Pada tanggal 21 April, Kamis pagi waktu setempat; kebakaran terjadi di pusat penelitian rahasia militer Rusia. Kejadian itu menewaskan beberapa orang dan meninggalkan kerusakan yang signifikan di belakangnya. Fasilitas penelitian ini berada di Tver, 120 mil barat laut Moskow. Fasilitas penelitian ini bertanggung jawab atas beragam penelitian yang berfokus pada pertahanan udara, salah satunya adalah sistem pertahan rudal udara S-400. Juga digunakan untuk penelitian bidang luar angkasa dan militer. Khususnya, fasilitas tersebut dilaporkan mempelajari teknologi siluman (stealth) dan senjata yang digunakan untuk melawan mereka.

Laporan media lokal tentang kebakaran di Central Scientific Research Institute of the Aerospace Defense Troops, atau di Rusia disebut sebagai TSNII VVKO tidak memberikan jumlah korban tewas yang valid. Sumber media lokal Tvernewsmenyatakan bahwa setidaknya satu orang kehilangan nyawa dan sedikitnya 16 orang lainnya terluka. Sementara itu, Interfax melaporkan dua kematian dan 20 luka-luka. Sementara itu, Moscow Times melaporkan enam korban jiwa dalam kebakaran tersebut.

Kebakaran terjadi di lantai tiga bangunan utama sebelum menyebar dengan cepat, menurut Tvernews. Sumber yang sama menggambarkan petugas pemadam kebakaran dari beberapa daerah berbeda datang untuk memadamkan api. Terlepas dari upaya mereka, beberapa laporan sekarang mengatakan bangunan itu telah hancur. Dan sampai saat ini masih belum ada pernyataan resmi dari Rusia terkait penyebab kebakaran ini.





Sebagai tambahan informasi, tugas dari laboratorium Central Scientific Research Institute sebagian besar berfokus pada pengembangan sistem pertahanan udara dan ruang angkasa. Lembaga ini melakukan penelitian navigasi, komando dan kontrol, serta studi ke pesawat siluman. Beberapa dari apa yang kita ketahui tentang pekerjaan dari TSNII VVKO berasal dari sebuah film dokumenter TV di saluran Zvezda TV milik kementerian pertahanan yang dirilis pada tahun 2018 lalu.

Dalam film dokumenter ini, pekerjaan spesifik TSNII VKKO terletak pada pengembangan sistem pertahanan udara, khususnya upaya untuk melawan senjata spesifik yang diluncurkan dari udara oleh Barat. Di bawah kewenangan ini, institut tersebut ditugasi mengumpulkan informasi tentang sistem senjata musuh terbaru. Oleh karena itu, bangunan itu penuh dengan replika senjata buatan Barat yang digunakan untuk pengujian sistem pertahanan udara Rusia dan tujuan pengembangan lainnya.

Di antara berbagai mock-up yang terlihat dalam film dokumenter Zvezda TV tersebut adalah AGM-65 Maverick , AGM-84H Standoff Land Attack Missile – Expanded Response (SLAM-ER), AGM-129 Advanced Cruise Missile  (ACM), dan Joint Direct Attack Munition (JDAM). Selain itu, ada model dua rudal hipersonik AS yang dipamerkan, salah satunya jelas merupakan replika Boeing HyFly ukuran penuh. Yang lain tampak seperti replika dari X-51A bertenaga scramjet yang juga buatan Boeing, meskipun replika rudal yang kedua kemungkinan dimaksudkan untuk mewakili salah satu desain Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC).






Di luar ranah udara ke permukaan, institut itu juga menampilkan apa yang digambarkan sebagai "elemen" rudal Ground-Based Interceptor (GBI) buatan AS. Ini menegaskan bahwa selain sistem pertahanan udara, lembaga tersebut menyumbangkan keahlian untuk perancang rudal balistik antarbenua (ICBM).

Dalam film dokumenter Zvezda TV tersebut juga menampilkan mock-up berbagai jenis umpan (decoy) yang dibawa oleh ICBM Rusia dan dirancang untuk melawan sistem pertahanan rudal. Selain itu di dalam institut juga tersimpan mock-up berbagai pesawat tempur yang dioperasikan oleh negara-negara yang berpotensi bermusuhan, termasuk helikopter serang AH-64, B-2, F/A-18, F-22, F-35, dan Rafale.

Selain alat bantu penelitian senjata, institut ini juga memiliki setidaknya satu fragmen kulit permukaan jet siluman F-117 yang ditembak jatuh di Yugoslavia pada tahun 1999. Jelas ini adalah salah satu harta berharganya, ini juga menunjukkan pekerjaan institut tersebut dalam upaya melawan teknologi siluman AS.





Terbakarnya laboratorium yang melahirkan sistem pertahanan rudal udara S-400 tentu menjadi pukulan telak bagi Rusia setelah tenggelamnya kapal penjelajah Moskva, pasalnya miliaran dollar telah dihabiskan untuk riset dan pengembangan senjata di tempat tersebut. Terkait S-400 sebenarnya pada 15 April lalu menurut artikel indomiliter.com, Rusia telah mengirimkan peralatan pelatihan dan simulator S-400 ke India. Di mana pengiriman tersebut adalah bagian dari pembentukan resimen kedua S-400. Di mana resimen S-400 India telah dibentuk pada akhir tahun lalu.

Pada akhir bulan ini seluruh baterai sistem pertahanan udara S-400 diharapkan sudah bisa dikirim, dan akan resmi dioperasionalkan pada bulan Juni 2022. Kemungkinan resimen kedua S-400 India akan ditempatkan di Timur Laut untuk menghadapi serangan udara dari China dan Pakistan. Dengan nilai kontrak US$5 miliar yang ditandatangani pada Oktober 2018, India berencana memesan 5 sistem S-400.

Di sisi lain, ketika pertempuran di Ukraina semakin intensif dan senjata baru dan canggih mulai memasuki inventaris Ukraina, ditambah dengan meningkatnya permusuhan terhadap Barat pada umumnya, dan NATO pada khususnya. Riset tentang cara terbaik untuk melawan sistem senjata Barat terbaru tentu akan menjadi lebih penting bagi Rusia. Dan hal itu akan membuat institut TSNII VKKO akan lebih sibuk dari biasanya, tetapi dengan terbakarnya institut tersebut akan menghambat proses riset senjata yang didapatkan Rusia selama perang di Ukraina. Dan hal ini menambah catatan buruk Rusia selama perang 2 bulan dengan tetangganya tersebut.


Referensi Tulisan: TheDrive.com, indomiliter.com& Tvernews
Sumber Foto: sudah tertera di atas