Salah satu judul-judul trit yang ramai ane baca di kaskus akhir-akhir ini, adalah mengenai jatuhnya beberapa koin crypto yang digagas orang-orang terkenal di Indonesia. Antara lain ada koin ASIX-nya Anang Hermansyah dan I-Coin-nya Wirda Mansur.

Gbr diambil dr Tempo.co

Ane sendiri nggak main di Crypto, entah itu Crypto buatan dalam negeri, bahkan nggak main juga Mbah buyutnya Crypto si Bitcoin. Maklumlah, ane nggak ada modal buat masuk ke crypto sekarang ini. Kalau ada duit lebih mending buat bener-benerin rumah.

Namun, andaikata ane punya duit lebih pun, kayaknya ane tetep ga berani main crypto. Apalagi koin-koin crypto buatan selebriti Indonesia macam Anang, Wirda, Lesti, dkk.

Ane lebih memilih invest di saham, atau kalau mau lebih cepet (dengan resiko juga lebih tinggi) main di forex yang ada leveraging-nya.

Kenapa begitu?

Fundamental

Dalam berinvestasi, salah satu yang menjadi acuan untuk beli atau jual, ada yang namanya alasan fundamental.

Keputusan untuk jual/beli dengan dasar alasan fundamental yang kuat, lebih aman dibandingkan keputusan yang didasarkan pada emosi sesaat, akibat melihat pergerakan nilai yang sedang terjadi. (Ada juga yang ahli membaca psikologi pasar, tetapi buat pemula seperti ane, sebaiknya ikuti fundamentalnya.)

Nah, coba kita membandingkan antara saham, forex, dan koin crypto.


Saham

Awalnya orang membeli saham, itu bukan untuk investasi jangka pendek, tetapi sebagai investasi jangka panjang dengan ikut menjadi pemilik sebuah perusahaan yang diharapkan akan membagikan keuntungan secara periodik.

Akan tetapi, baik sebagai investasi jangka panjang ataupun sebagai investasi jangka pendek, saham memiliki aset yang nyata.

Gbr diambil dr kompas.com

Yaitu perusahaan itu sendiri, sebuah perusahaan tentu memiliki aset-aset. Laporan keuangannya pun, ketika dia Go Public, harus dilaporkan secara rutin. Sehingga ketika akan membeli/menjual sahamnya, ada alasan fundamental yang kuat.

Berapa aset perusahaan? Berapa keuntungannya tahun lalu, atau quartal sebelumnya? Bagaimana proyeksi keuntungannya ke depan? Dst.


Forex

Jaman dulu, negara harus memiliki emas sebelum bisa mencetak uang. Sehingga uang itu benar-benar mewakili sesuatu yang riil. Namun, A.S. membuat sebuah perubahan yang menyebabkan sekarang nilai mata uang sebuah negara, tidak lagi mewakili/memiliki nilai yang riil.

Gbr diambil dr kompas.com

Nilai mata uang sebuah negara, jadi dipengaruhi banyak faktor. Misal, terpilihnya seorang presiden baru, bisa membuat nilai mata uang suatu negara turun atau naik.

Secara umum, nilai mata uang suatu negara, akan tergantung pada seberapa besar kepercayaan orang pada negara tersebut. Apakah mereka melihat negara itu akan maju ekonominya? Apakah politik di negara itu stabil? Dst.

Kebijakan pemerintah juga bisa mempengaruhi nilai mata uang.

Singkat kata, fundamental dari forex adalah kondisi negara dan kebijakan pemerintahannya.


Crypto

Koin crypto muncul dari ketidak percayaan sekelompok orang pada sistem yang sudah ada. Sehingga mereka memutuskan untuk membentuk sistem keuangan mereka sendiri.

Kalau sudah begitu, lalu siapa yang menjamin nilai koin crypto itu?

Ya, individu-individu yang "berinvestasi" itu sendiri.

Jadi di sini bisa dikatakan hampir sepenuhnya tergantung pada psikologi pasar. Tidak ada alasan fundamental yang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan nilainya.

Itu sebabnya satu tweet dari satu individu yang kuat (misalnya Elon Musk) bisa membuat nilai satu koin crypto terbang ke bulan, atau turun sampai ke dasar lautan.

Gbr diambil dr kompas.com

Itu koin crypto yang dalam kelompok pemiliknya, ada orang-orang kuat macam Elon Musk.

Bagaimana dengan koin crypto milik Anang? Bagaimana dengan koin crypto milik Wirda?

Gbr diambil dr kompas.com

Sumber referensi:
1. https://www.ocbcnisp.com/id/article/...amental-adalah
2. https://www.cimbniaga.co.id/id/inspi...nvestasi-forex