Operasi militer ke Ukraina terus dilakukan oleh pihak Rusia untuk menyerang target dan sasaran musuh. Untuk itu berbagai cara penghancuran digunakan, termasuk penggunaan senjata presisi tinggi yang dipandu. Mengutip artikel topwar.rubaru-baru ini muncul foto amunisi berupa bom udara baru di media sosial, bom yang dimaksud adalah UPAB-1500B-E; juga dikenal dengan nama K029BE. Yang unik pada bodi rudal tersebut terdapat tulisan “For the Kuryans!”




Mendapat titel bom pintar, K029BE mengandalkan pemandu satelit GLONASS (Globalnaya Navigatsionnaya Sputnikovaya Sistema). Bom ini diproduksi oleh perusahaan bernama KRTV, mengandalkan 24 saluran GLONASS untuk bisa mendapatkan presisi tinggi; akurasi bom ini setara dengan varian Joint Direct Attack Munition (JDAM) yang mengandalkan presisi dari GPS. Tingkat akurasi K029BE disebut ada di level 10 meter.

Seperti tradisi senjata buatan blok Timur yang suka dengan sesuatu berukuran besar, maka bom ini pun punya ukuran jumbo. Bom ini memiliki bobot 1.525 kg, sekitar 1.010 kg diantaranya adalah berat hulu ledak high-explosive concrete-piercing action, yang dibuat khusus untuk menghancurkan bunker.

Mengutip artikel topwar.rubom ini punya panjang 5 meter dan diameter 400 mm. Bodi bom memiliki fairing hidung hemispherical yang solid dan bagian ekor yang meruncing. Empat bidang segitiga dari struktur lipat dipasang di bagian tengah tubuh. Sayap dibagi menjadi bagian tetap dan konsol. Yang terakhir terletak di dalam bagian tetap dan bergerak keluar setelah disetel ulang.

Bagian utama dari lambung adalah hulu ledak penusuk beton berdaya ledak tinggi. Ada sekering kontak dengan tiga mode perlambatan. Bergantung pada jenis target, ledakan dilakukan dengan sentuhan atau dengan penundaan tertentu - untuk menghancurkan bangunan dari dalam.





Secara teknis, bom pintar K029BE dapat dilepaskan dari ketinggian 15.000 meter, dengan parameter yang ditentukan. Bom dapat menjangkau sasaran sejauh 50 km. Artinya bom dapat dijatuhkan jauh di luar zona pertahanan udara musuh, hal ini mengurangi risiko bagi pesawat yang membawa rudal tertembak sistem pertahanan udara musuh atau bertemu dengan pesawat pencegat yang dikirim musuh.

Awalnya desain bom ini dirancang oleh Research and Production Enterprise "Region" (bagian dari Corporation Tactical Missiles), tujuannya untuk membuat bom presisi tinggi dengan jangkauan yang meningkat serta mampu mengenai target darat dan permukaan yang dilindungi. Bom ini kemudian tampil di ajang MAKS 2019 untuk pertama kalinya.

Pada awal tahun 2019 bom K029BE berhasil melewati semua tes yang diperlukan dan kemudian diadopsi oleh Angkatan Udara Rusia. Pada saat itu, produksi massal telah dimulai; dan batch pertama ditransfer ke Angkatan Udara Rusia di tahun yang sama. Dilaporkan juga ada pesanan ekspor, yang pengirimannya dimulai pada 2020. Namun, tidak diketahui siapa pelanggan ekspor tersebut. Kemungkinan besar adalah India dan China.







Referensi Tulisan: topwar.ru
Sumber Foto: sudah tertera di atas