LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Dubes Ukraina: Kehadiran Putin di KTT G20 Penghinaan Demokrasi

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak berhak menghadiri KTT G20 di Bali pada November 2022 mendatang. Sebab, bagi Hamianin, Putin ialah seorang pembunuh.

"Sebagai kriminal yang diakui secara internasional, pembunuh berdarah, dan diktator, Putin tidak memiliki hak untuk berpartisipasi dalam forum internasional, KTT, atau pertemuan multilateral," papar Hamianin kepada reporter kumparan pada Kamis (24/3/2022).

Hamianin memaparkan, Putin telah memerintahkan pembunuhan warga sipil tak bersenjata dan pengeboman kota-kota damai di Ukraina. Tindakan itu berarti kejahatan perang terhadap kemanusiaan.

Hamianin menerangkan, Putin dan pemerintahannya bertanggung jawab atas kekejaman invasi di Ukraina. Maka dari itu, Kremlin harus menerima konsekuensi sepantasnya, seperti pengasingan dari G20.

Menurut Hamianin, kehadiran Putin dalam acara internasional apa pun adalah bentuk penghinaan besar. Ia kemudian mendesak berbagai pihak agar mengikuti boikot.

"Kehadirannya dalam forum internasional manapun akan berarti penghinaan terhadap demokrasi, martabat manusia, dan hukum,"tegas Hamianin

"Dengan memboikot Rusia dan Putin dalam semua wadah internasional akan menjadi langkah nyata untuk mengakhiri perang di Ukraina," lanjut Hamianin.

"Kami menyerukan kepada semua negara demokratis dan semua orang berkehendak baik untuk membantu menyelamatkan dunia dari diktator Putin dan berkontribusi untuk mengakhiri kejahatan perang terhadap warga Ukraina," sambungnya.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, mengatakan pada Rabu (23/2/2022), Putin bersedia menghadiri KTT G20 di Indonesia. Namun, pihaknya perlu menilik berbagai halangan, seperti risiko kesehatan akibat pandemi.

Hamianin menyebut boikot kehadiran Rusia sebagai langkah untuk membantu menghentikan invasi. Namun, Vorobieva berpendapat, mengeluarkan Putin dari KTT G20 tidak akan mengakhiri perang di Ukraina.

Pada Kamis (24/3/2022), co-sherpa G20 Indonesia Dian Trianshyah Djani mengungkap, sebagai presiden G20, Indonesia mempunyai kewajiban untuk mengundang seluruh anggota G20.

Terlebih, ia menambahkan, agenda utama dari G20 adalah pemulihan ekonomi global. Hamianin kemudian menanggapi pernyataan tersebut.

"Yang penting itu bukan masalah siapa yang diundang, tetapi siapa yang akan hadir," pungkas Hamianin.

https://m.kumparan.com/kumparannews/...si-1xkfC3Yrw6s

Gua juga anti terhadap invasi Rusia ke Ukraina, tapi harus dimengerti Indonesia ini negara Non-Blok (Netral) bos.

Apalagi Pakde ini sekarang Bos G20. Sudah selayaknya semua anggota mendapat kedudukan yang sejajar, entah itu orang biasa, bang jago, bang jago versi demokrasi, koko-koko manufaktur dll.
gofivik130
viniest
irmanator
irmanator dan 12 lainnya memberi reputasi
13
6.5K
123
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan