- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pemprov Riau Buka Keran Investasi Seluas-luasnya untuk Ekonomi Syariah


TS
User telah dihapus
Pemprov Riau Buka Keran Investasi Seluas-luasnya untuk Ekonomi Syariah
.jpeg)
PEKANBARU - Sejauh ini potensi ekonomi syariah belum tergarap secara maksimal. Maka dari itu, Pemprov Riau membuka keran investasi seluas-luasnya bagi para investor yang berminat untuk menggarap potensi ekonomi syariah tersebut.
"Kita buka keran investasi seluas-luasnya untuk para investor yang berminat menggarap potensi ekonomi syariah. Bahkan Riau sekarang juga memiliki banyak bahan baku untuk pengolahan produk-produk syariah.Terutama bahan baku yang bersumber dari sektor perkebunan dan perikanan," ungkap Gubernur Riau, Syamsuar, Rabu (20/2/2022).

Seperti Arab Saudi, sambungnya, mereka juga membutuhkan banyak bahan baku untuk negara mereka, yang mana bahan baku tersebut sangat banyak di Riau. "Salah satu komoditi yang sangat dibutuhkan oleh Saudi yakni ikan patin, santan kelapa hingga bahan baku kertas untuk cetak Alquran," sebut Gubri.
Disamping itu, Gubri menyampaikan ada prinsipnya kebutuhan bahan baku itu berasal dari Riau. Namun, Arab Saudi membeli dari negara-negara yang mengolah bahan baku tersebut menjadi setengah jadi, seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam.
"Sebetulnya hal ini dapat kita manfaatkan. Dan pada beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi. Mereka mengatakan bahwa mereka mengimpor santan kelapa itu dari Singapura. Sementarakan Singapura mengambil santan itu dari Indragiri Hilir," terangnya.
"Termasuk juga dengan ikan patin, Saudi merupakan salah satu negara pengimpor ikan patin terbesar. Mereka datangkan dari Vietnam. Padahal di Kampar dan Kuansing bisa memproduksi sekitar 25-30 ton ikan patin per hari. Sama halnya dengan bahan baku kertas yang banyak didatangkan dari industri pulp and paper di Riau," ucapnya lagi.
Maka dari itu, ucapnya lagi, potensi untuk pengembangan ekonomi syariah di Riau sangat banyak. Namun hingga kini belum terkelola secara maksimal. Selain ikan patin dan santan kelapa, pinang dan gaharu juga banyak diincar oleh negara luar. Termasuk komoditas perkebunan lainnya, seperti sawit dan karet.
"Sebab itu, kita harus membuka kran investasi secara lebar, agar potensi ini bisa dimanfaatkan secara baik. Dam Keran investasi ini tidak hanya dibuka bagi investor dari luar negeri. Melainkan, kesempatan sama juga diberikan kepada investor lokal," ujarnya.
"Kami berharap kepedulian kita terhadap produk lokal dan potensi ekonomi yang ada di lokal harus ditingkatkan. Jika ingin ekonomi syariah ke depan menjadi andalan daerah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat," tukasnya.
Penulis: Rivo
Editor: Ardian
Sumber
Ada apakah dengan Riau ? kenapa sekarang dikit dikit pakai label Syariah? Akankan mengikuti Aceh dan Sumbar?

Kemarin baru aja mengadakan acara bodoh kayak gini


Diubah oleh User telah dihapus 21-04-2022 13:31




muhamad.hanif.2 dan edward.andez memberi reputasi
2
1K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan