Macam-macam Sapaan untuk Pedagang di kota Bandung, bagian 1

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Macam-macam Sapaan untuk Pedagang di kota Bandung, bagian 1

Rinka17

10-04-2022 03:30

Macam-macam Sapaan untuk Pedagang di kota Bandung, bagian 1

Kota Bandung adalah surga bagi tukang jajan. Disini tersedia macam-macam jajanan dari berbagai pulau di Nusantara. Tidak hanya itu, jajanan luar negeri dari timur ke barat juga banyak dijual di kota Bandung. Kalau banyak uang, pasti penasaran ingin mencicipi semuanya.

Cara memanggil pedagang pun berbeda-beda. Bergantung siapa yang lebih muda atau siapa yang lebih tua. Pembahasan iseng kali ini akan membicarakan cara menyapa pedagang di Bandung. Hanya membicarakan peristiwa yang terjadi di kehidupan warga Bandung.

Spoiler for Mang:

Mamang, atau disingkat Mang, dalam bahasa Sunda artinya paman. Sapaan yang paling umum untuk memanggil pedagang. Pembeli sering melihat penampilan pedagang menurut usia. Biasanya yang dipanggil mamang itu ada ciri muka mamang-mamang. Misalnya berambut panjang, berkumis, dan berpakaian sederhana. Meski demikian, pembeli tidak mengetahui usia sebenarnya.

Pedagang yang sering dipanggil mamang biasanya menjual makanan di gerobak. Namun, banyak juga yang berjualan di warung yang jadi satu dengan rumahnya.

Spoiler for Oom:

Oom berasal dari bahasa Belanda, artinya Paman. Sapaan ini sering dipakai untuk memanggil pedagang yang kelihatan cukup bergaya. Biasanya berpenampilan rapi, bersih, dan terlihat seperti orang kantor. Meskipun dandanannya seperti pekerja kantoran, dia adalah boss di tokonya. Usianya terlihat 40 tahun, adapula yang kelihatan 30 tahun.

Pedagang yang dipanggil Oom, biasanya bekerja di daerah pertokoan, ruko, atau mobil toko. Kalau kaya buka toko di dalam mall. Biasanya jualan roti, pakaian, video game, film, musik, atau barang elektronik.

Spoiler for Abah:

Selain Mamang, adapula pedagang yang disapa dengan panggilan Abah. Dalam bahasa Sunda, abah artinya ayah. Sepertinya penampilan pedagang mengingatkan pembeli kepada sosok seorang ayah yang baik hati dan berwibawa. Ciri-ciri pedagang yang dipanggil abah biasanya terlihat berusia 40 tahun keatas, tubuhnya agak gemuk, dan rambut hitam-putih. Adapula yang kelihatan awet muda, tetapi warna rambutnya putih abu-abu.

Pedagang yang dipanggil abah seringkali membuka toko di rumah sendiri. Adapula yang membuka lapak di pasar. Namun, tidak banyak yang berjualan di tepi jalan. Barang dagangannya bisa apa saja, tidak terbatas pada makanan, alat rumah tangga, atau alat elekronik.

Spoiler for Babeh:

Sebenarnya sapaan Babeh berasal dari bahasa Mandarin, baba, artinya papa. Pembeli sering menyebut babeh ke pedagang makanan yang berperut buncit, rambut hitam, dan mempunyai gerobak makanan. Usianya juga ada yang kelihatan agak tua.

Pedagang ini biasa berjualan makanan di gerobak. Contohnya sate, gule, soto, dan macam-macam olahan daging. Selain itu, yang membuka toko kebutuhan sehari-hari juga ada.

Spoiler for Ki:

Ki itu singkatan dari Aki, artinya kakek. Sapaan ini paling sering digunakan untuk menyapa dukun. Pedagang yang sudah tua sering dipanggil Aki. Ciri-cirinya sudah tua, rambutnya putih, adapula yang berjanggut putih.

Banyak pedagang berusia tua yang menjual daging dan sayur-mayur di pasar. Orang tua menjadi pedagang karena sudah pekerjaannya sejak muda. Adapula pensiunan yang menjadi pedagang untuk mencari kesenangan. Alasannya bosan kalau diam di rumah. Makanya uang pensiun dipakai untuk modal dagang. Pada umumnya, barang dagangan mereka bermacam-macam, tidak hanya menjual makanan mentah.

Spoiler for Bi:

Tidak hanya laki-laki yang jadi pedagang, perempuan juga banyak yang bekerja menjadi pedagang. Ciri-ciri pedagang yang sering dipanggil Bibi tampak dari penampilannya. Rambutnya diikat dibelakang, pakaian sederhana, dan memegang catatan. Selain itu, adapula yang selalu memakai daster pendek ketika sedang berjualan di warung.

Barang jualannya tidak jauh dari masakan rumahan. Masakan itu ditata di dalam kotak kaca. Banyak pilihan yang disajikan kepada pembeli. Tentu saja ada nasi, bihun, ayam goreng, daging sapi, dan sayur-mayur. Setiap pagi berjualan nasi kuning atau nasi uduk. Warungnya juga menjadi satu dengan tempat tinggalnya.

Spoiler for Tante:

Tante dalam bahasa Belanda artinya bibi. Pedagang yang dipanggil tante biasanya dandan cantik, rambut ditata di salon, pakaian modis, dan penuh gaya. Tante-tante ini senang berjualan sambil ngerumpi di toko. Pelanggan adalah teman terbaik di dalam toko.

Biasanya mereka menjual alat-alat kecantikan, pakaian, kue-kue, tas, alat rumah tangga, sampai barang MLM. Tempat kerjanya di toko kecil, ruko, dan lapak di dalam mall.

Spoiler for Mak:

Mak artinya mama. Penampilannya sangat sederhana, rata-rata usianya sudah agak tua, tampak dari rambutnya yang hitam putih. Ada yang kurus, adapula yang gemuk. Pedagang ini pun terkenal ramah di lingkungannya.

Pedagang ini biasanya menjual masakan, kerupuk, keripik, minuman, jamu, dan segala macam barang yang biasa dijual di warung.

Sapaan untuk memanggil pedagang memang macam-macam. Semua itu ditentukan oleh siapa yang memanggil, usia, dan penampilan orang yang sedang berjualan. Bentuk dan isi tempat dagang juga ikut menentukan panggilan itu. Sehingga, pada kenyataannya, tidak semua orang memanggil pedagang sesuai dengan ciri-ciri yang sudah dibahas diatas.

Ada banyak cara memanggil pedagang di kota Bandung dan sekitarnya. Sejak dahulu kala, para pedagang di Nusantara sudah biasa dipanggil dengan sebutan paman dan bibi, tanpa memandang usia. Namun, kini, pelanggan mempunyai cara sendiri untuk memanggil pedagang yang ditemuinya. Dan setiap kota bisa punya sapaan sendiri untuk memanggil pedagang.

Sampai jumpa di bagian 2

Rinka