- Beranda
- Komunitas
- Kajian Hikmah Islami ANF Podcast
Bangga Jadi Wahabi? Nih Aku Titip Salam


TS
sayasantri
Bangga Jadi Wahabi? Nih Aku Titip Salam
Tadi pagi, ya, masih anget. Saya otak-atik tuh isi kompasiana dan ternyata menemukan judul yang menggelikan bagi saya. Ada artikel judulnya gini, "Ya Aku Wahabi.... Ada Masalah?". Inti dari isinya, dia bangga akan dirinya sebagai Wahabi, meskipun ia mengira dirinya adalah sunni. (Ya elah... Sunni katanya🤣.)
"Dari perenungan yang dalam serta introspeksi diri, aku suka dengan dakwah tauhid, kembali ke Al Quran dan Sunnah Nabi sesuai pemahaman para sahabat. Kalo ngomong seperti ini di bilang wahabi, ya aku wahabi."
"Jika dakwah menjauhkan masyarakat dari tahayul, bid'ah, khurofat di bilang wahabi, ya aku wahabi."
"Jika dakwah jangan mengagungkan kuburan atau doa meminta pada orang-orang shaleh yang telah mati dianggap wahabi, ya aku wahabi."
"Memelihara jenggot, memakai celana cingkrang di bilang wahabi, ya aku wahabi.(padahal celana kolorku ukuran tiga perempat) Tidak ikut tahlilan di bilang wahabi, ya aku wahabi (padahal aku tiap hari baca tahlil)"
"Tidak baca qunut di bilang wahabi, ya aku wahabi (padahal di Saudi sini beberapa kali baca qunut nazilah)."
"Mendukung diberlakukan perda syariah dibeberapa daerah bilang wahabi, ya aku wahabi."
"Dan masih banyak stempel yang di sematkan pada dakwah ini."
Sungguh menyedihkan baca curhatan dia. Bangga jadi Wahabi tapi tak paham dengan siapa Wahabi (atau istilah kebanggaan mereka "Sunni"). Kenapa saya bilang dia tak paham? Karena dia mengaku sendiri sebagai orang awam.
"Sebagai orang awam yang terlahir dari keluarga yang sedikit paham agama, dan belum pernah nyantri, pemahaman agamaku nyaris hanya dapat dari sekolah, dan teman pergaulan saja, dan beberapa tahun terakhir ini saja mendapat ilmu dari kajian di beberapa masjid, dan tentu saja dari media cetak serta internet."
Artikel Bangga Jadi Wahabi (Salah satu artikel di Kompasiana)
Lah, gimana dia bangga kalau dia tak paham. Ibaratkan saya bangga punya iPhone 13 Pro. Tiap hari tuh saya elus-elusin si-HP, saya mandiin, di bedakin, di post di dunia maya dengan caption: "HP Baru Guys". Tapi.... Saya tak paham gunanya. Lucu sih.
Nah, tujuan artikel ini ingin ngasih "tahu" dia, @Teguh_Suprayogi, tentang Wahabi. Biar ga bingung muter-muter sama keyakinannya sendiri.
Apa itu Wahabi?
Sumber: Coretanzone.id
Menurut kalian apa itu Wahabi? jajanan kah? Atau gorengan kah? 😊
Yang pasti bukan itu. Wahabi adalah sebuah kolompok yang muncul sekitar abad ke-18 dengan sopir Muhammad bin Abdul Wahhab. Jika Khawarij memiliki slogan "La Hukma Illa Lillah", maka Wahabi memiliki slogan "Kembali ke al-Qur'an dan hadis". Inilah yang sering mereka gembor-gemborkan.
Sungguh lucu pernyataan mereka. Mengaku ikut al-Qur'an dan hadis tapi menjadi pengikut ulama najd yang hidupnya tahun 1.700-an. Atau anggaplah meninjau pada orang yang pemikirannya dijadikan landasan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab; Ibnu Taimiyah. Sungguh miris, ternyata Ibnu Taimiyah sendiri hidup tahun 1200-an M. Sangat jauh dengan masa Nabi yang hidup tahun 600-an, selisih sekitar 6 abad. Sedangkan kalau meninjau pendiri Wahabi maka selisihnya lebih jauh, sekitar 1.100-an tahun. WOW. Sangat jauh ya. Jadi pertanyaan saya, yang mereka ikuti adalah Nabi Muhammad atau Muhammad bin Abdul Wahab?
Benarkah Mereka Pengikut Al-Qur'an dan Hadis?
Nah, mungkin pertanyaan ini perlu dititik besarkan. Apakah mereka benar-benar pengikut al-Qur'an dan hadis atau hanya pengakuan mereka belaka? Mari ikuti analisa berikut.
Pemahaman Wahabi terkait Tawasul

Sumber: Generasisalaf.wordpress.com
Terjemah bagian yang berwarna kuning di bagian kanan: "Tauhid Abu Jahl dan Abu Lahab: Abu Jahl, Abu Lahab dan orang-orang yang seagama dengan mereka dari orang-orang musyrik, mereka sebenarnya beriman dengan Allah dan kepada keesaannya, penciptaannya, Maha Pemberi Rezeki, Maha Menghidupi, Maha Membinasakan, Maha Pemberi Bahaya, Maha Pemberi Manfaat, sama sekali tidak syirik pada Allah. Sungguh mengherankan, Abu Jahl dan Abu Lahab lebih bertauhid dan lebih murni tauhidnya ketimbang imannya orang-orang Islam yang bertawasul pada para wali dan orang saleh, juga meminta syafaat terhadap mereka untuk menuju pada Allah!!! Abu Jahl dan Abu Lahab lebih bertauhid dan lebih murni tauhidnya ketimbang imannya orang-orang Islam yang mengucapkan La-ilaha-Illallah Muhammadun Rasululah." (Hal. 4)
Pengakuan Ikut Al-Qur'an
Oke. Mungkin ketika Anda membaca pernyataan tokoh Wahabi di atas, Anda akan geleng-geleng tak percaya. Tapi begitulah faktanya. Tentu, meski tak perlu saya jelaskan panjang-lebar dalil al-Qur'an dan hadisnya, Anda auto akan menolak. Bahkan mungkin Wahabi-Wahabi Awam sendiri, seperti penulis artikel #Bangga_jadi_Wahabi tak mengetahui akan hal ini, baik karena terlalu cerdasnya🤣, atau mungkin ditutup-tutupi oleh sang imam. Entahlah. Namun ini kenyataannya.
Meski begitu, kami akan tetap menampilkan dalil al-Qur'annya.
Anda sekarang bisa buka surah al-Qura'an yang khusus membahas tentang Abu Lahab yakni surah al-Lahab (1-5)
Ayat dan Terjemah Versi Kemenag
Ayat dan Terjemah Versi Web Wahabi (Muslim.or.id)
Keduanya sudah jelas, baik dari web Aswaja maupun Wahabi, terjemah al-Qur'an ayat pertamanya sama-sama melaknat Abu Lahab. Bahkan ini langsung dari al-Qur'an yang merupakan firman Allah. Malah dari web Wahabi (Yang bagian bawah), menambah tafsiran yang berbunyi: "Allah memberi celaan yang sangat keras yang akan berbuat kehinaan baginya hingga akhir kiamat tiba."
Saya rasa sudah jelas ya.... tanpa muluk-muluk.
Oke. Ini tentang kekufuran yang jelas dari Abu Lahab. Sekarang Wahabi Gagal Paham telak terkait keimanan Abu Lahab. Nah, terkait cacian mereka terhadap orang yang bertawasul, tentu mereka lebih gagal paham. Bahkan mereka sangat anti pada tawasul. Padahal jelas ada dalilnya dari al-Qur'an:
"Wahai orang-orang yang beriman. Bertakwalah dan mencarilah wasilah untuk mendekatkan diri pada Allah" (al-Maidah ayat 35)
Di sini Allah menjelaskan tentang legalitas tawasul. Sebenarnya lebih lengkap pembahasan tawasul telah banyak dijelaskan oleh rekan-rekan kami di sini, sedangkan cara-cara tawasul telah kami pribadi jelaskan di sini.
Nah, dari sini Anda tahu bahwa Wahabi sudah sangat, sangat, dan sangat menyalahi al-Qur'an.
Pengakuan Ikut Hadis
Sekarang kita membahas tentang legalitas tawasul dari jalur hadis. Ada hadis yang berkaitan dengan tawasul. Ini diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah:
Suatu ketika ada seorang lelaki buta pergi menemui Rasul lalu berkata, "Kalau kau kamu kamu bisa bersabar, kalau kau mau aku akan mendoakan untukmu." Kemudian laki-laki itu menjawab, "Berdoalah kepada Allah!" Nabi pun memerintah orang itu untuk berwudu dengan sempurna lalu berdoa dengan doa yang Nabi ajarkan:
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu. Dan menghadap kepada-Mu. Dengan (pelantara Nabi yang penuh rahmat). (Ya Muhammad) sesunngguhnya aku telah datang menghadap Tuhanku (dengan pelantara) engkau untuk meminta hajatku ini agar terkabulkan. Ya Allah maka berilah pertolongan kepada-Mu untukku" (H.R. at-Tirmidzi, an-Nasai’, dan Ibnu Majah.)
Jadi tampak akan salahnya Wahabi dalam mengkufuri orang Islam yang bertawasul. Padahal ada legalitasnya dalam hadis. Maka dzaharal-haq wa zahaqal-batil, bahwa ternyta Wahabilah yang menyalahi hadis.
Penutup
"Oh... Ternyata Wahabi yang menyalahi konsep al-Qur'an dan Hadis ya?"
"Saya tak mau menjawab. Ntar diserang oleh beliau-beliau al-Mukarram, Wahabiyyun.😊. Cukup fakta dan data saja yang menjawab"
Tambahan Keterangan
Ini saya rasa perlu untuk jamaah kompasianer ketahui, bahwa ternyata, tak sedikit ulama yang menyalahi pendiri Wahabi ini; Muhammad bin Abdul Wahab. Beliau punya saudara yang bernama Sulaiman bin Abdul Wahab. Nah, ternyata saudaranya ini malah ulama yang sangat menentang Muhammad bin Abdul Wahab. Bahkan Syekh Sulaiman membuat kitab khusus untuk membantah pemikiran saudaranya itu; Kitab ash-Shawaiq al-Ilahiyah fi ar-Raddi 'ala Muhammad ibni Abdul Wahhab dan Fashlul al-Khitab fi ar-Raddi 'ala Muhammad ibni Abdul Wahhab.
Walhasil
Nah, bagi yang merasa #Bangga_Jadi_Wabi kiranya perlu mengamati artikel ini dengan baik-baik, OKE! Wassalam.🤣
"Dari perenungan yang dalam serta introspeksi diri, aku suka dengan dakwah tauhid, kembali ke Al Quran dan Sunnah Nabi sesuai pemahaman para sahabat. Kalo ngomong seperti ini di bilang wahabi, ya aku wahabi."
"Jika dakwah menjauhkan masyarakat dari tahayul, bid'ah, khurofat di bilang wahabi, ya aku wahabi."
"Jika dakwah jangan mengagungkan kuburan atau doa meminta pada orang-orang shaleh yang telah mati dianggap wahabi, ya aku wahabi."
"Memelihara jenggot, memakai celana cingkrang di bilang wahabi, ya aku wahabi.(padahal celana kolorku ukuran tiga perempat) Tidak ikut tahlilan di bilang wahabi, ya aku wahabi (padahal aku tiap hari baca tahlil)"
"Tidak baca qunut di bilang wahabi, ya aku wahabi (padahal di Saudi sini beberapa kali baca qunut nazilah)."
"Mendukung diberlakukan perda syariah dibeberapa daerah bilang wahabi, ya aku wahabi."
"Dan masih banyak stempel yang di sematkan pada dakwah ini."
Sungguh menyedihkan baca curhatan dia. Bangga jadi Wahabi tapi tak paham dengan siapa Wahabi (atau istilah kebanggaan mereka "Sunni"). Kenapa saya bilang dia tak paham? Karena dia mengaku sendiri sebagai orang awam.
"Sebagai orang awam yang terlahir dari keluarga yang sedikit paham agama, dan belum pernah nyantri, pemahaman agamaku nyaris hanya dapat dari sekolah, dan teman pergaulan saja, dan beberapa tahun terakhir ini saja mendapat ilmu dari kajian di beberapa masjid, dan tentu saja dari media cetak serta internet."

Lah, gimana dia bangga kalau dia tak paham. Ibaratkan saya bangga punya iPhone 13 Pro. Tiap hari tuh saya elus-elusin si-HP, saya mandiin, di bedakin, di post di dunia maya dengan caption: "HP Baru Guys". Tapi.... Saya tak paham gunanya. Lucu sih.
Nah, tujuan artikel ini ingin ngasih "tahu" dia, @Teguh_Suprayogi, tentang Wahabi. Biar ga bingung muter-muter sama keyakinannya sendiri.
Apa itu Wahabi?

Menurut kalian apa itu Wahabi? jajanan kah? Atau gorengan kah? 😊
Yang pasti bukan itu. Wahabi adalah sebuah kolompok yang muncul sekitar abad ke-18 dengan sopir Muhammad bin Abdul Wahhab. Jika Khawarij memiliki slogan "La Hukma Illa Lillah", maka Wahabi memiliki slogan "Kembali ke al-Qur'an dan hadis". Inilah yang sering mereka gembor-gemborkan.
Sungguh lucu pernyataan mereka. Mengaku ikut al-Qur'an dan hadis tapi menjadi pengikut ulama najd yang hidupnya tahun 1.700-an. Atau anggaplah meninjau pada orang yang pemikirannya dijadikan landasan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab; Ibnu Taimiyah. Sungguh miris, ternyata Ibnu Taimiyah sendiri hidup tahun 1200-an M. Sangat jauh dengan masa Nabi yang hidup tahun 600-an, selisih sekitar 6 abad. Sedangkan kalau meninjau pendiri Wahabi maka selisihnya lebih jauh, sekitar 1.100-an tahun. WOW. Sangat jauh ya. Jadi pertanyaan saya, yang mereka ikuti adalah Nabi Muhammad atau Muhammad bin Abdul Wahab?
Benarkah Mereka Pengikut Al-Qur'an dan Hadis?
Nah, mungkin pertanyaan ini perlu dititik besarkan. Apakah mereka benar-benar pengikut al-Qur'an dan hadis atau hanya pengakuan mereka belaka? Mari ikuti analisa berikut.
Pemahaman Wahabi terkait Tawasul

Kitab Wahabi karangan Muhammad Ahmad Basyamil
(Sumber: Generasisalaf.wordpress.com)
(Sumber: Generasisalaf.wordpress.com)

Terjemah bagian yang berwarna kuning di bagian kanan: "Tauhid Abu Jahl dan Abu Lahab: Abu Jahl, Abu Lahab dan orang-orang yang seagama dengan mereka dari orang-orang musyrik, mereka sebenarnya beriman dengan Allah dan kepada keesaannya, penciptaannya, Maha Pemberi Rezeki, Maha Menghidupi, Maha Membinasakan, Maha Pemberi Bahaya, Maha Pemberi Manfaat, sama sekali tidak syirik pada Allah. Sungguh mengherankan, Abu Jahl dan Abu Lahab lebih bertauhid dan lebih murni tauhidnya ketimbang imannya orang-orang Islam yang bertawasul pada para wali dan orang saleh, juga meminta syafaat terhadap mereka untuk menuju pada Allah!!! Abu Jahl dan Abu Lahab lebih bertauhid dan lebih murni tauhidnya ketimbang imannya orang-orang Islam yang mengucapkan La-ilaha-Illallah Muhammadun Rasululah." (Hal. 4)
Pengakuan Ikut Al-Qur'an
Oke. Mungkin ketika Anda membaca pernyataan tokoh Wahabi di atas, Anda akan geleng-geleng tak percaya. Tapi begitulah faktanya. Tentu, meski tak perlu saya jelaskan panjang-lebar dalil al-Qur'an dan hadisnya, Anda auto akan menolak. Bahkan mungkin Wahabi-Wahabi Awam sendiri, seperti penulis artikel #Bangga_jadi_Wahabi tak mengetahui akan hal ini, baik karena terlalu cerdasnya🤣, atau mungkin ditutup-tutupi oleh sang imam. Entahlah. Namun ini kenyataannya.
Meski begitu, kami akan tetap menampilkan dalil al-Qur'annya.
Anda sekarang bisa buka surah al-Qura'an yang khusus membahas tentang Abu Lahab yakni surah al-Lahab (1-5)


Keduanya sudah jelas, baik dari web Aswaja maupun Wahabi, terjemah al-Qur'an ayat pertamanya sama-sama melaknat Abu Lahab. Bahkan ini langsung dari al-Qur'an yang merupakan firman Allah. Malah dari web Wahabi (Yang bagian bawah), menambah tafsiran yang berbunyi: "Allah memberi celaan yang sangat keras yang akan berbuat kehinaan baginya hingga akhir kiamat tiba."
Saya rasa sudah jelas ya.... tanpa muluk-muluk.
Oke. Ini tentang kekufuran yang jelas dari Abu Lahab. Sekarang Wahabi Gagal Paham telak terkait keimanan Abu Lahab. Nah, terkait cacian mereka terhadap orang yang bertawasul, tentu mereka lebih gagal paham. Bahkan mereka sangat anti pada tawasul. Padahal jelas ada dalilnya dari al-Qur'an:
ياَيهَا الذِيْنَ اٰمَنُوا اتقُوا اللهَ وَابْتَغُوا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ
"Wahai orang-orang yang beriman. Bertakwalah dan mencarilah wasilah untuk mendekatkan diri pada Allah" (al-Maidah ayat 35)
Di sini Allah menjelaskan tentang legalitas tawasul. Sebenarnya lebih lengkap pembahasan tawasul telah banyak dijelaskan oleh rekan-rekan kami di sini, sedangkan cara-cara tawasul telah kami pribadi jelaskan di sini.
Nah, dari sini Anda tahu bahwa Wahabi sudah sangat, sangat, dan sangat menyalahi al-Qur'an.
Pengakuan Ikut Hadis
Sekarang kita membahas tentang legalitas tawasul dari jalur hadis. Ada hadis yang berkaitan dengan tawasul. Ini diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah:
Suatu ketika ada seorang lelaki buta pergi menemui Rasul lalu berkata, "Kalau kau kamu kamu bisa bersabar, kalau kau mau aku akan mendoakan untukmu." Kemudian laki-laki itu menjawab, "Berdoalah kepada Allah!" Nabi pun memerintah orang itu untuk berwudu dengan sempurna lalu berdoa dengan doa yang Nabi ajarkan:
للهُم إِني أَسْأَلُكَ وَأَتَوَجهُ إِلَيْكَ بِنَبِيكَ مُحَمدٍ نَبِي الرحْمَةِ يَا مُحَمدُ إِني تَوَجهْتُ بِكَ إِلَى رَبي فِي حَاجَتِي هَذِهِ فَتَقْضِي لِي اللهُم شَفعْهُ فِيَ
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu. Dan menghadap kepada-Mu. Dengan (pelantara Nabi yang penuh rahmat). (Ya Muhammad) sesunngguhnya aku telah datang menghadap Tuhanku (dengan pelantara) engkau untuk meminta hajatku ini agar terkabulkan. Ya Allah maka berilah pertolongan kepada-Mu untukku" (H.R. at-Tirmidzi, an-Nasai’, dan Ibnu Majah.)
Jadi tampak akan salahnya Wahabi dalam mengkufuri orang Islam yang bertawasul. Padahal ada legalitasnya dalam hadis. Maka dzaharal-haq wa zahaqal-batil, bahwa ternyta Wahabilah yang menyalahi hadis.
Penutup
"Oh... Ternyata Wahabi yang menyalahi konsep al-Qur'an dan Hadis ya?"
"Saya tak mau menjawab. Ntar diserang oleh beliau-beliau al-Mukarram, Wahabiyyun.😊. Cukup fakta dan data saja yang menjawab"
Tambahan Keterangan
Ini saya rasa perlu untuk jamaah kompasianer ketahui, bahwa ternyata, tak sedikit ulama yang menyalahi pendiri Wahabi ini; Muhammad bin Abdul Wahab. Beliau punya saudara yang bernama Sulaiman bin Abdul Wahab. Nah, ternyata saudaranya ini malah ulama yang sangat menentang Muhammad bin Abdul Wahab. Bahkan Syekh Sulaiman membuat kitab khusus untuk membantah pemikiran saudaranya itu; Kitab ash-Shawaiq al-Ilahiyah fi ar-Raddi 'ala Muhammad ibni Abdul Wahhab dan Fashlul al-Khitab fi ar-Raddi 'ala Muhammad ibni Abdul Wahhab.
Walhasil
Nah, bagi yang merasa #Bangga_Jadi_Wabi kiranya perlu mengamati artikel ini dengan baik-baik, OKE! Wassalam.🤣
0
523
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan