Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Profil Forpost R - Drone yang Digunakan Rusia Selama Invasi ke Ukraina
Quote:


Pada 13 Maret 2022 lalu Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video penggunaan drone bernama Forpost R dalan misi invasi ke Ukraina. Bisa dibilang pengerahan Forpost R untuk misi serangan ke wilayah Ukraina merupakan yang pertama kalinya. Yang menarik, Rusia membuat drone ini dengan bantuan Israel. Di mana Forpost R dikembangkan dari drone IAI Searcher. Lalu, seperti apa spesifikasi drone ini ? Mari kita simak sekilas ulasannya di bawah.



Teknologi Israel

Penggunaan drone dalam konflik atau perang sudah lazim ditemui di era modern, misalnya penggunaan Bayraktar TB2 dalam konflik Armenia dan Azerbaijan. Jauh sebelum konflik tersebut, drone sudah jamak digunakan mulai tahun 80-an. Contohnya adalah penggunaan drone IAI Searcher oleh Israel untuk mengalahkan Suriah dalam Perang Lebanon pada 1982. Dalam perang tersebut Israel menggunakan drone IAI Searcher, yang merupakan basis varian pertama dari Searcher.

Rusia kemudian membeli dua unit Searcher II buatan IAI pada tahun 2009, Searcher II merupakan varian kedua dari Searcher; yang mulai diproduksi di Israel pada tahun 1998. Setelah berbagai uji coba berhasil diselesaikan, pada tahun 2010 kontrak dikeluarkan untuk perakitan berlisensi drone tersebut di Rusia.

Drone buatan Rusia ini kemudian diberi nama Outpost, awalnya drone tersebut dibuat di Pabrik Helikopter Kazan, dan kemudian produksinya dipindahkan ke Pabrik Ural Plant di kota Yekaterinburg. Dari luar, drone ini dibuat sama persis dengan IAI Searcher II buatan Israel. Untuk jarak jelajah dan ketinggian terbang maskimummnya pun sama.

Perjanjian Israel-Rusia menyediakan beberapa tingkat penggunaan komponen lokal untuk produksi. Pihak Rusia membuat beberapa komponen secara mandiri, tetapi komponen utama seperti mesin dan sistem kontrok tetap dipasok dari luar negeri.


Quote:



Tak ingin terus bergantung dengan negara lain, pada tahun 2019 pihak UZGA kemudian membuat versi terbaru dari Outpost yang disebut sebagai Forpost R. Bisa dibilang ini merupakan varian upgrade dari Outpost. Tes penerbangan dan uji coba lanjutan dilakukan sepanjang tahun 2019-2020. Kontrak untuk untuk produksi serial pertama pun akhirnya diberikan pada tahun 2020.

Beberapa sistem tak berawak baru ini sudah mulai bertugas bersama tentara Rusia. Pada bulan September tahun lalu, selama latihan Zapad-2021, UAV Forpost-R tidak hanya melakukan misi pengintaian; tetapi juga menyerang musuh yang disimulasikan dengan bom kaliber kecil yang dirancang khusus.


Drone Tukang Intip yang Berubah Menjadi Drone Penyerang

Desain awal Outpost yang merupakan pendahulu Forpost R dimaksudkan hanya untuk misi intelijen, pengawasan dan pengintaian (Intelligence, Surveillance and Reconnaissance/ISR). Tapi pada perkembangannya varian baru Forpost R tidak hanya fokus untuk misi ISR. Tetapi juga untuk misi penyerangan aset militer musuh.

Meski punya kemampuan baru, tetapi kodrat asli Forpost R sebagai tukang intip tetap diepertahankan. Untuk mendukung misi intip-mengintip tersebut, Rusia menyediakan dua opsi kamera optik. Yang pertama adalah GOES-540 buatan Ural Optical and Mechanical Plant, dan yang kedua adalah GOES-4 buatan NPP Aviation and Marine Electronics. GOES-540 dikabarkan bakal menjadi perangkat optik utama Forpost R, sementara GOES-4 bakal menjadi pilihan opsional.

Selain kamera optik buatan lokal, Rusia juga menggunakan berbagai sistem kontrol dan juga mesin buatan lokal. UAV Outpost dilengkapi dengan mesin bensin empat silinder Limbach L550 dengan tenaga kurang dari 50 hp. Sementara Forpost-R memakai mesin APD-85 yang menghasilkan tenaga maksimal 85 hp; di mana mesin ini adalah buatan Rusia. Sebuah baling-baling baru berbilah dua desain domestik juga diperkenalkan.


Quote:



Peran utama Forpost R adalah untuk membawa senjata, pada latihan Zapad 2021; Forpost R diketahui telah membawa bom KAB-20 seberat 7 kg; bom ini menggunakan panduan satelit atau laser, yang memastikan akurasi dan efisiensi tinggi. Sementara berat maksimum Forpost R sendiri mencapai 500 kg.

Forpost R dilengkapi dengan versi modifikasi baru dari rudal Kornet-D yang dikenal sebagai X-BPLA. Ini adalah penggunaan resmi pertama dari Forpost-R yang dipersenjatai dengan rudal. Kornet-D adalah sistem peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak Tandem-HEAT atau thermobaric. Rudal tersebut memiliki jarak tembak 8 hingga 10 km dan dapat menembus lapisan armor ERA (Explosive Reactive Armor) milik tank modern.

Quote:






Referensi Tulisan: topwar.ru& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 22-03-2022 14:01
bukan.bomat
scorpiolama
jgc14arman23
jgc14arman23 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
4.4K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan