- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Apakah Normal Orang Yang Hanya Memikirkan Membunuh Orang Yang Dia Benci?


TS
machin
Apakah Normal Orang Yang Hanya Memikirkan Membunuh Orang Yang Dia Benci?
Seingatku, aku tidak pernah memiliki pikiran untuk membunuh orang lain yang sudah membuat aku benci terhadap dia. Hanya saja, perlakuanku mungkin lebih ke perlakuan menghindar saja. Aku orangnya termasuk orang "kapokan" atau mudah menyerah dengan karakter orang yang pernah menyakitiku. Siapapun. Entah itu keluarga atau orang lain.

Hal yang paling aku benci dari perlakuan seseorang kepadaku adalah kebohongan. Dan itu salah satu dari beberapa hal yang seringkali membuat aku kapokterhadap orang. Insting bertahan hidupku untuk merespon perilaku orang seperti ini kepadaku adalah dengan memblokir, menjauh, memutus hubungan, dan tindakan lainnya yang tidak merugikan (materi maupun mental) orang yang aku benci.
Murderous thoughtsatau pikiran untuk membunuh orang lain, Dr Julia Shaw (UCL Psychology & Language Sciences) menjelaskan bahwa fantasi itu merupakan satu hal yang alami. Karena itu salah satu bentuk pengalaman seseorang dalam menggambarkan betapa marahnya dia terhadap orang lain. Dalam psikologi pikiran seperti ini biasa disebut sebagai "Intrusive thoughts" atau pikiran yang menganggu.[1]
Selain itu hal ini juga memiliki manfaat terhadap orang yang memiliki murderous thoughts tersebut. Orang yang memiliki pikiran seperti ini dan tidak sampai melakukannya sudah belajar tentang konsekwensi dari tindakan yang akan dilakukannya, mematuhi kode moral dan membangun empatinya.[2]
Jika ada orang yang sampai melakukan tindakan pembunuhan, itu artinya orang tersebut belum benar-benar mematuhi kode moral dalam kemanusiaan dan membangun empatinya. Meskipun mungkin dia sadar akan konsekwensi atas tindakannya.
Untuk tindakan membunuh yang dilakukan oleh tentara merupakan kasus yang berbeda. Kebanyakan dari tentara yang pernah membunuh seseorang saat di medan perang akan merahasiakan apa yang telah mereka lakukan. Bukan berarti tidak ada tentara yang tidak mau membicarakannya.

Bagi seorang tentara, pengalaman membunuh orang adalah pengalaman yang sangat berat dan kuat. Jika seorang tentara melakukannya dengan kondisi mental yang benar, dia akan menjadi seorang tentara dengan pribadi yang kuat. Namun, jika seorang tentara melakukannya dengan kondisi mental yang rapuh, dia akan menjadi tentara dengan pribadi yang hancur.[3]

Ilustrasi Lam Yik Chun | Lam Yik Chun
Hal yang paling aku benci dari perlakuan seseorang kepadaku adalah kebohongan. Dan itu salah satu dari beberapa hal yang seringkali membuat aku kapokterhadap orang. Insting bertahan hidupku untuk merespon perilaku orang seperti ini kepadaku adalah dengan memblokir, menjauh, memutus hubungan, dan tindakan lainnya yang tidak merugikan (materi maupun mental) orang yang aku benci.
Quote:
Murderous thoughtsatau pikiran untuk membunuh orang lain, Dr Julia Shaw (UCL Psychology & Language Sciences) menjelaskan bahwa fantasi itu merupakan satu hal yang alami. Karena itu salah satu bentuk pengalaman seseorang dalam menggambarkan betapa marahnya dia terhadap orang lain. Dalam psikologi pikiran seperti ini biasa disebut sebagai "Intrusive thoughts" atau pikiran yang menganggu.[1]
Selain itu hal ini juga memiliki manfaat terhadap orang yang memiliki murderous thoughts tersebut. Orang yang memiliki pikiran seperti ini dan tidak sampai melakukannya sudah belajar tentang konsekwensi dari tindakan yang akan dilakukannya, mematuhi kode moral dan membangun empatinya.[2]
Jika ada orang yang sampai melakukan tindakan pembunuhan, itu artinya orang tersebut belum benar-benar mematuhi kode moral dalam kemanusiaan dan membangun empatinya. Meskipun mungkin dia sadar akan konsekwensi atas tindakannya.
Quote:
Untuk tindakan membunuh yang dilakukan oleh tentara merupakan kasus yang berbeda. Kebanyakan dari tentara yang pernah membunuh seseorang saat di medan perang akan merahasiakan apa yang telah mereka lakukan. Bukan berarti tidak ada tentara yang tidak mau membicarakannya.

Belajar membidik | BBC
Bagi seorang tentara, pengalaman membunuh orang adalah pengalaman yang sangat berat dan kuat. Jika seorang tentara melakukannya dengan kondisi mental yang benar, dia akan menjadi seorang tentara dengan pribadi yang kuat. Namun, jika seorang tentara melakukannya dengan kondisi mental yang rapuh, dia akan menjadi tentara dengan pribadi yang hancur.[3]
--
Terimakasih sudah membaca trit malamku.
Sehat dan bahagia selalu.61849a6e412a0
Sumber terlampir & opri.
Terimakasih sudah membaca trit malamku.
Sehat dan bahagia selalu.61849a6e412a0
Sumber terlampir & opri.






screamo37 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
3.8K
56


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan