara TV dengan skenario invasi tersebut pertama kali disiarkan di Rusia pada akhir tahun lalu tetapi baru-baru ini dibagikan oleh penasihat pemerintah Ukraina Anton Gerashchenko.

Menteri Kesehatan Sajid Javid telah memperingatkan Putin bahwa NATO akan membalas jika dia mengancam aliansi tersebut.

Javid mengatakan kepada Sky News:

“Jika hanya satu kaki tentara Rusia yang masuk ke wilayah NATO, maka itu akan menjadi perang dengan NATO.”

Ancaman Invasi Berikutnya Setelah Merebut Ukraina, Namun Pidato Dipotong Pemerintah


Berbicara di hadapan ribuan orang yang hadir dalam “rapat umum” di Stadion Luzhniki, Moskwa pada Jumat (18/3/2022) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin membenarkan invasi ke Ukraina. Acara itu adalah konser perayaan 8 tahun setelah pasukan Rusia merebut wilayah selatan Ukraina di Crimea.

Berbicara di atas panggung yang dihiasi dengan slogan-slogan seperti "Untuk dunia tanpa Nazisme" dan "Dunia untuk presiden kita", Putin berjanji kepada puluhan ribu orang yang mengibarkan bendera Rusia dan meneriakkan "Rusia, Rusia, Rusia", bahwa Kremlin akan menang di Ukraina dan tujuannya akan tercapai untuk dunia berikutnya.

"Kami tahu apa yang perlu kami lakukan, bagaimana melakukannya, dan berapa biayanya. Dan, kami benar-benar akan mencapai semua rencana kami," kata Putin, 69, dikutip dari Reuters.



Banyak dari slogan-slogan Rusia yang digunakan pada rapat umum tersebut dilaporkan memasukkan simbol "Z" yang digunakan pasukan Rusia sebagai motif di Ukraina. Salah satunya berbunyi "Za Putina" (untuk Putin).

Mengenakan turtleneck dan mantel, Putin mengatakan tentara yang bertempur dalam apa yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina telah menunjukkan persatuan Rusia. “Bahu bahu membahu, mereka saling membantu, saling mendukung dan ketika dibutuhkan mereka saling melindungi dari peluru dengan tubuh mereka seperti saudara. Kesatuan seperti itu sudah lama tidak kita miliki, kata Putin.

Moldova, Georgia, Estonia, Latvia, dan Lithuania Harus Siap-siap, Terungkap Rencana

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow pada Jumat (18/3/2022). (SERGEI GUNEYEV)

Siaran pidato Putin terpotong

Saat Putin berbicara, televisi pemerintah kedapatan secara singkat memotong pidatonya.....(diduga soal invasi negara lainnya) di tengah kalimat dan menggantikannya dengan rekaman lagu-lagu patriotik. Setelah itu Putin kemudian kembali muncul di televisi pemerintah.

Dilansir dari Kantor Berita RIA, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, menyebut kesalahan teknis pada server adalah alasan mengapa televisi pemerintah tiba-tiba memutuskan siaran pidato Putin.

Tidak segera jelas mengapa masalah server menyebabkan gangguan yang tiba-tiba dan tidak biasa.

Putin mengatakan operasi di Ukraina diperlukan karena AS menggunakan negara itu untuk mengancam Rusia dan Rusia harus bertahan melawan "genosida" orang-orang berbahasa Rusia oleh Ukraina.

Di sisi lain, Ukraina telah mengatakan bahwa mereka sedang berjuang untuk keberadaannya dan bahwa klaim genosida Putin adalah hanya omong kosong. Barat mengatakan klaim tentang Ukraina ingin merobek Rusia adalah fiksi atau cerita rekaan.



Sebelum Putin berbicara, lagu kebangsaan Rusia yang menggetarkan, dengan kata-kata "Rusia adalah negara suci kita" menggema di tribun stadion yang digunakan dalam Piala Dunia Sepak Bola 2018 itu, bersama dengan hits pop yang lebih modern seperti "Made in the USSR".

Band Rusia favorit Putin, Lyube, menyanyikan lagu-lagu patriotik tentang perang, pengorbanan, dan kehormatan mereka yang berjuang untuk Rusia.

Puisi Pan-Slavis oleh Fyodor Tyutchev yang syairnya memperingatkan orang Rusia bahwa mereka akan selalu dianggap sebagai budak Pencerahan oleh orang Eropa, juga turut dibacakan dalam rapat besar.

Moldova, Georgia, Estonia, Latvia, dan Lithuania Harus Siap-siap, Terungkap Rencana Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato pada konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow pada Jumat (18/3/2022). (RAMIL SITDIKOV)

200.000 orang hadir

Diberitakan Times of Israel, Polisi Moskwa mengatakan lebih dari 200.000 orang berada di dalam dan sekitar Stadion Luzhniki untuk merayakan ulang tahun ke-8 pencaplokan semenanjung crimea oleh Rusia.

Berusaha menggambarkan perang sebagai sesuatu yang adil, di dalam forum tersebut, Putin dilaporkan memparafrasekan Alkitab dengan mengatakan tentang pasukan Rusia, bahwa "Tidak ada cinta yang lebih besar daripada menyerahkan jiwa seseorang untuk teman-temannya”.



Negara-negara Bekas Uni Soviet

Uni Soviet merupakan salah satu negara adikuasa yang menang dalam Perang Dunia II.

Sejak 1947 hingga 1991, Uni Soviet terus bergerak sebagai negara pusat dari aliansi negara komunis Blok Timur.

Namun, 69 tahun sejak terbentuk pada 1922, Uni Soviet mulai mengalami keruntuhan, yang salah satunya diakibatkan oleh merosotnya ekonomi.

Runtuhnya Uni Soviet menimbulkan dampak yang besar bagi peta politik dunia, salah satunya muncul 15 negara baru di kawasan Eropa Timur.

Moldova, Georgia, Estonia, Latvia, dan Lithuania Harus Siap-siap, Terungkap Rencana

Proses runtuhnya Uni Soviet

Pada pertengahan 1980-an, Uni Soviet mulai mengalami kemunduran karena banyak pejabatnya yang melakukan korupsi dan kalah dari perang ideologi melawan Amerika Serikat dalam Perang Dingin (1947-1989).

Untuk memperbaiki krisis yang terjadi pada 1985, Presiden Mikhail Gorbachev menerapkan Perestroika atau restrukturisasi politik dan ekonomi.

Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengubah sistem komunisme menjadi lebih demokratis.

Ada tiga prinsip utama dalam Perestroika, yaitu Glasnost (keterbukaan politik), Democratizatsiya (demokratisasi), dan Rule of Law.

Namun, kebijakan ini dianggap menyeleweng, yang pada akhirnya justru membuat Uni Soviet semakin terpuruk.

Perestroika juga membuat negara-negara bagian yang masih dibawahi Uni Soviet ingin memerdekakan diri.

Akhirnya, pada 1991, negara-negara bagian tersebut mulai melepaskan diri dari Uni Soviet.

Uni Soviet pun secara resmi dibubarkan pada 25 Desember 1991, yang ditandai dengan mundurnya Presiden Mikhail Gorbachev.

https://medan.tribunnews.com/2022/04...a-besar-putin





Diubah oleh dragonroar 26-04-2022 08:49
maryannalexisAvatar border
suryahendroAvatar border
suryahendro dan maryannalexis memberi reputasi
0
908
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan