Magnus Carlsen adalah juara catur dunia sejak tahun 2013. Pria berkebangsaan Norwegia ini telah menjadi sorotan sejak Desember 2010 lalu saat ia melawan Vladimir Kramnik yang merupakan mantan juara catur dunia asal Rusia dalam ajang London Chess Classic Tournament.

Kala itu, Magnus yang berada di peringkat ke-2 dunia, dalam posisi tersudut. Menurut legenda catur, Gary Kasparov, lelaki kelahiran 1990 itu tidak mungkin bisa selamat dari kekalahan. Analisis komputer pun menyetujui pendapat Kasparov itu.

Namun, siapa yang mengira pertandingan itu berakhir tidak sesuai dugaan. Hitung-hitungan Kasparov juga mesin komputer meleset: setelah 86 langkah, Magnus secara ajaib memaksa pertandingan berakhir seri. Misi penyelamatan yang jauh lebih dramatis dari sebuah kemenangan itu juga membikin Kasparov meralat kata-katanya.

Beberapa hari setelah kejadian fenomenal itu, Magnus akhirnya berhasil menjadi juara London Chess Classic Tournament, sekaligus kembali berada di peringkat 1 dunia. Ia kemudian mengukuhkan dominasinya di dunia percaturan dengan menjuarai World Chess Championship dari 2013 hingga kini.

Strategi bercatur Magnus untuk memenangkan pertandingan dari tahun ke tahun bukanlah hal yang mudah. Konsentrasinya tak setajam saat awal-awal memenangkan kejuaraan. Banyak pemain catur baru maupun lama yang sangat hebat. Magnus bahkan berkali-kali berada di posisi yang tersudut dalam mempertahankan gelar juaranya.

Seperti di tahun 2018, kala melawan Fabiano Caruana, pecatur asal AS, Magnus beberapa kali melakukan kesalahan yang cukup fatal.Ia terjebak dengan karakter Caruana yang pintar melakukan hitung-hitungan dan memainkan pikiran. Magnus terpakasa bermain defensif dan harus puas dengan hasil imbang. Para pengamat pun menilai bahwa inilah saatnya Magnus turun dari tahta.

Namun, para pengamat ternyata salah alamat dalam menilai Magnus dalam sesi pertandingan Rapid chess yang menggunakan format best-of-four. Dalam satu pertandingan, setiap pecatur memiliki waktu 25 menit plus tambahan waktu 10 detik setiap sesudah melangkah. Di situ, kualitas lebih banyak berbicara daripada permainan pikiran. Selain itu, dalam pertandingan cepat, konsentrasi Magnus masih dapat diandalkan. Sehingga pada akhirnya Magnus berhasi melibas Caruana tanpa ampun: 3-0. Ia berhasil mempertahankan gelar juara dunianya.

Ketika kita berbicara strategi catur Magnus, ada hal yang dapat kita petik untuk menjadi pelajaran dan mengaplikasikannya di pertarungan politik. Terutama saat trend perpolitikan Indonesia kembali memanfaatkan permainan pikiran yang mengesankan bahwa pemerintahan Jokowi adalah pemerintahan yang anti Islam atau Islamofobia.

Telah kita ketahui bersama bahwa wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden telah menjadi perbincangan dunia politik hingga kini. Semuanya bermula dari pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) yang blak-blakan menyatakan keinginannya agar Jokowi diperpanjang masa jabatannya lewat perubahan konstitusi. Ia bahkan mengklaim bahwa keinginan perpanjangan masa jabatan itu merupakan kehendak rakyat berdasarkan big data yang ia punya.

Pernyataan LBP membuat pihak PDIP angkat bicara. Politikus PDIP Masinton Pasaribu menilai saat ini ada pihak yang berupaya mencederai demokrasi dan konstitusi lewat wacana penundaan Pemilu 2024. Ia berharap, saat ini tak lagi hadir sosok seperti mantan Ketua MPR sekaligus Ketua Umum Gokar pada 1993 - 1998, Harmoko.

Sebagai informasi, pada 1997 Harmoko melapor kepada Presiden kedua RI Soeharto. Isi laporannya mengklaim bahwa rakyat masih menghendaki Soeharto untuk dipilih oleh MPR menjadi Presiden RI selanjutnya. Namun kenyataannya, Soeharto mundur pada tanggal 21 Mei 1998 menyusul terjadinya kerusuhan dan pendudukan gedung DPR/MPR di bulan yang sama dan digantikan oleh wakilnya BJ Habibie. 

Sumber : Republika[Elite PDIP Sebut Saat Ini Ada Sosok Seperti Harmoko]

Menariknya, di bulan Maret 2022, nama Soeharto tidak masuk Keppres 1 Maret 2022 tentang mereka yang berperan penting dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Dari sini terlihat ada upaya dari dalam pemerintahan untuk memanaskan ketegangan antara Blok Cendana (termasuk Gerindra – Prabowo) dengan Blok Teuku Umar (Presiden Jokowi – PDIP – Megawati) untuk memecahkan Aliansi Batu Tulis 2024 (PDIP – Gerindra).

Maka manuver dari PDIP yang mengungkit soal Harmoko yang berkhianat terhadap Soeharto menandakan bahwa Aliansi Batu Tulis 2024 tengah memperkuat aliansi antara Blok Teuku Umar – Blok Hambalang (Prabowo) – Blok Cendana, agar Blok Slipi (Golkar) tetap bersama Aliansi tersebut.

Sebagaimana telah dipaparkan di thread penulis sebelumnya (2024, Kyai Gugat Cerai Threesome Politik 2019), bahwa konstelasi politik 2024 tengah mengarah pada potensi 3 Pasangan Capres, yaitu :

Pasangan 1 : Prabowo – Puan (PDIP – Gerindra – PAN - Golkar Faksi Aburizal Bakrie)
Pasangan 2 : Airlangga / Erick – Muhaimin (Golkar Faksi LBP – PKB – PPP)
Pasangan 3 : Ridwan Kamil / Anies Baswedan – AHY (NasDem – Golkar Faksi Jusuf Kalla – PKS – Demokrat).

Oleh karena itu, langkah Aliansi Batu Tulis 2024 yang inginkan Blok Slipi tetap berasama Aliansi Batu Tulis 2024 bertujuan agar Pilpres 2024 hanya menyisakan pertarungan antara potensi 2 Pasangan, yaitu :

Pasangan 1 : Prabowo – Puan (PDIP – Gerindra – PAN)
Pasangan 2 : Ridwan Kamil / Anies Baswedan – AHY (NasDem – PKS – Demokrat).

Konstelasi ini akan menyebabkan Blok Slipi (Golkar) dan Blok NU (PPP, PKB) menjadi perebutan antara kedua pasangan tersebut. Mengapa PAN ikut bergabung dalam aliansi Batu Tulis 2024? Tengoklah pernyataan dari Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto pada 27 Maret 2022 yang menyatakan partainya tidak keberatan dengan masuknya PAN di kabinet Jokowi. Hasto bahkan menilai PDIP dan PAN bisa bekerja sama karena memiliki sejarah kelahiran yang erat.

Sumber : Tempo [Reshuflle Kabinet Jokowi, PDIP Sambut Masuknya PAN]

Dengan demikian, konstelasi perpolitikan 2022 – 2024 adalah tentang mengandaskan Capres Golkar dan Capres NU (PKB, PPP) agar menghasilkan pertarungan 2 pasangan di 2024. Seandainya konstelasi ini terjadi, maka potensi lawan main Aliansi Batu Tulis 2024 hanya tersisa potensi 2 Pasangan Penantang, yaitu :

Pasangan Penantang Opsi 1 : Ridwan Kamil – AHY (NasDem – PKS – Demokrat – PPP)
Pasangan Penantang Opsi 2 : Anies Baswedan – AHY (NasDem – PKS – Demokrat – PPP – Golkar Faksi Jusuf Kalla – PKB).

Apabila kita mengambil dari kaca mata politik Aliansi Batu Tulis 2024, maka bagaimana cara agar lawan di Pilpres 2024 nanti tidak begitu kuat? Kuncinya adalah mempertentangkan antara posisi Jusuf Kalla (JK) dan Surya Paloh, dimana kecenderungan Aliansi Batu Tulis 2024 akan condong mempertahankan Blok Jusuf Kalla ketimbang Blok Surya Paloh.

Mengapa demikian? Karena Surya Paloh dan NasDem terlihat sudah semakin solid akan mendukung potensi pasangan Ridwan Kamil - AHY maupun potensi pasangan Anies Baswedan - AHY, sehingga Aliansi Batu Tulis 2024 menjaga Blok Jusuf Kalla yang pada masa Pilpres 2014 menjadi Cawapres Jokowi melalui dukungan Nasdem, PKB, dan PPP, akan menjadi kunci penting bagi mencegah dukungan Golkar dan PKB berada di barisan pasangan Anies Baswedan - AHY.

Apalagi, NasDem sudah ancang-ancang dukung Ridwan Kamil, Anies Baswedan, dan Airlangga Hartarto. Meski arah NasDem terhadap Ridwan Kamil masih malu-malu kucing, tetapi Surya Paloh dan NasDem sudah gelar pertemuan dengan Golkar. Terbaru, NasDem sudah bertemu AHY dan Demokrat pada 29 Maret 2022, khususnya setelah penegasan Presiden menggebuk usulan penundaan pemilu 2024 yang dikerahkan LBP - Muhaimin - Airlangga, yang otomatis mengandaskan potensi pasangan Airlangga / Erick - Muhaimin. Saat itu, Ketum NasDem dan Ketum Demokrat telah menggelar pertemuan yang membahas penjajakan koalisi antar partai hingga kesepakatan bersama untuk menolak penundaan pemilu.

Sumber : Kompas [3 Hasil Pertemuan AHY-Surya Paloh soal Pemilu 2024]
Sumber : Merdeka [Setelah Surya Paloh Bertemu Airlangga dan AHY]

Pertemuan yang diiringi pra-deklarasi koalisi 2024 antara NasDem – Demokrat menunjukkan adanya sinyalmen kuat bagi potensi terbentuknya pasangan Anies / RK – AHY yang sudah tentu akan didukung NasDem, Demokrat, dan PKS, serta berpotensi merebut dukungan Golkar (Faksi JK dan LBP) maupun dukungan PPP, dan PKB. Inilah kenapa posisi Jusuf Kalla menjadi sangat strategis bagi Aliansi Batu Tulis 2024, untuk mencegah Golkar (Partai Ranking 3) dan PKB (Partai Ranking 4), berada di barisan penantang. NasDem yang berada di peringkat 5 dan PPP yang berada di peringkat 9, tidak akan terlalu dipusingkan Aliansi Batu Tulis 2024, jika Jusuf Kalla dipegang.

Oleh karena itu hasil reshuffle kabinet yang diperkirakan akan digelar saat Ramadhan maupun pasca Idul Fitri, akan memperlihatkan arah tersebut, di mana penulis memperkirakan Aliansi Batu Tulis 2024 akan lebih mempertahankan dan memperkuat kursi JK di kabinet, dan bisa banyak mengorbankan kursi menteri NasDem.

Ancang-ancang akan dilakukannya reshuffle dapat kita tengok saat Presiden Jokowi meluapkan amarahnya di depan jajaran menteri dan sejumlah kepala daerah pada Jumat 25 Maret 2022 di Bali. Luapan amarah Jokowi terungkap saat memberikan pengarahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.

Kala itu, Jokowi mengaku tak habis pikir dengan anak buahnya dan sejumlah instansi pemerintahan yang masih doyan belanja impor. Jokowi awalnya meminta Menteri BUMN Erick Thohir, mengganti direktur utama di BUMN yang tidak taat pada hal-hal yang sudah disepakati.

Setelah itu, Jokowi menyinggung soal reshuffle kabinet. Menurutnya, penggantian dirut merupakan urusan Mentei BUMN, namun untuk di kementerian, penggantian merupakan bagiannya sebagai presiden.

"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle sudah.... akan saya awasi betul," katanya.

Sumber : CNN Indonesia [7 Poin Amarah Jokowi di Bali: Reshuffle Hingga Ucap 'Bodoh']
Sumber : CNBC Indonesia [Deretan Menteri yang Disemprot Jokowi, Kena Reshuffle?]

Mencuatnya pergeseran seolah kritik impor yang dilayangkan Presiden ditujukan kepada Menkes, ditengarai sebagai gerakan LBP dan Golkar mencegah reshuffle Menteri BUMN. Posisi Menkes tidak mungkin menjadi sasaran utama presiden dalam mengkritisi impor, karena peran kunci impor alkes selama pandemi, ada pada menteri BUMN yang memang telah dikritik keras presiden. Apalagi, Kemenkes sendiri sudah menegaskan bahwa kementeriannya adalah peringkat ketiga teratas pengguna produk lokal.

Sumber : CNBC Indonesia [Pembelaan Kemenkes Pasca 'Disemprot' Jokowi Soal Impor Alkes]

Karenanya, langkah Presiden yang mengkritik keras impor oleh Menteri BUMN (Proksi Blok LBP) di tengah memanasnya desakan reshuffle Mendag (dekat dengan JK) terkait minyak goreng, menunjukkan adanya ketegangan antara Presiden dengan LBP, khususnya meninjau manuver Airlangga Hartarto dukung usulan penundaan pemilunya LBP, maupun meninjau rencana Erick Thohir maju Pilpres 2024 dan sudah investasi banyak ke Pesantren dan Banser, untuk merebut dukungan PPP dan PKB dari Aliansi Batu Tulis 2024.

Sumber : Liputan 6 [Sri Mulyani dan Erick Thohir Diklaim Karya Golkar]
Sumber : Tempo [Dampingi JK ke Pelantikan, M. Lutfi Curhat]
Sumber : Liputan 6 [Saat Santri di Jatim Nyatakan Dukungan Erick Thohir Maju ke Pilpres 2024]

Konstelasi ini merupakan sinyalemen penting dari Presiden bahwa reshuffle kabinet mendatang akan menjadi sarana membersihkan calon pengkhianat di 2024, dimana perkiraannya akan fokus pada membabat potensi pasangan Erick - Muhaimin dan Anies - AHY.

Posisi menteri yang paling rawan kena reshuffle kabinet adalah Menkominfo, Menteri LHK, Menag, Menteri BUMN, dan Mendag. Kenapa?

Menkominfo jelas paling rawan lantaran terang-terangan melawan permintaan Presiden soal Revisi UU ITE, dengan berupaya menggantikannya dengan Reinterpretasi UU ITE. Presiden pun terbitkan surpres Revisi UU ITE ke DPR RI, yang sudah direspons positif oleh PDIP dan Gerindra sebagai barisan parpol pendukung Presiden. Namun hingga saat ini, Revisi UU ITE belum juga dibahas di DPR RI karena manuver politik NasDem cukup merangkul sejumlah parpol yang berpotensi menjadi penantang Aliansi Batu Tulis 2024, membutuhkan celah pasal karet UU ITE tetap terbuka, agar pemerintah bisa terus dijebak kasus-kasus Kriminalisasi UU ITE, agar para penantang Pilpres 2024 bisa meraup suara dari berkembangnya tuduhan Presiden Jokowi Pembungkam Kritik.

Sumber : Kompas [Kominfo Terbitkan Pedoman Implementasi "Pasal Karet" UU ITE, Ini Isinya]

Lihat saja kenapa sejak memanasnya rivalitas Presiden (Revisi UU ITE) vs Menkominfo (Reinterpretasi UU ITE), lalu mencuat langkah Presiden tak libatkan Kominfo dalam sejumlah program strategis ITE Nasional, dan menunjuk Kemhan, Kejagung, BIN, TNI, serta Polri sebagai pelaksana, tanpa Kominfo.

Sumber : CNN Indonesia [Mahfud Ungkap Jokowi Ingin Buat Omnibus Law Terkait UU ITE]

Sebelumnya, Presiden juga menunjuk Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang memiliki gagasan Restorative Justice dan perubahan paradigma UU ITE. Tapi upaya mendorong Revisi UU ITE dan mengubah paradigma UU ITE yang dipacu Presiden, PDIP, Gerindra, hingga Kapolri ini, terlihat dihadang secara langsung oleh manuver-manuver politik Blok NU gunakan Pasal Karet UU ITE untuk menjebak polisi agar terperangkap kasus yang berbau tudingan Islamofobia jika tidak diproses hukum, seperti pada kasus Jozeph Paul Zhang, Pendeta Saifudin, Yahya Waloni, dan sejenisnya yang semuanya digerakkan oleh Blok NU.

Tak tanggung-tanggung, LBP dan Moeldoko pun turut gunung menggunakan Celah Pasal Karet UU ITE untuk mengkriminalisasi kritik sejumlah elemen sayap kiri (ICW dan KontraS). Polisi ya mau tidak mau harus eksekusi kasus ini, karena celah pasal karet UU ITE masih terbuka lebar.

Sumber : KBR [Kasus Haris-Fatia, Staf Menkominfo Klaim Semua Sama di Mata Hukum]

Silakan simpulkan sendiri imbas manuver Blok NU (PPP, PKB) dan Blok LBP (Golkar)  dalam memanfaatkan Celah Pasal Karet UU ITE untuk mengkriminalisasi sejumlah elemen agama dan sayap kiri ini, yakni :

1. Pemerintah terkesan Anti Demokrasi, Anti Kebebasan Berbicara, dan terperangkap stigma Pembungkaman, akibat gerakan LBP dan Moeldoko.

2. Pemerintah terjebak dalam Stigma Islamofobia, jika kasus-kasus kritik umat Kristen dan Katolik kepada Islam tidak diproses, akibat gerakan Blok NU

Sekarang saya tanya, apa korelasi dan siapa yang diuntungkan dari Gerakan LBP (Golkar) dan Blok NU (PPP, PKB) itu dari memanfaatkan Celah Pasal Karet UU ITE yang dipertahankan Menkominfo (NasDem)? Tiada lain, tiada bukan, adalah kepentingan Blok LBP - PKB usung Airlangga / Erick - Muhaimin, dan kepentingan NasDem usung Ridwan / Anies - AHY, bukan?

Itulah sebabnya, reshuffle Menkominfo dari NasDem menjadi Menkominfo dari kalangan Profesional, diperlukan untuk memacu Revisi UU ITE, serta menjadi sebuah keharusan agar kepentingan politik praktis Golkar, PPP, PKB, dan NasDem, para pengkhianat di sekitar Presiden, tidak mengganggu stabilitas nasional, hanya demi syahwat 2024.

Menteri LHK sudah tentu juga rawan reshuffle. Selain pernah membuat Presiden terpojok akibat kesalahan data Menteri LHK usai pertemuan Glasgow, kursi Menteri LHK juga penting untuk perkuat soliditas Aliansi Batu Tulis 2024, yakni dengan mengganti Menteri LHK dari NasDem menjadi PAN. Lagipula, perang data KontraS vs LBP juga belum berakhir, dan bisa saja dimenangkan oleh KontraS. Jika ini terjadi, maka bisnis tambang LBP di Papua yang dituduhkan KontraS akan menjadi sandungan paling keras pada Menteri LHK, sehingga reshuffle Menteri LHK otomatis akan memberi penyegaran terhadap relasi Presiden dan sayap kiri lingkungan hidup.

Menag juga rawan terkena reshuffle kabinet, meski mungkin akan tetap diberikan kepada PKB. Reshuffle Menag akan cukup menguntungkan bagi Presiden yang sedang dikepung sejumlah blunder kasus berbau agama, polemik pindah tangan jual beli halal dari MUI ke Negara, hingga perlunya memperkuat posisi tawar JK di PKB. Reshuffle Menag tentu akan membuat upaya pindah tangan jual beli halal dari MUI ke Negara menjadi lebih mudah, karena terbebas dari profil blunder Yaqut Qoumas. Reshuffle Menag juga akan menimbulkan ekses politik di internal politik, yang akan melemahkan posisi Ketum PKB, sehingga akan memperkuat kembali posisi tawar JK terkait dukungan PKB kepada Aliansi Batu Tulis 2024.

Menteri BUMN sudah jelas akan terkena reshuffle, meninjau kemarahan Presiden pada kelakuan direksi BUMN yang sibuk impor, juga faktor ambisi Erick Thohir maju Pilpres 2024 dari dukungan LBP.

Sementara Reshuffle Mendag, meski dekat dengan JK, tetap bisa saja terjadi imbas berlarutnya polemik minyak goreng. Apalagi jika NasDem kehilangan 2 kursi menteri (Menkominfo dan Menteri LHK), maka memberikan NasDem kursi Mendag akan menjadi salah satu cara meredam ketegangan Presiden dan NasDem. Jika ini terjadi, mungkin Mentan (NasDem) bisa ikut terkena imbas, karena tidak mungkin Mentan dan Mendag, dua posisi menteri yang saling terkoordinasi ini, diisi oleh satu parpol saja. Kecuali reshuffle Mendag akhirnya tetap terjadi, namun tetap diberikan kepada Blok Jusuf Kalla.

Konstelasi reshuffle yang seperti itulah yang kiranya akan terjadi, didasari 3 faktor utama :

1. Stabilitas Pemerintahan Jokowi yang terjamin hingga 2024.
2. Penguatan Aliansi Batu Tulis 2024.
3. Mencegah calon penantang 2024 jerumuskan Presiden dalam stigma Anti Demokrasi dan Islamofobia.

Artinya saat ini, pemerintahan Jokowi sebenarnya tengah dikepung tidak hanya oleh oposisi tetapi juga oleh sabotase politik dari lingkar istana dan koalisinya sendiri.

Hal yang bisa aliansi Batu Tulis lakukan hanyalah melakukan strategi bertahan seperti yang dilakukan Magnus Carlsen. Setelah posisi di atas angin baru menyerang habis-habisan.

Lagipula, jauh lebih seru jika Pilpres 2024 hanya menghadirkan 2 Penantang saja, yakni Prabowo - Puan yang didukung Koalisi Merah (PDIP) dan Putih (Gerindra) melawan Anies - AHY yang didukung Koalisi Biru (NasDem, Demokrat) dan Hitam (PKS). Artinya, Pilpres 2024 adalah pertarungan Black (Biru Hitam) melawan Pink (Merah Putih). Bolehlah kita sebut sebagai Pilpres Black Pink 2024.