- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Tolak Membayar dalam Rubel, Jerman Bersiap Melakukan Penjatahan Listrik


TS
5tar5.
Tolak Membayar dalam Rubel, Jerman Bersiap Melakukan Penjatahan Listrik
Jerman pada Rabu (30/3) menggulirkan rencana darurat untuk mengelola pasokan gas, mengantisipasi tuntutan pembayaran gas dalam rubel yang diajukan Rusia. Jika terealisasi, rencana itu akan menjadi penjatahan listrik terbesar dalam sejarah Eropa.
Tuntutan Moskow agar negara-negara yang "tidak bersahabat" melunasi pasokan gasnya dalam rubel memusingkan banyak negara Eropa. Catatan saja, pasokan gas Rusia memenuhi sepertiga dari impor gas Eropa.
Yunani menggelar pertemuan darurat para pemasok gas. Sedang Belanda mengatakan akan mendesak konsumen untuk mengurangi penggunaan gas. Di Prancis, regulator energi menenangkan konsumen agar tidak panik.
Tuntutan pembayaran gas dalam rubel, yang telah ditolak oleh negara-negara G7, merupakan aksi Rusia membalas sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara di Eropa. Dengan menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus", Rusia menilai sanksi ekonomi yang dijatuhkan negeri Barat tidak ubahnya "perang ekonomi."
Baca Juga: CNOOC Akan Lepas Kepemilikan Ladang Minyak Laut Utara, Ancang-ancang Jauhi Aset Barat
Kremlin pada Rabu mengisyaratkan bahwa pihaknya dapat memperluas permintaan pembayaran rubel ke komoditas lain termasuk minyak, biji-bijian, pupuk, batu bara dan logam. Permintaan semacam itu akan meningkatkan ancaman resesi di Amerika Serikat dan Eropa, yang sudah mengalami kenaikan tingkat harga yang tinggi.
Langkah yang belum pernah diambil Berlin sebelumnya merupakan isyarat jelas bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan Moskow memotong pasokan gas ke wilayah tersebut, jika tidak mendapat pembayaran dalam rubel. Italia dan Latvia juga telah mengaktifkan peringatan.
Moskow diperkirakan akan mengungkap rencananya untuk pembayaran rubel pada hari Kamis. Sejauh ini, Rusia mengatakan tidak akan segera menuntut pembeli membayar ekspor gas dalam rubel.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengaktifkan "fase peringatan dini" dari rencana darurat gas yang ada. Itu berarti, tim krisis di bawah kementerian ekonomi, regulator dan sektor swasta akan memantau impor dan penyimpanan.
Baca Juga: Ini Daftar Perusahaan yang Masih Membeli Minyak Mentah Rusia
Habeck mengatakan pada konferensi pers bahwa pasokan gas Jerman dijaga untuk saat ini. Dia juga mendesak konsumen dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi. "Setiap kilowatt per jam sangatlah penting.
Kita harus meningkatkan tindakan pencegahan untuk bersiap menghadapi eskalasi di pihak Rusia," kata Habeck.
Jika pasokan kurang, regulator jaringan Jerman dapat menjatah pasokan gas, dengan industri menjadi yang pertama dalam antrean pemotongan. Perlakuan istimewa akan diberikan kepada rumah tangga pribadi, rumah sakit dan institusi penting lainnya.
Bahkan tanpa ancaman kekurangan gas, Jerman menghadapi risiko resesi karena biaya energi yang meledak telah memukul industri, memaksa beberapa produsen baja untuk mengurangi produksi. Dewan penasihat ekonomi pemerintah pada hari Rabu menurunkan lebih dari separuh perkiraan pertumbuhan mereka untuk tahun ini menjadi 1,8%.
https://insight.kontan.co.id/news/to...atahan-listrik
Tuntutan Moskow agar negara-negara yang "tidak bersahabat" melunasi pasokan gasnya dalam rubel memusingkan banyak negara Eropa. Catatan saja, pasokan gas Rusia memenuhi sepertiga dari impor gas Eropa.
Yunani menggelar pertemuan darurat para pemasok gas. Sedang Belanda mengatakan akan mendesak konsumen untuk mengurangi penggunaan gas. Di Prancis, regulator energi menenangkan konsumen agar tidak panik.
Tuntutan pembayaran gas dalam rubel, yang telah ditolak oleh negara-negara G7, merupakan aksi Rusia membalas sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara-negara di Eropa. Dengan menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi militer khusus", Rusia menilai sanksi ekonomi yang dijatuhkan negeri Barat tidak ubahnya "perang ekonomi."
Baca Juga: CNOOC Akan Lepas Kepemilikan Ladang Minyak Laut Utara, Ancang-ancang Jauhi Aset Barat
Kremlin pada Rabu mengisyaratkan bahwa pihaknya dapat memperluas permintaan pembayaran rubel ke komoditas lain termasuk minyak, biji-bijian, pupuk, batu bara dan logam. Permintaan semacam itu akan meningkatkan ancaman resesi di Amerika Serikat dan Eropa, yang sudah mengalami kenaikan tingkat harga yang tinggi.
Langkah yang belum pernah diambil Berlin sebelumnya merupakan isyarat jelas bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan Moskow memotong pasokan gas ke wilayah tersebut, jika tidak mendapat pembayaran dalam rubel. Italia dan Latvia juga telah mengaktifkan peringatan.
Moskow diperkirakan akan mengungkap rencananya untuk pembayaran rubel pada hari Kamis. Sejauh ini, Rusia mengatakan tidak akan segera menuntut pembeli membayar ekspor gas dalam rubel.
Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengaktifkan "fase peringatan dini" dari rencana darurat gas yang ada. Itu berarti, tim krisis di bawah kementerian ekonomi, regulator dan sektor swasta akan memantau impor dan penyimpanan.
Baca Juga: Ini Daftar Perusahaan yang Masih Membeli Minyak Mentah Rusia
Habeck mengatakan pada konferensi pers bahwa pasokan gas Jerman dijaga untuk saat ini. Dia juga mendesak konsumen dan perusahaan untuk mengurangi konsumsi. "Setiap kilowatt per jam sangatlah penting.
Kita harus meningkatkan tindakan pencegahan untuk bersiap menghadapi eskalasi di pihak Rusia," kata Habeck.
Jika pasokan kurang, regulator jaringan Jerman dapat menjatah pasokan gas, dengan industri menjadi yang pertama dalam antrean pemotongan. Perlakuan istimewa akan diberikan kepada rumah tangga pribadi, rumah sakit dan institusi penting lainnya.
Bahkan tanpa ancaman kekurangan gas, Jerman menghadapi risiko resesi karena biaya energi yang meledak telah memukul industri, memaksa beberapa produsen baja untuk mengurangi produksi. Dewan penasihat ekonomi pemerintah pada hari Rabu menurunkan lebih dari separuh perkiraan pertumbuhan mereka untuk tahun ini menjadi 1,8%.
https://insight.kontan.co.id/news/to...atahan-listrik
0
1.5K
71


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan