Nampaknya kejadian polisi menjebak warga dengan narkoba akhirnya viral, diduga ada video cctv anggota Satnarkoba Polres Binjai, Sumatera Utara (Sumut) menjebak seorang pemuda.

Untuk lebih jelasnya bisa melihat video dari berita dibawah ini, bagaimana kronologi kejadian jelasnya.





Bagaimana, sudah menontonnya? Apa yang ada dibenak sampean? Bayangkan ketika anda sedang di jalan, tiba-tiba ada yang memberikan anda bungkusan rokok, atau apapun itu lalu ada polisi yang menangkap juragan?

Si penerima ditangkap dan si pemberi atau pengedarnya lolos dengan mudahnya. Sungguh terlalu!

Tapi, walau Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengambil langkah tegas dengan mencopot Kasat Narkoba Polres Binjai, karena ada barang bukti di tangan pelaku pemeriksaan tetap berlanjut.



Lalu, dua anggota bintara Satnarkoba Polres Binjai yang terekam CCTV, juga sedang diperiksa oleh Propam Polda Sumut. Apakah ada settingan, atau tidak?

Spekulasi netizen beraneka ragam, ada yang bilang penjebakan ini agar oknum Polisi itu tercapai targetnya. Agar naik pangkat dan sebagainya, hal ini sudah menjadi rahasia umum. Tapi, omongan netizen memang hanya sebagai isu atau gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan ceritanya.

Namun, kalau dipikirkan secara logika memang masuk akal. Padahal, banyak kejahatan yang terjadi di berbagai wilayah. Namun menangkap kejahatan yang sebenarnya memang tak semudah yang kita fikirkan.



Perlu kesabaran, perlu bukti dan perlu saksi yang semuanya butuh proses panjang. Terlebih hukum di negeri ini, memang agak riskan dimana begal yang mati dilindungi, sedangkan korban bisa menjadi tersangka. Kalau melawan ketika mau dirudapaksa lalu pelaku mati, itu juga harus ada bukti dirudapaksa, kalau tidak ada maka korban yang baru mau dirudapaksa akan naik statusnya menjadi tersangka. Memang dalam beberapa kasus seperti tidak adil seperti affiliator judi dimiskinkan, sedangkan terpidana kasus korupsi tetap bisa kaya raya. Tapi inilah cerminan hukum di negara ini.

Disini, saya tidak bisa beropini hanya menginformasikan saja apakah hukum di Indonesia sudah adil, apakah yang dikatakan netizen soal penjebakan itu benar? Atau memang sebenarnya ada transaksi, namun oknumnya tidak mengawasi secara akurat atau kurang fokus terhadap pengedarnya?





Bahkan pengedarnya ET juga ikut ditangkap setelahnya, karena petugas fokus kepada si penerima barang. Itu yang dikatakan di media kompas?

Apa tanggapan juragan dengan kasus ini, apa iya ada oknum tega yang menjebak masyarakat tak bersalah demi sebuah prestasi?

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik
Pic : google