Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ayah.rojakAvatar border
TS
ayah.rojak
Perjalanan Domestik Tak Lagi Wajib PCR-Antigen, Yakin Corona RI Sudah Aman?

Perjalanan Domestik Tak Lagi Wajib PCR-Antigen, Yakin Corona RI Sudah Aman?

Jakarta - Pemerintah baru saja memperbaharui peraturan perjalanan domestik di tengah gelombang Omicron. Kini, pelaku perjalan domestik jalur darat atau laut tidak perlu menunjukkan hasil negatif COVID-19 dari tes antigen atau PCR. Mengingat RI masih mencatat kasus baru COVID-19 setiap harinya, tepatkah langkah tersebut?

"Pelaku perjalanan domestik dengan transportasi laut maupun darat yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua dan lengkap, sudah tidak perlu menunjukkan bukti tes antigen maupun PCR negatif," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers virtual terkait hasil ratas evaluasi PPKM, Senin (7/3/2022).

Dihubungi secara terpisah, pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono menegaskan Indonesia belum dalam kondisi aman untuk memperbolehkan pelaku perjalanan domestik melakukan perjalanan tanpa bukti negatif COVID-19.

"Menurut saya positivity rate-nya, kasusnya sekarang masih 30 ribu kemudian positivity rate-nya itu masih di atas 5 persen. Kalau mau bertambah, silakan nggak pakai antigen," tegasnya saat dihubungi detikcom, Senin (7/3).

"Kasusnya mau banyak atau berkurang? Kasusnya kalau mau berkurang, ya seharusnya tetap tes antigen. Kalau kasusnya tidak mau berkurang ya silakan," sambung Miko.

Sebagai rekap, pada Minggu (6/3), Indonesia mencatat 24.867 kasus baru COVID-19, dibarengi 357.011 spesimen dan 16.248 suspek COVID-19.

Meski kasus COVID-19 RI diyakini menurun seiring gelombang Omicron kini, Miko menyorot contact tracing yang masih terhitung rendah di Indonesia. Ia khawatir, jumlah kasus yang rendah sebenarnya disebabkan tracing yang tidak berjalan dengan baik.

"Bukan jumlah kasus. Yang penting adalah positivity rate, dan positivity rate semua kabupaten/kota itu harus dihitung dengan kasus yang 25 ribu. Kemudian positivity rate itu menurut saya banyak yang tidak tes. Kontak tracing itu menurut saya masih rendah," ujarnya.

"Bali akan dibuka tanpa evidence, transportasi juga tidak akan dengan antigen tanpa evidence. Menurut saya evidence-nya nggak ada untuk mengatakan boleh tanpa tes antigen atau PCR. Biarin terjadi penularan. Kata lainnya kan begitu," pungkas Miko.


https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5972317/perjalanan-domestik-tak-lagi-wajib-pcr-antigen-yakin-corona-ri-sudah-aman?_ga=2.199145263.1210223051.1646652293-438878397.1631869722



Paskah aman emoticon-Smilie



janurhijau
scorpiolama
skiesman
skiesman dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.8K
19
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan