- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Crazy Rich China Pindahkan Kekayaan ke Singapura, Ada Apa?


TS
dragonroar
Crazy Rich China Pindahkan Kekayaan ke Singapura, Ada Apa?
Crazy Rich China Pindahkan Kekayaan ke Singapura, Ada Apa?
30 March 2022 13:50
Foto: Marina Bay Sands (AP Photo/Wong Maye-E)
Jakarta, CNBC Indonesia - Tren untuk memindahkan kekayaan ke luar negara kini menghampiri para orang kaya alias crazy rich China. Beberapa dari mereka mulai menjadikan Singapura sebagai opsi tempat yang aman untuk menyimpan asetnya.
Sejak gelombang demonstrasi yang mengganggu ekonomi Hong Kong pada 2019, orang kaya China telah mencari tempat alternatif untuk menyimpan kekayaan mereka. Singapura terbukti menarik karena komunitas berbahasa Mandarinnya yang besar dan salah satu negara yang tidak memiliki pajak kekayaan.
Tren orang kaya China simpan uang di Singapura tampaknya meningkat tahun lalu setelah tindakan keras Beijing yang tiba-tiba terhadap industri pendidikan dan penekanan pada "kemakmuran bersama," yakni kekayaan moderat untuk semua, bukan hanya bagi segelintir pihak.
Iris Xu, pendiri firma akuntansi dan layanan korporat Jenga, mengatakan mereka telah membantu orang kaya China memindahkan aset mereka ke Singapura melalui struktur kantor keluarga.
Kantor keluarga adalah perusahaan swasta yang menangani investasi dan manajemen kekayaan untuk keluarga kaya. Di Singapura, mendirikan kantor keluarga biasanya membutuhkan aset setidaknya US$ 5 juta.
Sejalan dengan hal itu, selama 12 bulan terakhir, pertanyaan tentang pendirian kantor keluarga di Singapura meningkat dua kali lipat di Jenga. Xu mengatakan mayoritas pertanyaan datang dari orang-orang di China atau imigran dari negara itu.
Xu mengatakan sekitar 50 kliennya telah membuka kantor keluarga di Singapura, masing-masing dengan aset setidaknya US$ 10 juta.
"(Klien China kami) percaya ada banyak peluang untuk menghasilkan banyak uang di China, tetapi mereka tidak yakin apakah aman bagi mereka untuk memarkir uang di sana," kata Xu, menurut terjemahan wawancara CNBC International dari bahasa Mandarin.
Fenomena orang kaya China menyimpan kekayaan di Singapura diprediksi masih akan berlanjut. Salah satu faktornya adalah perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina yang membawa ketidakpastian, sehingga warga China semakin ingin membuka kantor keluarga di Singapura.
Hal ini juga didukung oleh Pemerintah China yang mengatakan menentang sanksi. Beijing juga menolak menyebut serangan Rusia terhadap Ukraina sebagai invasi, dan media pemerintah sering menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas konflik tersebut.
Berbeda dengan upaya China untuk mengambil sikap netral terhadap perang, Singapura bergabung dengan AS dan Uni Eropa dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Negara tetangga RI ini dilaporkan membekukan rekening bank lokal yang dipegang oleh individu dan entitas Rusia yang terkena sanksi.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...gapura-ada-apa
30 March 2022 13:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren untuk memindahkan kekayaan ke luar negara kini menghampiri para orang kaya alias crazy rich China. Beberapa dari mereka mulai menjadikan Singapura sebagai opsi tempat yang aman untuk menyimpan asetnya.
Sejak gelombang demonstrasi yang mengganggu ekonomi Hong Kong pada 2019, orang kaya China telah mencari tempat alternatif untuk menyimpan kekayaan mereka. Singapura terbukti menarik karena komunitas berbahasa Mandarinnya yang besar dan salah satu negara yang tidak memiliki pajak kekayaan.
Tren orang kaya China simpan uang di Singapura tampaknya meningkat tahun lalu setelah tindakan keras Beijing yang tiba-tiba terhadap industri pendidikan dan penekanan pada "kemakmuran bersama," yakni kekayaan moderat untuk semua, bukan hanya bagi segelintir pihak.
Iris Xu, pendiri firma akuntansi dan layanan korporat Jenga, mengatakan mereka telah membantu orang kaya China memindahkan aset mereka ke Singapura melalui struktur kantor keluarga.
Kantor keluarga adalah perusahaan swasta yang menangani investasi dan manajemen kekayaan untuk keluarga kaya. Di Singapura, mendirikan kantor keluarga biasanya membutuhkan aset setidaknya US$ 5 juta.
Sejalan dengan hal itu, selama 12 bulan terakhir, pertanyaan tentang pendirian kantor keluarga di Singapura meningkat dua kali lipat di Jenga. Xu mengatakan mayoritas pertanyaan datang dari orang-orang di China atau imigran dari negara itu.
Xu mengatakan sekitar 50 kliennya telah membuka kantor keluarga di Singapura, masing-masing dengan aset setidaknya US$ 10 juta.
"(Klien China kami) percaya ada banyak peluang untuk menghasilkan banyak uang di China, tetapi mereka tidak yakin apakah aman bagi mereka untuk memarkir uang di sana," kata Xu, menurut terjemahan wawancara CNBC International dari bahasa Mandarin.
Fenomena orang kaya China menyimpan kekayaan di Singapura diprediksi masih akan berlanjut. Salah satu faktornya adalah perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina yang membawa ketidakpastian, sehingga warga China semakin ingin membuka kantor keluarga di Singapura.
Hal ini juga didukung oleh Pemerintah China yang mengatakan menentang sanksi. Beijing juga menolak menyebut serangan Rusia terhadap Ukraina sebagai invasi, dan media pemerintah sering menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas konflik tersebut.
Berbeda dengan upaya China untuk mengambil sikap netral terhadap perang, Singapura bergabung dengan AS dan Uni Eropa dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Negara tetangga RI ini dilaporkan membekukan rekening bank lokal yang dipegang oleh individu dan entitas Rusia yang terkena sanksi.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...gapura-ada-apa
Diubah oleh dragonroar 31-03-2022 12:11
0
1K
13


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan