Hai GanSis! Saya yakin sebagian GanSis disini sudah tahu kalau anak-anak kini yang usianya masih belasan (bahkan di bawah 15 tahun) sudah menganggap dirinya sudah tua.

Dear adek-adek, menjadi tua itu pasti akan datang masanya. Tapi ayolah, nikmati masa muda dengan sebaik-baiknya. Persiapkan diri untuk masa tua nanti, karena menjadi tua itu gak cuma sekedar bertambah usia, uban, sarungan & dasteran dan duduk depan rumah liatin orang lewat.

Hadeeh, gw ngomong begitu jadi merasa tua banget.

Jadi ini pemikiran saya pribadi dari keresahan saya melihat para orang tua di sekitar saya yang memiliki problem di masa tuanya. Maka dari itu bolehkah saya berkata:"Mending lu siapin diri lu baik² sebelum lu jadi tua beneran"


5+ (nanti bisa tambah lagi) persiapan untuk hari tua nanti, simak yuk GanSis!! poin-poin berikut bersifat acak, tidak berdasarkan tingkat yang paling penting.


1. Hobi

Mending kalian semua siapin hobi yang sekiranya worth it untuk hari tua nanti. Karena ini kaitannya sama waktu. Rata-rata orang tua atau lansia memiliki waktu luang yang banyak. Karena memang itu masa istirahat bagi mereka.

Memiliki banyak waktu tapi kesepian, tidak tahu harus melakukan apa. Sementara fisik juga sudah rentah. Maka itu siapkan hobi sekitarnya cocok dilakukan di masa tua. Karena gak ada jaminan anak-anak kita nanti akan bisa selalu ada dan menemani kita di masa tua.


2. Nabung

Ini gak usah banyak dijelaskan lagi. Intinya kita jangan terlalu banyak berharap sama orang lain termasuk anak kita sendiri nanti. Mumpung kini masih muda, segera persiapkan segalanya sejak dini.

Menabung lah! Tidak hanya menabung uang, tapi juga aset (sebagai lindung nilai). Sederhana saja, agar kita tidak susah di masa tua dan menyusahkan orang lain (termasuk anak sendiri).

Tapi bukan berarti kita menolak pemberian orang lain. Ini hanya untuk jaga-jaga.


3. Stop berprinsip "segalanya untuk anak"

Prinsip "segalanya untuk anak" ini sebenarnya bagus. Tapi pada prakteknya berantakan. Oke, ini yang dari saya lihat aja ya. Beberapa orang tua all out untuk anaknya, segalanya hampir diberikan. Tapi tanpa bimbingan.

Walhasil masa tua terancam dan anak juga tidak bisa diharapkan. Ini yang saya takutkan sebenarnya. Karena ini dilema, karena pada dasarnya kita mesti berjuang demi anak, tapi ya gimana juga ya, ah gak taulah.


4. Selalu memperbarui wawasan

Wawasan disini maksudnya banyak ya. Misalnya teknologi, isu sosial & politik, perkembangan nasional & internasional dan berbagai hal yang trending.

Para orang tua di generasi sebelumnya masih dapat dimaklumi jika mereka banyak yang gaptek, buta huruf dan berwawasan rendah.

Namun tidak untuk para calon orang tua yang berasal dari generasi milenial, zoomer dan seterusnya. Karena hampir semua generasi tersebut telah memiliki fasilitas untuk terus meng-upgrade wawasannya.

Jadi tinggal manfaatkan sebaik mungkin agar tidak ada jurang pemisah antara orang tua dan anak dimasa yang akan datang. Semoga tidak ada sekat antar generasi ketika sedang ngobrol, karena sudah se-frekuensi.

Ya meskipun kita harapkan anak keturunan kita nantinya peduli pada kita, tapi ini untuk jaga-jaga agar kita tetap bisa mandiri di masa tua, yakni dibantu dengan teknologi.


5. Berbuat baik kepada banyak orang

Mungkin sebagian diantara kita masih takut ketika kita berbuat baik justru nanti dimanfaatin orang lain. Ya beginilah kenyataan hidup sekarang, sekeras apapun kita berusaha, tetap saja kita tidak dapat mengontrol perlakuan orang lain terhadap kita.

Kita hanya bisa mengontrol perlakuan kita terhadap orang lain. Kita berusaha hanya untuk baik ke semua orang. Ya pandai-pandai kita ajalah membawa diri dalam pergaulan.

Karena kita tidak tahu di masa depan kemungkinan orang-orang sudah tidak hormat atau memandang seseorang dari segi usia, melainkan lebih ke sikap orang tersebut.

Maksudnya, ya lu mending baik-baik saja sama orang mulai sekarang. Jangan terlalu banyak tingkah sementang masih muda, setibanya uda tua minta dihormati.

Sekian dulu thread ini. Bos Roman menjual Chelsea, kapan-kapan kita lanjut lagi

Rianda Prayoga
Binjai, 4 Maret 2022