Pengiriman mobil untuk sementara dihentikan. Tidak ada lagi layanan streaming. Kapal kargo membatalkan pengiriman barang ke pelabuhan dan kartu kredit tidak dapat digunakan. Ketika Ukraina diserbu, banyak merek terkenal dunia - dari Apple hingga Disney dan Ikea - memboikot Rusia.

"Pada dasarnya, Anda membuat Rusia menjadi devaluasi komersial," kata ekonom Mary Lovely, seorang senior di Peterson Institute for International Economics di Washington. "Hampir tidak ada perusahaan, tidak ada multinasional, yang ingin mengambil sisi yang salah dari sanksi AS dan Barat."

Baca juga : Ucapan Menlu Baerbock Pada Hari Perempuan Internasional Untuk Ukraine

Sebagai hasil dari kepatuhan terhadap sanksi "Barat" terhadap Rusia, perusahaan semakin menyadari potensi risiko reputasi untuk terus melakukan bisnis di negara tersebut, sementara beberapa perusahaan mengutip standar tanggung jawab perusahaan mereka sendiri untuk mengundurkan diri.

Mereka juga menyatakan keprihatinan tentang penderitaan Ukraina karena perang mengambil korban yang meningkat pada warga sipil dan mengungsikan lebih dari 1,5 juta orang.
Berikut adalah daftar perusahaan yang telah memutuskan atau memutuskan hubungan dengan Rusia untuk sementara:


Untuk sektor energi, sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia untuk saat ini masih kecil, karena Rusia adalah pemain utama. Negara ini adalah produsen minyak terbesar ketiga di dunia dan produsen gas alam terbesar kedua. Namun, perusahaan migas dari negara barat mengumumkan penghentian kegiatan usahanya.


Perusahaan energi BP, yang menyebut dirinya sebagai investor asing terbesar Rusia, hari Minggu mengatakan akan melepas hampir 20 persen sahamnya di perusahaan minyak dan gas milik negara Rusia Rosneft.


ExxonMobil mengatakan Rabu (2 Maret) bahwa pihaknya akan menarik diri dari proyek minyak dan gas Sakhalin-1 andalannya dan menghentikan investasi baru di Rusia. Perusahaan tidak menentukan batas waktu untuk menarik diri dari proyek.


Shell juga akan keluar dari usaha patungannya dengan Gazprom Rusia dan mengakhiri keterlibatannya dalam pipa Nord Stream 2 yang sekarang tertunda. Pipa itu sebenarnya dibangun untuk mengangkut gas alam ke Eropa Barat.


Perusahaan-perusahaan di industri otomotif dan penerbangan juga telah mengindikasikan bahwa mereka keluar dari pasar Rusia, baik karena kekhawatiran terhadap Ukraina atau untuk mematuhi sanksi Barat.


Pembuat pesawat Boeing dan Airbus telah berhenti memasok suku cadang dan dukungan layanan ke maskapai Rusia. Boeing telah menangguhkan operasi besar di Moskow dan menutup sementara kantornya di Kiev.


Ford juga menangguhkan operasi di Rusia dan mengatakan akan menyumbangkan uang untuk pengungsi Ukraina.


Harley-Davidson telah menghentikan pengiriman sepeda motor ke Rusia dan mengatakan bahwa pemikirannya semata-mata pada keselamatan rakyat Ukraina.


Mercedes-Benz menghentikan ekspor mobil dan van ke Rusia dan menghentikan produksi di sana pada Rabu (2/3).


Toyota menghentikan produksinya di St. Petersburg, yang membuat model RAV4 dan Camry mulai Jumat (4/3) karena masalah pengiriman, mengatakan "sangat mengkhawatirkan keselamatan rakyat Ukraina".


Grup Volkswagen, yang memiliki Audi, Ducati, Skoda dan Porsche, mengatakan pada hari Kamis akan menghentikan produksi di dua pabrik di Rusia dan segera menghentikan ekspor ke negara itu. Karyawan Rusia yang terkena dampak akan menerima cuti berbayar dari perusahaan.


Volvo Cars Swedia mengatakan pihaknya menangguhkan pengiriman karena "potensi risiko yang terkait dengan perdagangan material dengan Rusia," termasuk sanksi Barat.




Layanan sewa apartemen online mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah menghentikan semua operasi di Rusia dan Belarusia. Awal pekan ini, Airbnb juga mengumumkan bahwa lembaga nonprofitnya akan menyediakan perlindungan gratis bagi 100.000 orang yang melarikan diri dari Ukraina karena invasi.


Walt Disney untuk sementara akan menghentikan sementara perilisan film-filmnya di bioskop-bioskop Rusia, termasuk Turning Red Pixar yang akan datang.


Merek fashion terkemuka H&M akan menangguhkan sementara semua penjualan di Rusia. Semua tokonya di Ukraina telah ditutup karena alasan keamanan.


Perusahaan furnitur Swedia mengatakan akan menutup semua tokonya di Rusia dan menghentikan pengiriman dari Rusia dan Belarusia.


Nike mengatakan akan menutup sementara semua tokonya di Rusia, sebuah langkah yang dilakukan setelah perusahaan pakaian olahraga itu berhenti berbelanja di situs web dan aplikasinya.


Visa dan Mastercard mengumumkan bahwa mereka menghentikan operasi di Rusia beberapa hari setelah memblokir transaksi untuk bank-bank Rusia yang terkena sanksi AS dan Eropa. American Express segera menyusul.




Netflix adalah perusahaan terbaru yang memutuskan untuk menangguhkan layanan di Rusia.


Apple telah mengatakan akan berhenti menjual iPhone dan perangkat populer lainnya di Rusia. Apple tidak memiliki toko ritel di negara ini, tetapi produknya populer di sana dan dijual melalui banyak toko ritel dan pihak ketiga.
Perusahaan juga menangguhkan sistem Apple Pay di Rusia dan menghapus Sputnik dan RT, dua organisasi berita yang didukung pemerintah, dari App Store di luar Rusia. Di Ukraina, Apple membatasi berbagi data di Apple Maps.


Dell Technologies telah "menangguhkan" penjualan di Ukraina dan Rusia.


Google telah memblokir saluran media pemerintah Rusia dari platformnya, termasuk Google Play Store. Juga menangguhkan Google Pay untuk pelanggan bank Rusia yang dikenakan sanksi, yang berarti pelanggan bank tersebut tidak akan dapat menggunakan sistem pembayaran seluler.


Perusahaan, sebelumnya dikenal sebagai Facebook, telah memblokir akses ke media yang dikendalikan pemerintah Rusia di seluruh Uni Eropa setelah "menerima permintaan dari sejumlah pemimpin Uni Eropa," kata kepala pejabat kebijakan perusahaan Nick Clegg.


TikTok telah memblokir saluran media pemerintah Rusia dari platform tersebut, termasuk RT dan Sputnik. Pada Minggu (6/3) TikTok mengatakan akan menangguhkan streaming dan konten baru di Rusia.


Bagi banyak perusahaan, keluar dari Rusia sama pentingnya dengan ekonomi dan moral.
"Sangat sulit untuk melakukan bisnis di Rusia dalam kondisi terbaik. Sekarang semakin gila. Jadi meninggalkan negara itu adalah langkah bisnis yang cerdas," kata James O'Rourke, profesor manajemen di Mendoza College of Business di University of Notre. Dame berspesialisasi dalam manajemen reputasi dan komunikasi.
Ketika biaya perang meningkat, perusahaan menderita banyak kerugian. Bukan hanya sanksi, tapi juga sentimen publik. Selain itu, menurut badan pengungsi PBB, dua juta orang meninggalkan Ukraina pada Kamis (3 Maret).
Komitmen perusahaan terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan, yang dikenal sebagai ESG, sedang diuji. Saat ini, LST semakin dilihat sebagai cara penting bagi perusahaan untuk mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab.



Artikel ini tayang dengan judul : Daftar Perusahaan Global Kompak Memboikot Rusia