

TS
GigiTato.
Sunkist Oranges
Citrus X Sinensis
Sunkist Orangesatau Sweet orange
Jeruk adalah jenis tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan). Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar.
Meskipun banyak diantara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.

Jeruk dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0–400 mdpl. Keadaan iklim yang baik bagi tanaman jeruk adalah pada kisaran suhu udara 25–30 °Catau rata-rata 20 °C, curah hujan tidak lebih dari 100 mm/bulan atau 1200 mm/tahun, kelembaban udara 50–85% dengan minimal 3 bulan kering. Jeruk harus ditanam di tempat terbuka atau mendapat cukup sinar matahari dan apabila ditanam di dataran tinggi dapat menyebabkan kulit menjadi tebal dan rasa jeruk menjadi pahit. Keadaan tanah yang baik untuk ditanami jeruk adalah tanah yang gembur, memiliki kandungan bahan organik yang tinggi, memiliki aerasi dan drainase yang baik, dengan nilai kemasaman (pH) 6–7.
Cara Menanam Benih/Biji Jeruk Sunkist di Pot/Pekarangan/Halaman
Benih/biji Jeruk Sunkist perlu direndam air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 2 jam. Kemudian proses germinasi (perkecambahan), selanjutnya disemai di tempat terkena sinar matahari langsung, dan baru kemudian ditanam serta dirawat. Benih mengeluarkan tunas 7 - 24 hari, panen pertama Jeruk Sunkist mulai 1 - 3 tahun. Secara ringkas seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Jeruk Sunkist seperti berikut ini.
Merendam Benih Jeruk Sunkist
Rendam biji Jeruk Sunkist dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 2 jam.
Air untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang.
Saat akhir perendaman, jika ada biji yang masih mengapung, buanglah.
Ambil biji menggunakan saringan dan cucidengan air bersih (air matang).
Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.
Tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri).
Germinasi Biji/Benih Jeruk Sunkist
Siapkan tisu/kapas/kain/handuk kertas untuk wadah germinasi.
Lembabkan dengan menggunakan air sprayer halus.
Air untuk melembabkan sebaiknya air kemasanatau air matang.
Ambil beberapa benih dan letakkan di atasnya.
Tutup dengan tisu/kapas/kain/handuk kertas lainnya yang telah dilembabkan
Masukkan ke kantong plastik dan tutup rapat.
Letakkan kantong plastik di tempat terang (mendapat sinar matahari).
Periksalah setiap hari, sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan.
Biji Jeruk Sunkist berkecambah setelah 7 - 24 hari.
Jika kecambahnya mencapai 0,8 - 2,7 cm, pindahkan ke media semai.
Penyemaian Benih Jeruk Sunkist
Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan, tray, kaleng bekas, dsb).
Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
Masukkan benih Jeruk Sunkist yang bertunas ke media semai dengan kedalaman 0,6 - 2,5 cm.
Sebagian tunasnya harus muncul di permukaan tanah.
Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
Letakkan wadah persemaian di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
Persemaian diakhiri setelah memiliki 4 helai daun.
Penanaman Bibit Jeruk Sunkist
Siapkan wadah/tempat menanam (pot besar, drum, dsb)
Pot/drum harus diberi lubang di bagian bawahnya.
Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
Sehari sebelum tanam, isi pot/drum dengan media tanam hingga 3/4 nya.
Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
Setelah bibit Jeruk Sunkist memiliki 4 helai daun, pindahkan ke pot/drum.
Caranya: Buat lubang terlebih dulu di pot/drum.
Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
Masukkan ke lubang dengan posisi tegak, tambahkan tanah di sekitarnya.
Letakkan pot/drum di tempat terang namun aman dari hujan.
Setelah tumbuh daun baru, letakkan pot/drum di tempat terbuka.
Merawat Tanaman Jeruk Sunkist
Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
Pasanglah ajir (penyangga) ketika sudah tumbuh sekitar 16 - 24 cm.
Jarak ajir dengan tanaman sekitar 5 - 7 cm.
Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).
Merendam Benih Jeruk Sunkist
Rendam biji Jeruk Sunkist dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 2 jam dengan tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih sekaligus mempercepat berkecambah).
Air yang digunakan untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang (air yang sudah direbus dan dapat diminum).
Setelah selesai direndam selama 2 jam, selanjutnya ambil biji/benih menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang), lalu tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri, atau bisa juga diangin-anginkan (dihembuskan angin/kipas angin) agar cepat kering), setelah itu lakukan proses selanjutnya.
Catatan khusus: saat akhir merendam benih/biji Jeruk Sunkist, ada biji yang mengapung dan ada yang tenggelam. Biji yang mengapung umumnya kecil peluangnya untuk mengeluarkan tunas (bukan berarti tidak bisa sama sekali). Oleh karena itu saat meniriskan biji/benih, pisahkan benih yang mengapung dan yang tenggelam.
Ingat, mengapung atau tenggelamnya biji jangan dilihat saat awal merendam, tetapi dilihat saat akhir merendam.
Jika persediaan benih/biji anda banyak, maka buang saja benih yang mengapung tersebut. Namun jika anda hanya memiliki sedikit benih, jangan dibuang, tetap saja lakukan proses selanjutnya, karena ada kemungkinan benih tersebut tetap dapat bertunas/berkecambah.

Germinasi Biji Jeruk Sunkist
Germinasi benih atau perkecambahan benih adalah proses membuat agar benihnya mengeluarkan tunas (berkecambah).
Siapkan wadah germinasi (tempat untuk benih/biji Jeruk Sunkist bertunas/berkecambah) antara lain tisu atau kain atau handuk kertas atau kapas, dan kantong plastik yang bisa ditutup.
Caranya: ambil wadah germinasi (tisu / kapas / kain / handuk kertas), kemudian lembabkan wadah germinasi tsb menggunakan air sprayer halus. Cukup lembab saja, jangan sampai ada air menggenang agar biji/benih tidak berjamur atau busuk.
Air untuk melembabkan tisu/kapas/kain/handuk kertas sebaiknya air kemasan atau air matang.
Ambil benih Jeruk Sunkist yang telah direndam dan ditiris, kemudian letakkan benih di atas wadah germinasi dengan jarak yang rapi, dan tutup dengan tisu / kapas / kain / handuk kertas lainnya yang sudah dilembabkan.
Selanjutnya masukkan tisu/kapas/kain/handuk kertas yang telah berisi biji Jeruk Sunkist ke dalam kantong plastik dan tutup rapat kantong plastik tsb.
Jika menggunakan tisu, maka gunakan 2-3 tisu yang ditumpuk agar tidak terlalu tipis wadah germinasinya.
Kemudian letakkan plastik di tempat terang yaitu tempat yang mendapat sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.
Periksalah setiap hari dan sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan.
Jika tisu/kapas/kain/handuk kertasnya mengering, tambahkan satu atau dua tetes air.
Jika muncul jamur atau bintik-bintik hitam pada suatu benih, cabut benih tersebut dan bersihkan jika memungkinkan. Namun jika sulit dibersihkan, maka buanglah biji tersebut.
Jika ternyata seluruh biji di dalam terserang jamur, tambahkan sedikit fungisida.
Benih/biji Jeruk Sunkist akan mengeluarkan tunasnya (berkecambah) setelah 7 - 24 hari. Waktu yang dibutuhkan masing-masing benih Jeruk Sunkist untuk bertunas memang tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih, serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih tsb.
Jika benih/biji Jeruk Sunkist sudah muncul kecambah/tunasnya sekitar 0,8 - 2,7 cm, maka pindahkan benih yang sudah bertunas tersebut ke media semai/tanam.
Penyemaian Benih Jeruk Sunkist
Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray, polibag, pot, kaleng bekas, dsb.
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air (agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau kelebihan air).
Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih memperlancar sirkulasi air.
Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.
Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.
Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.
Yang terpenting, pada saat bibit/benih bertunas Jeruk Sunkist dimasukkan ke media semai, media semainya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.
Sehari sebelum menebar benih Jeruk Sunkist yang telah bertunas, masukkan media tanam ke wadah semai (tray / pot / polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
Kemudian masukkan benih bertunas ke media tanam dengan kedalaman 0,6 - 2,5 cm. Cara memasukkannya dengan membuat lubang kecil terlebih dulu sedalam 0,6 - 2,5 cm, selanjutnya benih bertunas diletakkan di dalam lubang tsb dengan posisi akar di bawah dan tunasnya di atas.Kemudian tutupi benihnya dengan media tanam (tanah) di sekitar benih bertunas tsb, dimana sebagian tunasnya harus muncul di permukaan tanah.
Jika sulit melepaskan benih bertunas dari tisu/kapas/kain/handuk kertasnya akibat akarnya melilit tisu/kapas/kain/handuk kertas, atau kawatir akarnya patah saat dilepaskan dari tisu/kapas/kain/handuk kertas. Maka sobek atau gunting saja tisu/kapas/kain/handuk kertas di sekitar benih yang bertunas, dan letakkan benih tsb di dalam lubang bersama tisu/kapas/kain/handuk kertasnya. Nanti tisu/kapas/kain/handuk kertas tsb akan hancur menjadi tanah.
Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1 benih/biji Jeruk Sunkist.
Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya menggunakan alat sprayer).
Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.
Lakukan perawatan persemaian yang meliputi penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit.
Bibit di persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya, sehingga persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 - 2 kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab, penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman.
Jika tempat persemaian tidak menggunakan tray khusus, maka perhatikan bibit yang tumbuh, apakah terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih), maka lakukan penjarangan, yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penumpukan.
Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot dengan pestisida yang sesuai.
Pada umumnya, bila kelebihan penyiraman, maka daun akan mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian, maka segera hentikan penyiraman. Sebaliknya, bila kekurangan penyiraman, maka daun akan terlihat layu, kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu, berarti kurang penyiramannya, dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman.
Setelah bibit Jeruk Sunkist tumbuh cukup besar (memiliki 4 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).

Penanaman Bibit Jeruk Sunkist
Jika tempat/wadah untuk menanam Jeruk Sunkist menggunakan pot besar/drum maka pot/drum harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag (dapat mengalir keluar).
Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam pot/drum. Batu-batu tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang drainase.
Kemudian barulah isi pot/drum dengan media tanam hingga 75% - 85% bagian dari pot/drum (artinya jangan sampai penuh).
Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1.
Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.
Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan.
Yang terpenting, pada saat bibit Jeruk Sunkistdimasukkan ke media tanam, media tanamnya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh nantinya leluasa menembus media tanam tsb.
Sehari sebelum mulai menanam atau mulai memindah bibit tanaman, masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (pot besar, drum, dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).
Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di pot/drum terkait. Lubang tersebut digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai.
Pindahkan bibit tanaman Jeruk Sunkist dari persemaian yang telah memiliki 4 helai daun.Pemindahan dilakukan satu persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah. Caranya, ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya.Untuk mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar.
Kemudian masukkan bibit Jeruk Sunkist beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas, jika kesulitan untuk ditegakkan, maka tekan sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak.
Setelah ditanam, semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus).
Tempatkan tanaman Jeruk Sunkist di lokasi terang yang terkena matahari langsung namun tidak terkena guyuran hujan.
Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru)dan tanaman dianggap sudah kokoh, tanaman Jeruk Sunkist dianggap telah siap, dan selanjutnya pot / polibag dapat ditempatkan di lokasi terbuka.
Merawat Tanaman Jeruk Sunkist
Perawatan tanaman Jeruk Sunkist meliputi penyiraman, pemupukan, pemasangan ajir/penyangga, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Penyiraman tanaman Jeruk Sunkist hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, baik daun maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.
Pemupukan tanaman Jeruk Sunkist dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
Pemasangan ajir (penyangga/penegak) dibutuhkan tanaman Jeruk Sunkist.
Ajiradalah alat penegak/penyangga/perambat yang terbuat dari batang/bilah bambu atau kayu atau kawat atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat bersandar tanaman, penyangga batang yang lemah, juga tempat rebahan/merambatnya tanaman.
Ajir sebaiknya dipasang setelah tanaman Jeruk Sunkist tumbuh sekitar 16 - 24 cm. Jarak ajir dengan tanaman sekitar 5 - 7 cm. Pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar tanaman rusak.
Dengan adanya ajir, maka tanaman Jeruk Sunkist tumbuh sesuai dengan arah ajir tersebut. Ketika tanaman sudah cukup tinggi atau panjang, maka segera ikat longgar tanaman ke ajir menggunakan tali rafia di beberapa bagian.
Bila bibit tanaman Jeruk Sunkist tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati, maka segera lakukan penyulaman (tanam kembali) dengan bibit Jeruk Sunkist lainnya (jika ada).
Bila di sekitar tanaman Jeruk Sunkist tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman. Lakukan pembumbunan pada tanaman Jeruk Sunkist, terutama jika tanah di sekitar tanaman mulai tergerus, atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman tumbuhnya agak miring (tidak tegak).
Pengendalian Hama Tanaman.
Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat gerayak, dsb. Peluang munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau.
Bila satu tanaman terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut, sehingga jangan dibiarkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau, setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan.
Pengendalian Penyakit Tanaman.
Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu (fusarium), antraknosa, busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak daun (cercospora), bercak bakteri, busuk lunak bakteri, keriting kuning, dsb. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan.
Seperti halnya dengan hama, bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena penyakit tersebut, sehingga jangan dibiarkan.Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait





codegger dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2K
49


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan