ILUSTRASI: Aliran kepercayaan kini bisa ditulis di kolom agama KTP dan KK. (Radar Banyumas/JawaPos.com)

SRAGEN – Warga yang terang-terangan menjadi penghayat aliran kepercayan secara administrasi kependudukan (adminduk) belum banyak. Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Sragen, baru sekitar 61 warga yang ber-KTP Kepercayaan Pada Tuhan Yang Maha Esa.

Kepala Dispendukcapil Kabupaten Sragen Adi Siswanto menyampaikan, tidak banyak penganut kepercayaan yang terang-terangan. Padahal secara konstitusi dan hukum di Indonesia, saat ini sudah diberikan kebebasan. Termasuk dalam adminduk tertera dalam kolom agama.

”Data kami yang mencantumkan kepercayaan Pada Tuhan yang Maha Esa, ada 61 warga Sragen,” terang Adi.

Dia menyampaikan tentu jumlah pemeluk sangat sedikit dibanding enam agama resmi di Indonesia saat ini.

”Kalau dilihat dari jumlah penduduk Kabupaten Sragen yang tercatat lebih dari 1 juta orang. Tentu angkanya hanya nol koma sekian persen,” ungkapnya.

Adi menyampaikan sebagian besar yang mencantumkan kepercayaan pada tuhan yang maha esa sebagian sudah berusia lanjut. Meskipun dia menilai banyak yang dalam kolom Agama juga menjalankan ritual aliran kepercayaan.

Namun hal tersebut menjadi ranah pribadi masing-masing. Meskipun dia mengakui di kelompok masyarakat ada paguyuban tertentu yang menjalankan prosesi aliran kepercayaan.

”Biasanya kalau aliran kepercayaan, kebanyakan masyarakat juga tidak tahu proses ketika pemakaman misalnya. Lain halnya kalau yang beragama Islam atau Kristen sudah biasa diketahui masyarakat umum,” ujarnya. (din/adi)

https://radarsolo.jawapos.com/daerah...n-kepercayaan/

Masih takut kekurangan pangsa pasar pengembangan Ideologi radikalisme agama mereka jika kolom agama boleh diisi agama apa aja