Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Ukraina telah memukul mundur beberapa serangan Rusia di wilayah Timur negara itu, kata intelijen Inggris pada Senin (11/4/2022).

Pasukan Rusia telah meninggalkan upaya mereka untuk merebut ibukota Kyiv, setidaknya untuk saat ini. Namun Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan penembakan Rusia berlanjut di wilayah Donetsk dan Luhansk.

Setidaknya, pasukan Ukraina telah memukul mundur beberapa serangan dan menghancurkan tank, kendaraan, dan peralatan artileri Rusia, katanya, dalam buletin intelijen reguler.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ribuan tentara Rusia tengah berkumpul untuk serangan baru.
Pasukan Rusia juga mendorong untuk membangun kendali atas kota pelabuhan selatan Mariupol, penghubung antara wilayah yang dikuasai Rusia di Barat dan Timur.

"Ada puluhan ribu orang tewas, tetapi meskipun demikian, Rusia tidak menghentikan serangan mereka," kata Zelensky kepada parlemen Korea Selatan melalui tautan video, dikutip dari Reuters. Namun hal ini belum dapat diverifikasi keakuratan perkiraannya.

Seperti diketahui, serangan Rusia, konflik paling serius di Eropa sejak perang Balkan pada 1990-an, telah meninggalkan jejak kehancuran yang mengundang kecaman dari negara-negara Barat. Ini juga memicu kekhawatiran tentang ambisi Presiden Rusia Vladimir Putin yang lebih luas.
Sekitar seperempat dari 44 juta penduduk Ukraina telah dipaksa meninggalkan rumah mereka, kota-kota berubah menjadi puing-puing, dan ribuan orang terbunuh atau terluka, banyak dari mereka adalah warga sipil.
Sebelumnya, pemimpin Austria Karl Nehammer berencana untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Senin dan akan menyerukan diakhirinya konflik.

Ini akan menjadi pertemuan tatap muka pertama Putin dengan pemimpin Uni Eropa sejak serangan Rusia dimulai pada 24 Februari.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-pasukan-rusia