- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anak yang Lolos dari Kebakaran Bengkel di Warakas Histeris, "Bagaimana Saya Mau Hidup


TS
indoheadlines
Anak yang Lolos dari Kebakaran Bengkel di Warakas Histeris, "Bagaimana Saya Mau Hidup
JAKARTA, KOMPAS.com - Anak pertama korban sekaligus satu-satunya anggota keluarga yang selamat dari kebakaran ruko bengkel motor di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sempat histeris saat tahu tempat tinggal dan keluarganya terbakar.
Remaja bernama Branch Johan Shane Imanuel (19) itu bahkan ingin mengakhiri hidupnya dengan ikut melompat ke dalam kobaran api. Hal itu disampaikan tetangga korban sekaligus saksi mata kejadian, Hendriyan (40).
"Waktu kejadian api lagi berkobar-kobar, dia sempat ke sini (depan ruko yang terbakar). Dia bilang, mau lompat ke api mau mati aja. Dia bilang, 'mau sama siapa lagi saya hidup?'," ujar Hendriyan di lokasi, Selasa (12/4/2022)
Melihat aksi Branch, Hendri pun mencoba mencegah dan melarangnya mendekat ke area ruko yang sedang dilalap si jago merah. "Dia bilang, 'sudah kosong gitu gimana saya mau hidup,' katanya. Saya bilang, gampang lah mau hidup gampang yang penting lu minggir dulu," kata Hendriyan mengulang ucapannya saat itu.
Saat Branch histeris, Hendriyan sempat membawa anak itu ke tempat yang lebih aman. Dia mengarahkan ke tempat indekos karyawan bengkel orangtuanya itu.
Hendriyan menambahkan, korban di dalam ruko itu sempat menggedor pintu bengkel dan berteriak minta tolong. Saat api sedang membara, warga yang sudah berkumpul di depan lokasi mengetahui bahwa korban masih berada di dalam ruko. Mereka bahkan berteriak meminta pertolongan untuk dibukakan pintu rolling door.
"Warga tahu (korban masih di dalam), kedengeran mereka minta tolong. Tapi bagaimana, api besar. Mereka gedor-gedor rolling door juga kedengeran," kata dia. Namun, ujar dia, kondisi api yang besar dan tidak adanya sumber air untuk memadamkan api membuat warga kesulitan menolong.
Baca juga: Satu Keluarga Korban Tewas Kebakaran di Warakas Sempat Gedor Pintu dan Teriak Minta Tolong
Total ada 5 orang yang tewas dalam insiden kebakaran bengkel ini. Mereka terdiri dari satu keluarga, yakni John Faber Tampubolon (50), Darmawati Simanjuntak (50), Fransiskus Darius (15), Maria AF (13), dan Luis Tampubolon (9).
Seluruh jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur dan akan dimakamkan di kampung halaman mereka di Medan, Sumatera Utara. Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mendapat laporan kebakaran pada pukul 02.37 WIB dan langsung mengerahkan tim ke lokasi kejadian.
Berdasarkan kronologi kejadian, kata dia, korban meninggal dunia karena terkunci dari luar. Baca juga: RS Polri Identifikasi Satu Keluarga yang Tewas dalam Kebakaran Bengkel Motor di Warakas Pintu utama tersebut berupa rolling door dan dikunci dari luar oleh anaknya yang sedang pergi bermain futsal.
"Korban terkunci di dalam bengkel. Pintu utamanya rolling dor yang digembok dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal," kata dia. Akibat hal ini, korban pun tidak dapat menyelamatkan diri.
Satriadi mengatakan, dugaan penyebab kebakaran adalah korsleting dan diperkirakan kerugian atas kejadian ini adalah Rp 300 juta. Gulkarmat mengerahkan 10 unit mobil damkar dan 50 personel untuk memadamkan kobaran api. Proses pemadaman api pun rampung sekitar pukul 03.55 WIB
https://megapolitan.kompas.com/read/...na-saya?page=1
Anak bodoh, akhirnya mati konyol sekeluarga
Remaja bernama Branch Johan Shane Imanuel (19) itu bahkan ingin mengakhiri hidupnya dengan ikut melompat ke dalam kobaran api. Hal itu disampaikan tetangga korban sekaligus saksi mata kejadian, Hendriyan (40).
"Waktu kejadian api lagi berkobar-kobar, dia sempat ke sini (depan ruko yang terbakar). Dia bilang, mau lompat ke api mau mati aja. Dia bilang, 'mau sama siapa lagi saya hidup?'," ujar Hendriyan di lokasi, Selasa (12/4/2022)
Melihat aksi Branch, Hendri pun mencoba mencegah dan melarangnya mendekat ke area ruko yang sedang dilalap si jago merah. "Dia bilang, 'sudah kosong gitu gimana saya mau hidup,' katanya. Saya bilang, gampang lah mau hidup gampang yang penting lu minggir dulu," kata Hendriyan mengulang ucapannya saat itu.
Saat Branch histeris, Hendriyan sempat membawa anak itu ke tempat yang lebih aman. Dia mengarahkan ke tempat indekos karyawan bengkel orangtuanya itu.
Hendriyan menambahkan, korban di dalam ruko itu sempat menggedor pintu bengkel dan berteriak minta tolong. Saat api sedang membara, warga yang sudah berkumpul di depan lokasi mengetahui bahwa korban masih berada di dalam ruko. Mereka bahkan berteriak meminta pertolongan untuk dibukakan pintu rolling door.
"Warga tahu (korban masih di dalam), kedengeran mereka minta tolong. Tapi bagaimana, api besar. Mereka gedor-gedor rolling door juga kedengeran," kata dia. Namun, ujar dia, kondisi api yang besar dan tidak adanya sumber air untuk memadamkan api membuat warga kesulitan menolong.
Baca juga: Satu Keluarga Korban Tewas Kebakaran di Warakas Sempat Gedor Pintu dan Teriak Minta Tolong
Total ada 5 orang yang tewas dalam insiden kebakaran bengkel ini. Mereka terdiri dari satu keluarga, yakni John Faber Tampubolon (50), Darmawati Simanjuntak (50), Fransiskus Darius (15), Maria AF (13), dan Luis Tampubolon (9).
Seluruh jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur dan akan dimakamkan di kampung halaman mereka di Medan, Sumatera Utara. Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan mengatakan, pihaknya mendapat laporan kebakaran pada pukul 02.37 WIB dan langsung mengerahkan tim ke lokasi kejadian.
Berdasarkan kronologi kejadian, kata dia, korban meninggal dunia karena terkunci dari luar. Baca juga: RS Polri Identifikasi Satu Keluarga yang Tewas dalam Kebakaran Bengkel Motor di Warakas Pintu utama tersebut berupa rolling door dan dikunci dari luar oleh anaknya yang sedang pergi bermain futsal.
"Korban terkunci di dalam bengkel. Pintu utamanya rolling dor yang digembok dari luar oleh anak korban yang sedang pergi bermain futsal," kata dia. Akibat hal ini, korban pun tidak dapat menyelamatkan diri.
Satriadi mengatakan, dugaan penyebab kebakaran adalah korsleting dan diperkirakan kerugian atas kejadian ini adalah Rp 300 juta. Gulkarmat mengerahkan 10 unit mobil damkar dan 50 personel untuk memadamkan kobaran api. Proses pemadaman api pun rampung sekitar pukul 03.55 WIB
https://megapolitan.kompas.com/read/...na-saya?page=1
Anak bodoh, akhirnya mati konyol sekeluarga







C~LUVers dan 3 lainnya memberi reputasi
0
1.8K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan