Apakah anda ingat saat waktu kecil merengek-rengek minta uang jajan kepada ayah atau ibu mu, walau terkadang kita tidak dikasih namun percayalah itu cara orang tua untuk mendidik kita agar tidak berperilaku konsumtif secara berlebihan, belajar memanajemen uang agar kelak saat kita menjadi orang tua dapat mengelola keuangan dengan baik, bisa jadi seperti itu. Itulah orang tua kita kasih sayangnya sepanjang masa, tidak mengharap balas jasa asal anak-anaknya bahagia.


Ibu, betapa pengorbanan ketika melahirkan kita betapa sakit beliau tahan demi melahirkan kita, sebelum melahirkan pasti juga merasakan sakit ketika hamil muda, pusing-pusing, ngidam, nggak doyan makan, memaksakan diri untuk makan agar kita tercukupi nutrisi kita saat dalam kandungan, makan suplemen yang harganya lumayan, dan banyak lagi pengorbanan selama sembilan bulan mengandung kita, maka pantaslah kita beri penghargaan setinggi-tingginya sebagai penghormatan dan kita jadikan pahlawan kita masing-masing.


sumber : doc pribadi (ilustrasi seorang ayah)

Setelah kita lahir tidak mudah merawat kita, di tengah malam buta kita menangis minta susu waktu umur beberapa hari hingga beberapa bulan, belum lagi kalau kita ngompol atau boker ibu atau ayah kita dengan kerelaannya menggantikan popok. Ketika kita menangis mereka mengorbankan waktu tidurnya untuk merawat kita, menenangkan kita.

Ayah membanting tulang memeras keringat demi anak-anak nya tercukupi kebutuhannya. Berapa biaya ketika melahirkan kita, berapa duit untuk beli susu dan suplemen ketika ibu kita hamil kita, ayah dengan kerelaannya mencari nafkah untuk kita, terkadang ayah juga mengasuh kita dari membuatkan susu, mengganti popok kalau malam atau kapanpun ketika ada di rumah, betapa sebutan sebagai pahlawan tanpa balas jasa melekat pada beliau.

Setelah kita melewati masa-masa bayi beranjak satu tahun selanjutnya dua, tiga, empat, lima tahun berapa keringat yang telah mereka teteskan demi memberi suap demi suap untuk anaknya tercinta, mengasuh, menjaga kita hampir 24 jam tanpa bayaran uang, semoga saja dibayar dengan kebahagiaan dan kekuatan untuk menjalani dengan senang dan ikhlas.

Setelah itu masa sekolah kita pun tiba, mereka mengantar jemput memberi biaya sekolah juga mencukupi segala kebutuhan kita, betapa banyak pengorbanan hingga kita tidak akan sanggup untuk membalasnya. Memberi nasihat ketika kita lalai, dengan penuh kesabaran memberi maaf ketika kita berbuat salah, apakah kita tidak berfikir dan merasa ketika kita berbuat salah kepada kedua orang tua kita, cepatlah minta maaf karena kedua orang tua mu adalah pahlawanmu, doa mereka adalah harapan hidup mu.

Apakah agan / sista pernah ketika sekolah atau kuliah kehabisan bekal, kepada siapa kita mengadu kalau bukan kepada kedua orang tua kita, saat kita harus nge-kost dan butuh suntikan dana siapa yang anda hubungi kalau bukan orang tua, segala yang kita butuhkan waktu sekolah dipenuhi oleh mereka. Bahkan ketika kita ada masalah butuh teman bicara maka orang tua kita yang selalu mendengerkan keluh kesah kita dengan segala solusinya termasuk masalah keuangan.

Dan ketika kita sudah dewasa apakah kita masih ingat perjuangan meraka demi kita? saat kita ada di luar rumah saat kita merantau di negeri orang, mereka selalu mendoakan kita yang terbaik dan pastinya mereka selalu mengaharap kehadiran kita karena rindu.

Ibu, ibu, ibu dan ayah tidak pernah sanggup anak membalas budi kalian sebagai pahlawan tanpa balas jasa, semoga kita mampu berbakti kepada kedua pahlawan kita meski tidak akan sanggup membalas budi baik mereka.


Sumber : Pendapat Pribadi
Sumber gambar: https://republika.co.id/berita/pusc0...ua-berkualitas