Istilah Vigilante pasti sudah kalian kenal baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kalian tentu mengetahui istilah ini dari film atau komik bertema Superhero. Ya, Vigilante merupakan orang yang menegakan hukum caranya sendiri, sebagian lagi bilang bahwa Vigilante merupakan orang yang bertindak di luar jalur hukum meskipun aksinya itu bisa saja untuk menolong orang. Istilah ini berasal dari bahasa latin jaman Romawi yaitu Vigiles Urbani yang diberikan kepada penjaga malam yang bertugas memadamkan kebakaran dan menjaga keamanan era romawi kuno.

Istilah ini sebenarnya semakin populer pada saat maraknya komik atau film bertema superhero. Salah satu contohnya adalah Batman, dan biasanya julukan Vigilante disematkan kepada street level superhero atau superhero level jalanan yang biasanya tidak mempunyai kekuatan super, walau tidak semuanya misalnya Spuder-Man dan Daredevil. Contoh selain Batman ada Green Arrow, Vigilante, Rorschac, Wild Dog, Punisher dan masih banyak lainnya. Rata - rata musuh yang mereka hadapi seperti mafia, geng kriminal, perampok, begal, pencuri, psikopat, dan sejenisnya.



Di dalam komik atau filmnya, publik atau media sebagian memberikan julukan mereka para superhero sebagai Vigilante karena aksinya yang menegakan kebenaran dengan cara mereka sendiri meskipun cara mereka dinilai bertentangan dengan aturan pemerintah setempat atau kepolisian setempat. Bahkan walau mereka membantu menurunkan angka kriminalitas, para vigilante ini tidak hanya dimusuhi oleh penjahat tapi juga polisi itu sendiri. Biasanya kalau takut citranya semakin tercoreng karena lahan tugasnya diambil, ada sebagian polisi korup yang takut lahan kepentingannya menyeruak ke permukaan apalagi jika ketahuan berkomplot dengan mafia. Namun ada sebagian polisi jujur yang tidak masalah dengan Vigilante selama tidak kelewat batas, contoh Komisioner Jim Gordon. Sebagai polisi jujur apa adanya, ia menyadari bahwa ia tak sepenuhnya sempurna, ia tentu harus memiliki partner yang siap membantunya tanpa harus ada pengaruh power atau politik apapun, salah satunya adalah Batman. Dengan segala sumber daya yang ada, kasus kejahatan berkali - kali terpecahkan apalagi pada saat mereka berdua bekerja sama dengan baik.



Dari sisi superhero atau Vigilante itu sendiri, tentu ini bukanlah pilihan yang mereka sukai, di sisi lain disukai, di sisi lain bisa jadi public enemy. Namun rasa kepedulian mereka terhadap tempat tinggal mereka yang terus menjadi sarang kejahatan membuat mereka jengah, dan akhirnya terpaksa harus menjadi penegak hukum dengan cara mereka sendiri. Bermodalkan kostum dengan fitur mumpuni seperti anti sajam atau anti peluru, lalu senjata yang bisa melindungi mereka seperti pentungan, panah dan sejenisnya hingga modal ilmu bela diri. Dan mereka pun keluar menjadi sosok alter ego berbeda dengan pribadinya ketika masih hidup normal, seperti Bruce Wayne yang flamboyan dengan Batman yang serius dan mengerikan.

Di dunia nyata ada juga kasus serupa misalnya kejadian tahun 2005 di Washington, seorang mantan narapidana bernama Michael Mullen beraksi berpura - pura menjadi Agen FBI dan membunuh dua mantan pelaku pelecehan seksual yaitu Victor Vasques dan Hank Eisses. Lalu ada juga Sombra Negra yaitu kelompok Vigilante yang terdiri dari pensiunan polisi dan militer di El Salvador.



Di Amerika sendiri sebenarnya ada kelompok real life superhero atau mereka para vigilante yang berdandan seperti layaknya superhero dengan kostum, senjata self defense seperti pentungan dan semprotan merica dan mempunyai basic bela diri walau tidak semua, dan uniknya mereka benar - benar pernah melawan dan menangkap penjahat walau sering diperingatkan sama polisi kalau tindakan mereka suatu saat bisa membahayakan diri mereka sendiri.

Kalau menurut kalian bagaimana ya, di tengah maraknya kasus begal dan klitih perlu kah sosok seperti Vigilante seperti di atas, namun jika dilihat aturan undang - undang self defense yang belum bagus, membuat keadaan jadi lebih riskan.