- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
2 Roket Rusia Hantam Stasiun Kereta di Ukraina, 30 Orang Tewas


TS
suryahendro
2 Roket Rusia Hantam Stasiun Kereta di Ukraina, 30 Orang Tewas
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 30 orang tewas usai dua roket Rusia menghantam stasiun kereta api di kota Kramatorsk, Ukraina timur, pada Jumat (8/4).
"Dua roket menghantam stasiun kereta api Kramatorsk. Berdasarkan data operasional, lebih dari 30 orang tewas dan 100 laonya terluka akibat serangan roket di stasiun Kramatorsk," demikian pernyataan Perusahaan Kereta Api Ukraina.
Pejabat Kramatorsk bergegas mengevakuasi warga sipil ke tempat yang lebih aman usai serangan roket tersebut.
Pavlo Kyrylenko, Gubernur Donetsk, mengatakan ribuan orang berada di stasiun itu saat roket menghantam.
"Para 'Rasyist' ('fasis Rusia') tahu betul ke mana mereka membidik dan apa yang mereka inginkan: mereka ingin menabur kepanikan dan ketakutan, mereka ingin membunuh sebanyak mungkin warga sipil," katanya.
Kyrylenko menerbitkan sebuah foto online yang menunjukkan beberapa mayat di tanah di samping tumpukan koper dan barang bawaan lainnya. Polisi bersenjata mengenakan jaket antipeluru berdiri di samping mereka.
Foto lain menunjukkan layanan penyelamatan menangani apa yang tampak seperti api, dengan asap abu-abu membumbung ke udara.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi foto-foto tersebut.Rusia juga tidak segera menanggapi laporan serangan roket tersebut.
Moskow berulang kali membantah menargetkan warga sipil selama menginvasi Ukraina.
Pilihan Redaksi
Mengenal Republik Chechen, Wilayah Mayoritas Muslim di Rusia
AS Sebar Mata-mata ke Donbas Bantu Ukraina Lawan Rusia
Inggris: Rusia Tarik Pasukan dari Ukraina Utara, Bersiap Gempur Donbas
Serangan yang berkaitan dengan kereta juga terjadi pada Kamis (8/4). Di hari itu, tiga kereta yang membawa pengungsi dicegat di Kramatorsk usai serangan Rusia.
Pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah berkumpul kembali dan merancang ulang strategi untuk serangan baru di timur Ukraina.
Menurut pejabat Barat, Moskow berencana merebut sebanyak mungkin wilayah di bagian timur Ukraina termasuk Donbas.
AS dan sekutu, kata pejabat itu, tengah mempersiapkan kemungkinan Rusia mencoba menginvasi kembali wilayah Kyiv usai menyelesaikan tujuannya di Donetsk dan Luhansk.
Asumsi itu muncul lantaran pasukan Rusia punya cukup tenaga dan peralatan yang tersisa untuk kembali menggempur ibu kota Ukraina, kata pejabat AS dan Eropa.
"Untuk melindungi wilayah yang direbutnya di timur, kami menduga Rusia berpotensi memperluas proyeksi kekuatan dan kehadirannya ke Ukraina, di luar provinsi Luhansk dan Donetsk. Itulah niat dan rencana mereka," kata penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, kepada wartawan pada Senin (5/4) dikutip CNN.
Menghindari banyaknya korban sipil akibat serangan Rusia, para gubernur di timur Ukraina mendesak warga untuk segera menyelamatkan dari wilayah itu.
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220408160643-134-782312/2-roket-rusia-hantam-stasiun-kereta-di-ukraina-30-orang-tewas.
Senjata Rusia yg tepat presisi ke sasaran menembak dengan tepat stasiun kereta tempat bagi warga sipil untuk mengungsi.
Biar mudah membantai rakyat sipilnya....
spt bombardir kota mariupol yg tdk dikasih kesempatan utk mengungsi.
Tim ura2 akan berteriak: lagi perang bukannya mengungsi...

"Dua roket menghantam stasiun kereta api Kramatorsk. Berdasarkan data operasional, lebih dari 30 orang tewas dan 100 laonya terluka akibat serangan roket di stasiun Kramatorsk," demikian pernyataan Perusahaan Kereta Api Ukraina.
Pejabat Kramatorsk bergegas mengevakuasi warga sipil ke tempat yang lebih aman usai serangan roket tersebut.
Pavlo Kyrylenko, Gubernur Donetsk, mengatakan ribuan orang berada di stasiun itu saat roket menghantam.
"Para 'Rasyist' ('fasis Rusia') tahu betul ke mana mereka membidik dan apa yang mereka inginkan: mereka ingin menabur kepanikan dan ketakutan, mereka ingin membunuh sebanyak mungkin warga sipil," katanya.
Kyrylenko menerbitkan sebuah foto online yang menunjukkan beberapa mayat di tanah di samping tumpukan koper dan barang bawaan lainnya. Polisi bersenjata mengenakan jaket antipeluru berdiri di samping mereka.
Foto lain menunjukkan layanan penyelamatan menangani apa yang tampak seperti api, dengan asap abu-abu membumbung ke udara.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi foto-foto tersebut.Rusia juga tidak segera menanggapi laporan serangan roket tersebut.
Moskow berulang kali membantah menargetkan warga sipil selama menginvasi Ukraina.
Pilihan Redaksi
Mengenal Republik Chechen, Wilayah Mayoritas Muslim di Rusia
AS Sebar Mata-mata ke Donbas Bantu Ukraina Lawan Rusia
Inggris: Rusia Tarik Pasukan dari Ukraina Utara, Bersiap Gempur Donbas
Serangan yang berkaitan dengan kereta juga terjadi pada Kamis (8/4). Di hari itu, tiga kereta yang membawa pengungsi dicegat di Kramatorsk usai serangan Rusia.
Pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah berkumpul kembali dan merancang ulang strategi untuk serangan baru di timur Ukraina.
Menurut pejabat Barat, Moskow berencana merebut sebanyak mungkin wilayah di bagian timur Ukraina termasuk Donbas.
AS dan sekutu, kata pejabat itu, tengah mempersiapkan kemungkinan Rusia mencoba menginvasi kembali wilayah Kyiv usai menyelesaikan tujuannya di Donetsk dan Luhansk.
Asumsi itu muncul lantaran pasukan Rusia punya cukup tenaga dan peralatan yang tersisa untuk kembali menggempur ibu kota Ukraina, kata pejabat AS dan Eropa.
"Untuk melindungi wilayah yang direbutnya di timur, kami menduga Rusia berpotensi memperluas proyeksi kekuatan dan kehadirannya ke Ukraina, di luar provinsi Luhansk dan Donetsk. Itulah niat dan rencana mereka," kata penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, kepada wartawan pada Senin (5/4) dikutip CNN.
Menghindari banyaknya korban sipil akibat serangan Rusia, para gubernur di timur Ukraina mendesak warga untuk segera menyelamatkan dari wilayah itu.
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220408160643-134-782312/2-roket-rusia-hantam-stasiun-kereta-di-ukraina-30-orang-tewas.
Senjata Rusia yg tepat presisi ke sasaran menembak dengan tepat stasiun kereta tempat bagi warga sipil untuk mengungsi.
Biar mudah membantai rakyat sipilnya....
spt bombardir kota mariupol yg tdk dikasih kesempatan utk mengungsi.
Tim ura2 akan berteriak: lagi perang bukannya mengungsi...

Diubah oleh suryahendro 08-04-2022 21:39


Crotaftermeting memberi reputasi
1
943
43


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan